A. Pendahuluan
Apabila kita bertanya siapa filosof yang melakukan dobrakan kritis 500 tahun terakhir , jawabannya adalah tokoh kritisisme. Tokoh utama Kritisisme adalah Immanuel Kant yang melahirkan Kantianisme.
Pendirian aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang, Aliran Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan, sedangkan Aliran Empirisme berpendirian sebaliknya bahwa pengalaman menjadi sumber tersebut. Kant berusaha Mengadakan penyelesaian atas pertikaian yang terjadi antara aliran rasionalisme dan empirisme.
B. Pembahasan
1. Biografi
Immanuel Kant lahir pada tanggal 22 April 1724 di Koninsberg, Prusia, Jerman. Berasal dari keluarga kekurangan, Dipengaruhi oleh pieltisme ibumya dan skeptisisme Hume. Pada tahun 1770, dia diangkat menjadi Guru Besar Logika dan Metafisika di Konigsberg, Immanuel Kant meninggal pada 12 Februari 1804 di Konigsberg. Orang-orang menyukai Kant karena dia menjunjung tinggi Moral, sangat santun, sering kali akrab berdialog dengan orang-orang pada saat jalan-jalan sore di Koninsberg. Faktanya, Kant tidak terlalu menonjolkan keilmuannya atau dengan kata lain Kant itu orang yang Rendah diri1
2. Kritisisme (Aliran Kritis) Kant
Menurut Kant, pengetahuan yang dihasilkan aliran rasionalisme tercermin dalam putusan yang bersifat analitik-Apriori. Putusan ini memang mengandung suatu kepastian dan berlaku umum. Sedangkan pengetahuan yang dihasilkan aliran empirisme tercermin dalam putusan Sintetik-Aposteriori . Yang sifatnya tidak tetap. Kant memadukan keduanya dalam suatu bentuk putusan yang Sintetik-Apriori. Di dalam putusan ini, akal budi dan pengalaman indrawi dibutuhkan serentak. Cara kita untuk mendapatkan putusan Sintetik-Apriori, menurut Kant ada pada tiga bidang yang harus dilalui. Yaitu :
a. Bidang Inderawi ; disini peranan subjek lebih menonjol, tapi harus ada bentuk rasio murni yaitu ruang dan waktu yang dapat diterapkan pada pengalaman. Hasil pencerapan indrawi inderawi yang dikaitkan dengan bentuk ruang dan waktu ini merupakan fenomena konkret. Namun pengetahuan yang diperoleh dalam bidang inderawi ini selalu berubah-ubah tergantung pada subjek yang mengalami, dan situasi yang melingkupinya.
b. Bidang akal ; apa yang telah diperoleh melalui bidang inderawi tersebut untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat objektif-universal haruslah dituangkan ke dalam bidang akal.
c. Bidang rasio ; pengetahuan yang telah diperoleh dalam bidang akal itu baru dapat dikatakan sebagai putusan Sintetik-Apriori, setelah dikaitkan dengan tiga macam ide, yaitu Allah (ide teologis) Jiwa (ide psikologis) dan dunia (ide kosmologis). Namun ketiga macam ide itu sendiri tidak mungkin dapat dicapai oleh akal pikiran manusia. Ketiga ide ini hanya merupakan petunjuk untuk menciptakan kesatuan pengetahuan.
4. Karya-karya Immanuel Kant
a. Kritik der Reinen Vernunft Reason, Critique of Pure Reason (Kritik Atas Rasio Murni). Pada taraf indra, ia berpendapat bahwa dalam pengetahuan indrawi selalu ada dua bentuk apriori yaitu ruang dan waktu. Pada taraf akal budi, Kant membedakan akal budi dengan rasio. Tugas akal budi ialah memikirkan suatu hal atau data-data yang ditangkap oleh indrawi. Pengenalan akal budi juga merupakan sintesis antara bentuk dengan materi. Materi adalah data-data indrawi dan bentuk adalah apriori, bentuk apriori ini dinamakan Kant sebagai kategori.Pada taraf rasio, kant menyatakan bahwa tugas rasio adalah menarik kesimpulan dari keputusan-keputusan. Dengan kata lain, rasio mengadakan argumentasi-argumentasi. Kant memperlihatkan bahwa rasio membentuk argumentasi itu dengan dipimpin oleh tiga ide, yaitu Allah, jiwa dan dunia. Apa yang dimaksud ide menurut Kant ialah suatu cita-cita yang menjamin kesatuan terakhir dalam gejala psikis (jiwa), gejala jasmani (dunia) dan gejala yang ada (Allah) .
Akal murni adalah akal yang bekerja secara logis. Menurut Kant, pengetahuan yang mutlak benarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indra.
Menurut Kant, jiwa kita merupakan organ yang aktif, dimaksudkan sebagai jiwa yang inheren, secara aktif mengkoordinasi sensasi-sensasi yang masuk dengan idea-idea kita. Karena dikoordinasi itulah maka pengalaman yang masuk, yang tadinya kacau, menjadi tersusun teratur.
Apa makna kata sensasi dan persepsi menurut Kant? Sensasi ialah pengindraan, sensasi itu hanyalah suatu keadaan jiwa menanggapi rangsangan (stimulus) . Sensasai itu masuk melalui alat indra, melalui indra itu lalu masuk ke otak, lalu objek itu diperhatikan,kemudian disadari. Akan tetapi, bagaimana caranya? Ternyata, sensasi-sensasi itu masuk ke otak melalui saluran-saluran tertentu. Saluran itu adalah hukum-hukum . Karena hukum-hukum itulah maka tidak semua stimulus yang menerpa alat indra dapat masuk ke otak. Penangkapan itu diatur oleh persepsi sesuai dengan tujuan. Contohnya, Jam berdetak, Anda tidak mendengarnya, akan tetapi, detak yang sama bahkan lebih rendah, akan didengar bila kita bertujuan ingin mendengarkannya.
Kemudian Jiwa (mind) yang memberi arti terhadap stimulus itu mengadakan seleksi dengan menggunakan dua cara yang amat sederhana, Menurut Kant, Pesan-pesan (dari Stimulus) disusun sesuai dengan ruang (tempat) datangnya sensasi, dan waktu terjadinya itu. Mind itulah yang mengerjakan sesuatu itu, yang menempatkan sensasi dalam ruang dan waktu, menyifatinya dengan ini atau itu. Ruang dan waktu bukanlah sesuatu yang dipahami, ruang dan waktu itu adalah alat persepsi. Oleh karena itu ruang dan waktu itu apriori.
Kant kemudian memberikan penjelasan lagi, Dunia mempunyai susunan seperti yang kita pahami bukanlah oleh dirinya sendiri, melainkan oleh pikiran kita. Mula-mula berupa klasifikasi sensasi, selanjutnya klasifikasi sains, seterusnya klasifikasi filsafat. Hukum-hukum itulah yang mengerjakan klasifikasi itu.
Selanjutnya Kant membatasi sains, namun kepastian, keabsolutan dasar sains tetap terbatas, Objek yang tampak merupakan fenomenon (penampakan) . Keutuhan objek yang kita tangkap dengan daya struktur mental yang inheren, melalui sensasi, terus ke persepsi lalu ke konsep idea, Contoh, Kita tidak tahu pasti dengan bulan, yang kita tahu hanya idea tentang bulan.
Sains tidak mengetahui noumenon (tidak tampaknya suatu) ia hanya tahu fenomenon saja. Dari sini jelas bahwa Kant mampu memisahkan fenomenon dengan noumenon .
Dalam bukunya ini ia “membatasi pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan:
* Apakah yang bisa kuketahui?
* Apakah yang harus kulakukan?
* Apakah yang bisa kuharapkan?
Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:
* Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indra. Lain daripada itu merupakan “ilusi”(noumenon) saja,
* Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.
* Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya.
b. The Critique of Practical Reason (Pembahasan tentang Akal Praktis)
Kahidupan memerlukan kebenaran, Kebenara tidak dapat seluruhnya diperoleh dengan indra dan akal, indra dan akal itu terbatas kemampuannya. Menurut Kant, dasar apriori itu ada pada sains, akan tetapi, indra (sains) itu terbatas, disinilah Critique of The Practical Reason berbicara, Kant bertanya”Bila akal dan indra tidak dapat diandalkan dalam mempelajari agama, apa selanjutnya? Jawabannya adalah akal atau indra dapat terus berkembang dan dikembangkan, namun setelah semua itu, moral merupakan ukuran kebenaran.
Apa moral itu? Moral adalah suara hati, Perasaan, menentukan sesuatu itu benar atau salah . Moral itu Imperatif Kategori, Perintah tanpa syarat yang ada dalam kesadaran kita. Kata hati itu memerintah, perintah itu ialah perintah untuk berbuat sesuai dengan keinginan tetapi dalam batas kewajaran. Hukum kewajaran bersifat universal. Ia merincikan moral sebagai berikut ;
Menurut Kant, apa yang dianggap sebagai sikap moral sering kali merupakan sikap yang secara moral justru harus dinilai negatif. Heteronomi moral adalah sikap dimana orang memenuhi kewajibannya bukan karena ia insaf bahwa kewajiban itu pantas dipenuhi, melainkan karena tertekan, takut berdosa, dan sebagainya. Dalam tuntutan agama, Moralitas heteronom berarti bahwa orang menaati peraturan tetapi tanpa melihat nilai dan maknanya. Heteronomi moral ini merendahkan pandangan terhadap seseorang, dan merupakan penyimpangan dari sikap moral yang sebenar-benarnya.
Sikap moral yang sebenarnya adalah sikap otonomi moral, otonomi moral berarti bahwa manusia menaati kewajibannya karena ia sadar diri, bukan karena terbebani, terkekang, tuntutan, dsb . Otonomi juga menuntut kerendahan hati untuk menerima bahwa kita menjadi bagian dari masyarakat dan bersedia untuk hidup sesuai dengan aturan-aturan masyarakat yang berdasarkan hukum. Hukumadalah tatanan normatif lahiriah masyarakat .
c. Critique of Judgement (kritik atas daya pertimbangan)
Buku ini tentang persesuaian antara keperluan bidang duniawi (alam) dengan tingkah laku manusia,. Dengan menggunakan konsep finalitas (tujuan). Menjelaskan ulang secara lengkap tentang buku pertama dan kedua Finalitas dapat bersifat subjektif dan objektif. Kalau finalitas bersifat subjektif, manusia mengarahkan objek pada diri manusia itu sendiri. Dengan finalitas yang bersifat objektif dimaksudkan keselarasan satu sama lain dari benda-benda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Hakim, Atang, 1990. Filsafat Umum, Pustaka Setia. Bandung
2. Tafsir Ahmad, 1997. Filsafat Umum,Remaja Rosdakarya. Bandung
3. Magnis Suseno, Franz. 1992. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, Kanisius. Yogyakarta
4. Magnis Suseno, Franz. 1987, Etika Dasar, Kanisius. Yogyakarta
5. Mustansyir Rizal. 2001, Filsafat Analitik, Pustaka Belajar. Yogyakarta
6. Takwin Bagus. 2003, Akar-akar Ideologi, Jala Sutra. Yogyakarta
rasio prosuderal immanuel kant
Selasa, 05 April 2011
Diposting oleh
abdi arip budiman
di
03.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
bebas
Sabtu, 18 Desember 2010
kesan yang terkenang seolah-olah membuat aku ingin berpesan
kepada semua, “agar kita tetap bersahabat dimanapun berjalan”
Tetaplah menjadi bintang yang memberi cahaya kesejukan pada setiap insan
berfikirlah selalu untuk memberikan perubahan bagi kehidupan
walau hanya setitik kemauan, tetap itu perubahan
jangan sampai dahaga membuat kamu lupa
harta bukanlah pengobat dahaga melainkan sesuatu yang fana
teruslah berjuang untuk selalu lepas dari kehinaan yang memenjarakankita
Berdiskusilah terus walau sampai berdebat karna itu jalan dimana kalian akan menemukan kebijaksanaan
lantunkanlah selalu nyanyian jiwa
sampai kalian bisa membuat orang bangkit dari keterpurukan dan bijaksana
berkaryalah dan berfikirlah
sehingga kalian menjadi manusia yang selalu tercerah akan Ruh Ilahiyah
kepada semua, “agar kita tetap bersahabat dimanapun berjalan”
Tetaplah menjadi bintang yang memberi cahaya kesejukan pada setiap insan
berfikirlah selalu untuk memberikan perubahan bagi kehidupan
walau hanya setitik kemauan, tetap itu perubahan
jangan sampai dahaga membuat kamu lupa
harta bukanlah pengobat dahaga melainkan sesuatu yang fana
teruslah berjuang untuk selalu lepas dari kehinaan yang memenjarakankita
Berdiskusilah terus walau sampai berdebat karna itu jalan dimana kalian akan menemukan kebijaksanaan
lantunkanlah selalu nyanyian jiwa
sampai kalian bisa membuat orang bangkit dari keterpurukan dan bijaksana
berkaryalah dan berfikirlah
sehingga kalian menjadi manusia yang selalu tercerah akan Ruh Ilahiyah
Diposting oleh
abdi arip budiman
di
08.41
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Pemikiran Teosofis Suhrawardi
Selasa, 30 November 2010
Pengertian Teosofi
Secara etimologis kata teosofi berasal dari kata theosophia, gabungan dari kata theos yang berarti Tuhan dan shophia yang berarti knowledge, doctrine, dan wisdom. Jadi secara literal teosofi berarti pengetahuan atau keahlian dalam masalah-masalah ketuhanan.
Dalam kaitan dengan bidang kajiannya, ada term lain yang mirip dengan teosofi, yaitu teologi. Kedua istilah ini mengacu pada pembahasan terhadap masalah-masalah ketuhanan, perbedaannya terletak pada operasionalnya. Di dalam mengkaji masalah ketuhanan, teologi menggunakan pendekatan spekulatif-intelektual dalam menginterpretasikan hubungan antara manusia, alam semesta, dan Tuhan. Sementara teosofi lebih menukik pada inti permasalahan dengan menyelami misteri-misteri ketuhanan yang paling dalam. Orang yang ahli dalam bidang teologi disebut teolog sementara orang yang ahli teosofi dinamakan teosofos.
Dalam pemahaman Suhrawardi, pengertian teosofos menjadi lebih luas. Menurutnya teosofos adalah orang yang ahli dalam dua hikmah sekaligus, yakni hikmah nazariyyah dan hikmah ‘amaliyyah. Adapun yang dimaksud dengan hikmah nazariyyah ialah filsafat sementara hikmah ‘amaliyyah ialah tasawuf.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa teosofi adalah pemahaman tentang misteri-misteri ketuhanan yang diperoleh melalui pemikiran filosofis-sufistis sekaligus, sedangkan teosofos adalah orang yang mampu mengawinkan latihan intelektual teoritis melalui filsafat dengan penyucian jiwa melalui tasawuf dalam mencapai pemahaman tersebut.
Konsep Teosofi Suhrawardi
Pemikiran teosofi Suhrawardi berujung pada konsep cahaya (iluminasi, ishraqiyyah) yang lahir sebagai perpaduan antara rasio dan intuisi. Istilah Ishraqi sendiri sebagai simbol geografis mengandung makna timur sebagai dunia cahaya. Sementara mashriq yang berarti tempat matahari terbit merefleksikan sumber cahaya.
Sebelum menawarkan konsep iluminasi, Suhrawardi pada mulanya mengikuti pola emanasi yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh peripatetik, terutama al-Farabi dan Ibn Sina, yang membagi arah pemikiran tiap akal yang dihasilkan ke dalam tiga posisi : 1) posisi akal-akal sebagai wajib al-wujud lighairihi, 2) sebagai mumkin al-wujud lidhatihi, dan 3) sebagai mahiyah/zatnya sendiri. Akal pertama, dengan memikirkan dirinya sendiri sebagai wajib al-wujud lighairihi memunculkan akal kedua, dengan memikirkan dirinya sendiri sebagai mumkin al-wujud lidhatihi memunculkan jirm al-falak al-aqsa, dan dengan memikirkan dirinya sendiri sebagai mahiyah menimbulkan nafs al-falak al-muharrik. Begitu seterusnya sampai akal X sebagai al-‘Aql al-fa’al yang menyebabkan adanya alam. (Gambaran lengkap mengenai emanasi al-farabi dan Ibn Sina lihat lampiran 1 dan 2).
Sebagai pembanding dari teori emanasi di atas, Suhrawardi memformulasikan teori baru, yakni teori iluminasi, yang sebenarnya merupa-kan koreksi atas pembatasan akal sepuluh pada teori emanasi. Dalam teorinya ini Suhrawardi tampaknya keberatan dengan adanya posisi akal sebagai wajib al-wujud lighairihi, mumkin al-wujud lidhatihi, dan mahiyah. Menurutnya, bagaimana mungkin dari satu akal memunculkan falak-falak dan kawakib yang tak terhitung banyaknya? Dengan menetapkan tiga posisi akal seperti yang disebutkan di atas, maka mustahil bagi akal tertinggi memiliki persambungan dengan falak-falak dan kawakib yang sangat banyak itu. Oleh karenanya, Suhrawardi menolak pembatasan akal hanya pada jumlah sepuluh.
Selanjutnya Suhrawardi mengganti istilah akal-akal dalam teori emanasi itu dengan istilah cahaya-cahaya. Secara teknis proses iluminasi cahaya-cahaya tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Proses iluminasi Suhrawardi dimulai dari Nur al-Anwar yang merupakan sumber dari segala cahaya yang ada. Ia Maha Sempurna, Mandiri, Esa, sehingga tidak ada satupun yang menyerupai-Nya. Ia adalah Allah. Nur al-Anwar ini hanya memancarkan sebuah cahaya yang disebut Nur al-Aqrab. Selain Nur al-Aqrab tidak ada lainnya yang muncul bersamaan dengan cahaya terdekat. Dari Nur al-Aqrab (cahaya pertama) muncul cahaya kedua, dari cahaya kedua muncul cahaya ketiga, dari cahaya ketiga timbul cahaya keempat, dari cahaya keempat timbul cahaya kelima, dari cahaya kelima timbul cahaya keenam, begitu seterusnya hingga mencapai cahaya yang jumlahnya sangat banyak. Pada setiap tingkat penyinaran setiap cahaya menerima pancaran langsung dari Nur al-Anwar, dan tiap-tiap cahaya dominator meneruskan cahayanya ke masing-masing cahaya yang berada di bawahnya, sehingga setiap cahaya yang berada di bawah selalu menerima pancaran dari Nur al-Anwar secara langsung dan pancaran dari semua cahaya yang berada di atasnya sejumlah pancaran yang dimiliki oleh cahaya tersebut. Dengan demikian, semakin bertambah ke bawah tingkat suatu cahaya maka semakin banyak pula ia menerima pancaran.
Mengacu pada proses penerimaan cahaya yang digambarkan di atas, maka dari proses penyebaran cahaya menurut iluminasi Suhrawardi dapat diperoleh gambaran hasil jumlah pancaran yang dimiliki oleh tiap-tiap cahaya. Cahaya I (Nur al-Aqrab) memperoleh 1 kali pancaran, cahaya II memperoleh 2 kali pancaran, cahaya III memperoleh 4 kali pancaran, cahaya IV memperoleh 8 kali pancara, cahaya V memperoleh 16 kali pancaran, cahaya VI memperoleh 32 kali pancaran, cahaya, VII memperoleh 64 kali pancaran, cahaya VIII memperoleh 128 kali pancaran, cahaya IX memperoleh 256 kali pancaran, dan cahaya X memperoleh 512 kali pancaran, begitu seterusnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa setiap cahaya yang berada di bawah akan menerima pancaran sebanyak dua kali jumlah pancaran yang dimiliki cahaya yang berada setingkat di atasnya.
Senada dengan teori emanasi, teori iluminasi ini juga membentuk susunan kosmologi yang terpancar dari cahaya-cahaya pada tiap tingkatan. Susunan tersebut, dari cahaya pertama sampai cahaya kesepuluh secara berturut-turut, adalah The great sphere of diurnal motion, the sphere of fixed stars, the sphere of Saturn, the sphere of Jupiter, the sphere of mars, the sphere of the sun, the sphere of venus, the sphere of mercuri, the sphere of moon, the sphere of ether, dan the sphere of zamharir yang dikenal sebagai ruang perbatasan dengan sfera bumi.
Memperhatikan pemikiran Suhrawardi tentang iluminasi ini mengingatkan kita kepada sebuah firman Allah dalam Surat al-Nu>r ayat 35 berikut ini :
Artinya : Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkah, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Dalam konteks iluminasi Suhrawardi, posisi pelita besar dalam ayat di atas merupakan penjelmaan dari Nur al-Anwar yang menjadi sumber dari segala cahaya, sedangkan cahaya yang terpancar dari pelita besar itu diposisikan sebagai Nur al-Aqrab sebagai cahaya yang pertama kali terpancar dari sumber cahaya. Selanjutnya cahaya yang terpancar dari Nur al-Aqrab ini membentur dinding-dinding kaca yang kemudian menghasilkan banyak cahaya yang saling memancar dan menghasilkan cahaya lain. Dari proses seperti inilah cahaya kedua, ketiga dan seterusnya lahir.
Berdasarkan pemahaman seperti ini, maka agaknya ayat inilah yang mendasari atau paling tidak menjadi inspirator bagi Suhrawardi dalam merumuskan teori iluminasinya.
Pengaruh Teosofi Suhrawardi
Suhrawardi boleh saja dihentikan hidupnya, akan tetapi warisan yang ditinggalkannya tetap hidup. Dia mampu survive di tengah kekuasaan yang mengekang kebebasan intelektualnya. Idealisme tinggi yang ia miliki mendorongnya untuk tetap berjuang mempertahankan apa yang diyakini sebagai kebenaran.
Hasil pemikiran Suhrawardi juga mampu mempengaruhi generasi-generasi sesudahnya. Hal ini dapat ditelusuri melalui karya-karya yang muncul belakangan yang indikatornya antara lain terlihat dari adanya tanggapan yang ditunjukkan oleh generasi setelahnya baik berupa komentar, sanggahan ataupun kritik. Pengaruh pemikirannya ini dapat ditelusuri melalui aspek geografis, kontinuitas hubungan antara guru dan murid, dan perdebatan pro-kontra di sekitar pemikirannya.
Dari aspek geografis, pengaruh pemikiran Suhrawardi berkembang di Persia lalu menyebar ke India-Pakistan, Syria, Anatolia, dan bahkan ke Eropa. Di Persia perkembangan pengaruh pemikiran Suhrawardi ini didukung oleh beberapa faktor antara lain : faktor tanah kelahiran, faktor historis dan kultur, serta dukungan politis penguasa Safawi terhadap pengembangan intelektual di Persia.
Di India penyebaran pengaruh pemikiran Suhrawardi berawal dari penerjemahan karya-karyanya, terutama karya monumentalnya Hikmah al-Ishraq yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Sanskrit. Penyebaran ini juga ditopang oleh perhatian penguasa, seperti Sultan Muhammad ibn Tughlug (1325 M), yang besar terhadap pengembangan intelektual di India. Perhatian itu tidak hanya terbatas pada penciptaan suasana yang kondusif tetapi juga penyediaan anggaran untuk fasilitas pendidikan seperti asrama dan perpustakaan yang banyak berisi karya-karya filsafat terutama dari Ibn Sina, Nas}ir al-Din al-T{u>si, dan Qut}b al-Din al-Shirazi. Sebagaimana diketahui bahwa dua tokoh terakhir ini adalah pengikut Suhrawardi. Berdasarkan fakta ini maka dapat diasumsikan bahwa doktrin-doktrin hasil pemikiran Suhrawardi telah mulai dikaji oleh para ilmuan di India.
Jejak pemikiran Suharawardi di Syria dan Anatolia dapat ditelusuri melalui koleksi-koleksi manuskrip yang terdapat di perpustakaan Turki. Data-data koleksi pustaka yang ada mengindikasikan bahwa pemikiran Suhrawardi juga dipelajari oleh para sarjana Turki. Sementara itu, seperti sudah diketahui bahwa dalam pengembaraan intelektualnya Suhrawardi pernah singgah di Syiria untuk berdiskusi dan berdebat dengan para sahabatnya. Dari diskusi dan perdebatan itu serta sejumlah karya yang ia selesaikan di Syria ikut membuka peluang bagi dipelajarinya pemikiran Suhrawardi di negeri ini.
Berbeda dengan kawasan-kawasan yang telah disebutkan di atas, di Eropa, pemikiran Suhrawardi pada mulanya kurang mendapat perhatian yang serius, tidak seperti filosof muslim lainnya seperti Ibn Sina, al-Farabi, dan Ibn Rushd yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa. Karya-karya Suhrawardi tidak diterjemahkan sehingga mereka tidak mengenal dengan baik pemikiran teosofis Suhrawardi.
Baru pada abad XX sejumlah sarjana Barat seperti Carra de Vaux, Max Horten, Lois Massignon, Otto Spies, dan Henry Corbin mulai melirik karya-karya Suhrawardi yang mereka anggap sebagai tokoh penting pasca Ibn Sina.
Sedangkan dari segi kontinuitas hubungan antara guru dan murid serta perdebatan pro-kontra di sekitar pemikirannya, pengaruh pemikiran Suhrawardi ini terlihat dari lahirnya tokoh-tokoh yang berusaha melestarikan ajarannya dari abad ke abad. Pada abad XIII, misalnya, lahir komentator pemikiran Suhrawardi seperti Shams al-Din Muhammad Shahrazuri (w. 1288) dan Sa’d bin Mans}ur Ibn Kammunah (w. 1284). Pada abad XIV muncul tokoh Qut}b al-Din al-Shirazi (w. 1311), pada abad XVI ada Jalaluddin Muhammad Ibn Sa’d al-Din al-Dawwani (w. 1502) dan Ghiyath al-Din Mans}ur al-Shirazi (w. 1542), pada abad XVII lahir tokoh Muhammad Sharif Niz}am al-Din al-Harawi dan S}adr al-Din al-Shirazi, pada abad XIX terdapat Mulla Ali Nuri (w. 1830) dan Mulla Hadi Sabziwari (w. 1878), dan pada abad XX terdapat tokoh Muhammad Hussein Tabattaba’i serta Seyyed Hossein Nasr.
Penutup
Dari serangkaian pembahasan yang tertuang dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Suhrawardi merupakan filosof muda Islam yang sangat cerdas sehingga mampu membongkar pemikiran-pemikiran para filosof peripatetik yang sudah mapan sebelumnya, sekaligus menawarkan sebuah pemikiran baru yang bercorak filosofis-mistis, yang kemudian lebih popular dengan sebutan teosofi.
Teosofi merupakan bentuk final dari pemikiran filosofis Suhrawardi yang lahir sebagai akibat dari ketidak puasannya kepada pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya. Pemikiran teosofisnya ini kemudian berujung kepada pembangunan sebuah teori yang membahas proses penciptaan alam yang dikenal dengan teori iluminasi.
Meskipun mekanisme kerja teori ini dibangun dengan cara yang sama dengan teori sebelumnya (emanasi), yakni melalui pancaran atau limpahan, tetapi tetap ada hal mendasar yang membedakan kedua teori ini. Hal tersebut dapat terlihat pada instrumen yang digunakan dan keberlangsungan proses pancaran dari kedua teori tersebut. Bila teori emanasi menggunakan istilah akal sebagai instrument, maka teori iluminasi menggunakan istilah cahaya yang inspirasinya diambil dari Q.S. al-Nu>r ayat 35. Bila pada teori emanasi penyebaran akal hanya terbatas pada akal ke-10, maka pada teori iluminasi pancaran cahaya itu tidak terbatas. (artikel ini dtulis oleh teman penulis bernama al-Mujahidin, seorang guru Agama Islam di Kepulauan Riau)
BIBLIOGRAFI
al-Ahwani, Ahmad Fuad, al-Madrasah al-Falasafiyyah, Kairo : al-Dar al-Misriyyah li al-Ta’lif wa al-Tarjamah, 1965
Corbin, Henry, (ed.), Majmu’ah Musannafat Shaikh al-Ishraq Shihab al-Din Yah}ya Suhrawardi, Teheran: Anjuman Shahanshahay Falsafah Iran, 1397H
______, History of Islamic Philosophy , London : Kegan Paul International, 1993
Drajat, Amroeni, Suhrawardi : Kritik Falsafah Peripatetik, Yogyakarta : LKis, 2005
Eliade, Mirciea, The Encyclopedia of Religion, Vol. XIV, New York : Simon & Schuster Macmillan, 1995
Fakhry, Majid, A History of Islamic Philosophy, London : Longman Group Limited, 1983
Nasr, Seyyed Hossein, Three Muslim Sages, Cambridge : Harvard University Press, 1964
_____, (ed.), World Sprituality : Islamic Sprituality Manifestations, Vol. XX, New York : The Crossroad Publishing Company, 1991
_____, The Islamic Intelectual Tradition in Persia, Surrey : Curzon Press, 1996
Rayyan, Muhammad ‘Ali Abu, Ushul al-Falsafah al-Ishraqiyyah ‘Inda Shihab al-Din as-Suhrawardi, Beirut : Dar al-Talabat al-Arab, 1969
Razavi, Mehdi Amin, Suhrawardi and the School of Illumination, Surrey : Curzon Press, 1997
Sharif, M.M. (ed.), History of Muslim Philosophy, Vol. I, Delhi : Santosh Offset, 1961
Ziai, Hossein, Knowledge and Illumination, A Study of Suhrawardi H}ikmah al-Ishraq, Terj., Bandung : Zaman Wacana Ilmu, 1998
This entry was posted in filsafat, Renungan, Tafsir, tasawuf, Uncategorized and tagged Emanasi, Suhrawardi, tasawuf, Teosofi. Bookmark the permalink.
Secara etimologis kata teosofi berasal dari kata theosophia, gabungan dari kata theos yang berarti Tuhan dan shophia yang berarti knowledge, doctrine, dan wisdom. Jadi secara literal teosofi berarti pengetahuan atau keahlian dalam masalah-masalah ketuhanan.
Dalam kaitan dengan bidang kajiannya, ada term lain yang mirip dengan teosofi, yaitu teologi. Kedua istilah ini mengacu pada pembahasan terhadap masalah-masalah ketuhanan, perbedaannya terletak pada operasionalnya. Di dalam mengkaji masalah ketuhanan, teologi menggunakan pendekatan spekulatif-intelektual dalam menginterpretasikan hubungan antara manusia, alam semesta, dan Tuhan. Sementara teosofi lebih menukik pada inti permasalahan dengan menyelami misteri-misteri ketuhanan yang paling dalam. Orang yang ahli dalam bidang teologi disebut teolog sementara orang yang ahli teosofi dinamakan teosofos.
Dalam pemahaman Suhrawardi, pengertian teosofos menjadi lebih luas. Menurutnya teosofos adalah orang yang ahli dalam dua hikmah sekaligus, yakni hikmah nazariyyah dan hikmah ‘amaliyyah. Adapun yang dimaksud dengan hikmah nazariyyah ialah filsafat sementara hikmah ‘amaliyyah ialah tasawuf.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa teosofi adalah pemahaman tentang misteri-misteri ketuhanan yang diperoleh melalui pemikiran filosofis-sufistis sekaligus, sedangkan teosofos adalah orang yang mampu mengawinkan latihan intelektual teoritis melalui filsafat dengan penyucian jiwa melalui tasawuf dalam mencapai pemahaman tersebut.
Konsep Teosofi Suhrawardi
Pemikiran teosofi Suhrawardi berujung pada konsep cahaya (iluminasi, ishraqiyyah) yang lahir sebagai perpaduan antara rasio dan intuisi. Istilah Ishraqi sendiri sebagai simbol geografis mengandung makna timur sebagai dunia cahaya. Sementara mashriq yang berarti tempat matahari terbit merefleksikan sumber cahaya.
Sebelum menawarkan konsep iluminasi, Suhrawardi pada mulanya mengikuti pola emanasi yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh peripatetik, terutama al-Farabi dan Ibn Sina, yang membagi arah pemikiran tiap akal yang dihasilkan ke dalam tiga posisi : 1) posisi akal-akal sebagai wajib al-wujud lighairihi, 2) sebagai mumkin al-wujud lidhatihi, dan 3) sebagai mahiyah/zatnya sendiri. Akal pertama, dengan memikirkan dirinya sendiri sebagai wajib al-wujud lighairihi memunculkan akal kedua, dengan memikirkan dirinya sendiri sebagai mumkin al-wujud lidhatihi memunculkan jirm al-falak al-aqsa, dan dengan memikirkan dirinya sendiri sebagai mahiyah menimbulkan nafs al-falak al-muharrik. Begitu seterusnya sampai akal X sebagai al-‘Aql al-fa’al yang menyebabkan adanya alam. (Gambaran lengkap mengenai emanasi al-farabi dan Ibn Sina lihat lampiran 1 dan 2).
Sebagai pembanding dari teori emanasi di atas, Suhrawardi memformulasikan teori baru, yakni teori iluminasi, yang sebenarnya merupa-kan koreksi atas pembatasan akal sepuluh pada teori emanasi. Dalam teorinya ini Suhrawardi tampaknya keberatan dengan adanya posisi akal sebagai wajib al-wujud lighairihi, mumkin al-wujud lidhatihi, dan mahiyah. Menurutnya, bagaimana mungkin dari satu akal memunculkan falak-falak dan kawakib yang tak terhitung banyaknya? Dengan menetapkan tiga posisi akal seperti yang disebutkan di atas, maka mustahil bagi akal tertinggi memiliki persambungan dengan falak-falak dan kawakib yang sangat banyak itu. Oleh karenanya, Suhrawardi menolak pembatasan akal hanya pada jumlah sepuluh.
Selanjutnya Suhrawardi mengganti istilah akal-akal dalam teori emanasi itu dengan istilah cahaya-cahaya. Secara teknis proses iluminasi cahaya-cahaya tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Proses iluminasi Suhrawardi dimulai dari Nur al-Anwar yang merupakan sumber dari segala cahaya yang ada. Ia Maha Sempurna, Mandiri, Esa, sehingga tidak ada satupun yang menyerupai-Nya. Ia adalah Allah. Nur al-Anwar ini hanya memancarkan sebuah cahaya yang disebut Nur al-Aqrab. Selain Nur al-Aqrab tidak ada lainnya yang muncul bersamaan dengan cahaya terdekat. Dari Nur al-Aqrab (cahaya pertama) muncul cahaya kedua, dari cahaya kedua muncul cahaya ketiga, dari cahaya ketiga timbul cahaya keempat, dari cahaya keempat timbul cahaya kelima, dari cahaya kelima timbul cahaya keenam, begitu seterusnya hingga mencapai cahaya yang jumlahnya sangat banyak. Pada setiap tingkat penyinaran setiap cahaya menerima pancaran langsung dari Nur al-Anwar, dan tiap-tiap cahaya dominator meneruskan cahayanya ke masing-masing cahaya yang berada di bawahnya, sehingga setiap cahaya yang berada di bawah selalu menerima pancaran dari Nur al-Anwar secara langsung dan pancaran dari semua cahaya yang berada di atasnya sejumlah pancaran yang dimiliki oleh cahaya tersebut. Dengan demikian, semakin bertambah ke bawah tingkat suatu cahaya maka semakin banyak pula ia menerima pancaran.
Mengacu pada proses penerimaan cahaya yang digambarkan di atas, maka dari proses penyebaran cahaya menurut iluminasi Suhrawardi dapat diperoleh gambaran hasil jumlah pancaran yang dimiliki oleh tiap-tiap cahaya. Cahaya I (Nur al-Aqrab) memperoleh 1 kali pancaran, cahaya II memperoleh 2 kali pancaran, cahaya III memperoleh 4 kali pancaran, cahaya IV memperoleh 8 kali pancara, cahaya V memperoleh 16 kali pancaran, cahaya VI memperoleh 32 kali pancaran, cahaya, VII memperoleh 64 kali pancaran, cahaya VIII memperoleh 128 kali pancaran, cahaya IX memperoleh 256 kali pancaran, dan cahaya X memperoleh 512 kali pancaran, begitu seterusnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa setiap cahaya yang berada di bawah akan menerima pancaran sebanyak dua kali jumlah pancaran yang dimiliki cahaya yang berada setingkat di atasnya.
Senada dengan teori emanasi, teori iluminasi ini juga membentuk susunan kosmologi yang terpancar dari cahaya-cahaya pada tiap tingkatan. Susunan tersebut, dari cahaya pertama sampai cahaya kesepuluh secara berturut-turut, adalah The great sphere of diurnal motion, the sphere of fixed stars, the sphere of Saturn, the sphere of Jupiter, the sphere of mars, the sphere of the sun, the sphere of venus, the sphere of mercuri, the sphere of moon, the sphere of ether, dan the sphere of zamharir yang dikenal sebagai ruang perbatasan dengan sfera bumi.
Memperhatikan pemikiran Suhrawardi tentang iluminasi ini mengingatkan kita kepada sebuah firman Allah dalam Surat al-Nu>r ayat 35 berikut ini :
Artinya : Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkah, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Dalam konteks iluminasi Suhrawardi, posisi pelita besar dalam ayat di atas merupakan penjelmaan dari Nur al-Anwar yang menjadi sumber dari segala cahaya, sedangkan cahaya yang terpancar dari pelita besar itu diposisikan sebagai Nur al-Aqrab sebagai cahaya yang pertama kali terpancar dari sumber cahaya. Selanjutnya cahaya yang terpancar dari Nur al-Aqrab ini membentur dinding-dinding kaca yang kemudian menghasilkan banyak cahaya yang saling memancar dan menghasilkan cahaya lain. Dari proses seperti inilah cahaya kedua, ketiga dan seterusnya lahir.
Berdasarkan pemahaman seperti ini, maka agaknya ayat inilah yang mendasari atau paling tidak menjadi inspirator bagi Suhrawardi dalam merumuskan teori iluminasinya.
Pengaruh Teosofi Suhrawardi
Suhrawardi boleh saja dihentikan hidupnya, akan tetapi warisan yang ditinggalkannya tetap hidup. Dia mampu survive di tengah kekuasaan yang mengekang kebebasan intelektualnya. Idealisme tinggi yang ia miliki mendorongnya untuk tetap berjuang mempertahankan apa yang diyakini sebagai kebenaran.
Hasil pemikiran Suhrawardi juga mampu mempengaruhi generasi-generasi sesudahnya. Hal ini dapat ditelusuri melalui karya-karya yang muncul belakangan yang indikatornya antara lain terlihat dari adanya tanggapan yang ditunjukkan oleh generasi setelahnya baik berupa komentar, sanggahan ataupun kritik. Pengaruh pemikirannya ini dapat ditelusuri melalui aspek geografis, kontinuitas hubungan antara guru dan murid, dan perdebatan pro-kontra di sekitar pemikirannya.
Dari aspek geografis, pengaruh pemikiran Suhrawardi berkembang di Persia lalu menyebar ke India-Pakistan, Syria, Anatolia, dan bahkan ke Eropa. Di Persia perkembangan pengaruh pemikiran Suhrawardi ini didukung oleh beberapa faktor antara lain : faktor tanah kelahiran, faktor historis dan kultur, serta dukungan politis penguasa Safawi terhadap pengembangan intelektual di Persia.
Di India penyebaran pengaruh pemikiran Suhrawardi berawal dari penerjemahan karya-karyanya, terutama karya monumentalnya Hikmah al-Ishraq yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Sanskrit. Penyebaran ini juga ditopang oleh perhatian penguasa, seperti Sultan Muhammad ibn Tughlug (1325 M), yang besar terhadap pengembangan intelektual di India. Perhatian itu tidak hanya terbatas pada penciptaan suasana yang kondusif tetapi juga penyediaan anggaran untuk fasilitas pendidikan seperti asrama dan perpustakaan yang banyak berisi karya-karya filsafat terutama dari Ibn Sina, Nas}ir al-Din al-T{u>si, dan Qut}b al-Din al-Shirazi. Sebagaimana diketahui bahwa dua tokoh terakhir ini adalah pengikut Suhrawardi. Berdasarkan fakta ini maka dapat diasumsikan bahwa doktrin-doktrin hasil pemikiran Suhrawardi telah mulai dikaji oleh para ilmuan di India.
Jejak pemikiran Suharawardi di Syria dan Anatolia dapat ditelusuri melalui koleksi-koleksi manuskrip yang terdapat di perpustakaan Turki. Data-data koleksi pustaka yang ada mengindikasikan bahwa pemikiran Suhrawardi juga dipelajari oleh para sarjana Turki. Sementara itu, seperti sudah diketahui bahwa dalam pengembaraan intelektualnya Suhrawardi pernah singgah di Syiria untuk berdiskusi dan berdebat dengan para sahabatnya. Dari diskusi dan perdebatan itu serta sejumlah karya yang ia selesaikan di Syria ikut membuka peluang bagi dipelajarinya pemikiran Suhrawardi di negeri ini.
Berbeda dengan kawasan-kawasan yang telah disebutkan di atas, di Eropa, pemikiran Suhrawardi pada mulanya kurang mendapat perhatian yang serius, tidak seperti filosof muslim lainnya seperti Ibn Sina, al-Farabi, dan Ibn Rushd yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa. Karya-karya Suhrawardi tidak diterjemahkan sehingga mereka tidak mengenal dengan baik pemikiran teosofis Suhrawardi.
Baru pada abad XX sejumlah sarjana Barat seperti Carra de Vaux, Max Horten, Lois Massignon, Otto Spies, dan Henry Corbin mulai melirik karya-karya Suhrawardi yang mereka anggap sebagai tokoh penting pasca Ibn Sina.
Sedangkan dari segi kontinuitas hubungan antara guru dan murid serta perdebatan pro-kontra di sekitar pemikirannya, pengaruh pemikiran Suhrawardi ini terlihat dari lahirnya tokoh-tokoh yang berusaha melestarikan ajarannya dari abad ke abad. Pada abad XIII, misalnya, lahir komentator pemikiran Suhrawardi seperti Shams al-Din Muhammad Shahrazuri (w. 1288) dan Sa’d bin Mans}ur Ibn Kammunah (w. 1284). Pada abad XIV muncul tokoh Qut}b al-Din al-Shirazi (w. 1311), pada abad XVI ada Jalaluddin Muhammad Ibn Sa’d al-Din al-Dawwani (w. 1502) dan Ghiyath al-Din Mans}ur al-Shirazi (w. 1542), pada abad XVII lahir tokoh Muhammad Sharif Niz}am al-Din al-Harawi dan S}adr al-Din al-Shirazi, pada abad XIX terdapat Mulla Ali Nuri (w. 1830) dan Mulla Hadi Sabziwari (w. 1878), dan pada abad XX terdapat tokoh Muhammad Hussein Tabattaba’i serta Seyyed Hossein Nasr.
Penutup
Dari serangkaian pembahasan yang tertuang dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Suhrawardi merupakan filosof muda Islam yang sangat cerdas sehingga mampu membongkar pemikiran-pemikiran para filosof peripatetik yang sudah mapan sebelumnya, sekaligus menawarkan sebuah pemikiran baru yang bercorak filosofis-mistis, yang kemudian lebih popular dengan sebutan teosofi.
Teosofi merupakan bentuk final dari pemikiran filosofis Suhrawardi yang lahir sebagai akibat dari ketidak puasannya kepada pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya. Pemikiran teosofisnya ini kemudian berujung kepada pembangunan sebuah teori yang membahas proses penciptaan alam yang dikenal dengan teori iluminasi.
Meskipun mekanisme kerja teori ini dibangun dengan cara yang sama dengan teori sebelumnya (emanasi), yakni melalui pancaran atau limpahan, tetapi tetap ada hal mendasar yang membedakan kedua teori ini. Hal tersebut dapat terlihat pada instrumen yang digunakan dan keberlangsungan proses pancaran dari kedua teori tersebut. Bila teori emanasi menggunakan istilah akal sebagai instrument, maka teori iluminasi menggunakan istilah cahaya yang inspirasinya diambil dari Q.S. al-Nu>r ayat 35. Bila pada teori emanasi penyebaran akal hanya terbatas pada akal ke-10, maka pada teori iluminasi pancaran cahaya itu tidak terbatas. (artikel ini dtulis oleh teman penulis bernama al-Mujahidin, seorang guru Agama Islam di Kepulauan Riau)
BIBLIOGRAFI
al-Ahwani, Ahmad Fuad, al-Madrasah al-Falasafiyyah, Kairo : al-Dar al-Misriyyah li al-Ta’lif wa al-Tarjamah, 1965
Corbin, Henry, (ed.), Majmu’ah Musannafat Shaikh al-Ishraq Shihab al-Din Yah}ya Suhrawardi, Teheran: Anjuman Shahanshahay Falsafah Iran, 1397H
______, History of Islamic Philosophy , London : Kegan Paul International, 1993
Drajat, Amroeni, Suhrawardi : Kritik Falsafah Peripatetik, Yogyakarta : LKis, 2005
Eliade, Mirciea, The Encyclopedia of Religion, Vol. XIV, New York : Simon & Schuster Macmillan, 1995
Fakhry, Majid, A History of Islamic Philosophy, London : Longman Group Limited, 1983
Nasr, Seyyed Hossein, Three Muslim Sages, Cambridge : Harvard University Press, 1964
_____, (ed.), World Sprituality : Islamic Sprituality Manifestations, Vol. XX, New York : The Crossroad Publishing Company, 1991
_____, The Islamic Intelectual Tradition in Persia, Surrey : Curzon Press, 1996
Rayyan, Muhammad ‘Ali Abu, Ushul al-Falsafah al-Ishraqiyyah ‘Inda Shihab al-Din as-Suhrawardi, Beirut : Dar al-Talabat al-Arab, 1969
Razavi, Mehdi Amin, Suhrawardi and the School of Illumination, Surrey : Curzon Press, 1997
Sharif, M.M. (ed.), History of Muslim Philosophy, Vol. I, Delhi : Santosh Offset, 1961
Ziai, Hossein, Knowledge and Illumination, A Study of Suhrawardi H}ikmah al-Ishraq, Terj., Bandung : Zaman Wacana Ilmu, 1998
This entry was posted in filsafat, Renungan, Tafsir, tasawuf, Uncategorized and tagged Emanasi, Suhrawardi, tasawuf, Teosofi. Bookmark the permalink.
Diposting oleh
abdi arip budiman
di
08.54
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
SEJARAH DAN PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH 15/10/2009 — Waluyo Al-Fadhil
Rabu, 08 September 2010
A. Dakwah Nabi Muhammad untuk Menyempurnakan Akhlak Manusia
Setelah Nabi Miuhammad SAW menerima wahyu, maka secara resmi beliau telah diangkat menjadi Rasul oleh Allah SWT. Beliau mempunyai kewajiban untuk membina umat yang telah berada dalam kesesatan untuk menuju jalan yang lurus. Dakwah Nabi Muhammad SAW dimulai dari wilayah Makkah di jazirah Arab, walaupun pada akhirnya ajaran beliau adalah untuk seluruh umat manusia. Jauh sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW, sebenarnya Allah SWT juga telah mengutus nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Kedua Rasul ini telahberhasil membina bangsa Arab dan masyarakat makkah menjadi orang yang beriman dan henya menyembah kepada Allah SWT. Bahkan kedua Rasul tersebut juga diperintah Allah SWT untuk membangun Ka’bah di Makkah. Namun dengan berjalanya waktu, keimanan masyarakat Makkah menjadi luntur dan berubah menjadi kemusyrikan dengan menyembah patung dan berhala. Mereka tidak hanya mengalami kerusakan dalam hal aqidah, bahkan akhlaknya juga rusak.
Nabi Muhammad SAW sebagai rasul tidak henti-hentinya berusaha memperbaiki akhlak masyarakat yang sudah rusak tersebut. Untuk memperbaiki akhlak, maka Allah SWT telah mengutus rasul yang memang semenjak kecil dikenal oleh masyarakat sebagai orang yang sangat mulia akhlaknya. Sejak masih kecil, remaja, sampai dewasa Nabi Muhammad sudah dikenal oleh masayarakat Makkah sebagai orang yang mempunyai kepribadian baik, berbeda dengan kebanyakan orang saat itu. Penampilannya pun sederhana, bersahaja, dan berwibawa. Ketika ia berjalan badannya agak condong kedepan, melangkah sigap dan pasti. Raut mukanya menunjukkan pikirannya yang cerdas, tajam, dan jernih. Pandangan matanya menunjukkan keteduhan dan kewibawaan, membuatorang patuh kepadanya. Ia juga dikenal sebagai orang yang jujur dalam setiap perkataan maupun perbuatan. Dengan sifatnya yang demikian itu tidak heran bila Khadijah, majikannya menaruh simpati kepadanya, dan tidak pula mengherankan bila Muhammad diberi keleluasaan mengurus hartanya. Khadijah juga membiarkannya menggunakan waktu untuk berpikir dan menuangkan hasil pemikirannya. Akhirnya Muhammad dan Khadijah menikah menjadi sepasang suami istri yang sangat setia dan memiliki anak-anak yang shalih.
Muhammad mendapat kurnia Tuhan dalam perkawinannya dengan Khadijah, mereka berada dalam kedudukan yang tinggi dan harta yang cukup. Seluruh penduduk Makkah memandangnya dengan rasa segan dan hormat. Mereka mensyukuri karunia Tuhan yang diberikan kepadanya serta anak dan keturunan yang baik. Semua itu tidak mengurangi pergaulannya dengan penduduk Makkah baik yang kaya maupun yang miskin. Dalam kehidupan hari-hari, Muhammad bergaul baik dengan masyarakat sekitar. Bahkan setelah menikah dengan Khadijah ia lebih dihormati di tengah-tengah masyarakat. Dengan dihormati orang Muhammad tidak menjadi tinggi hati, namun ia menjadi semakin rendah hati. Bila ada yang mengajaknya bicara ia mendengarkan dan memperhatikannya tanpa menoleh kepada orang lain. Perilakunya yang demikian sangat berbeda dengan kebanyakan orang Makkah yang menjadi sombong dan congkak ketika dihormati, dan marah-marah ketika merasa tidak dihormati. Muhammad juga bukan termasuk orang yang suka mengobral perkataan, ia berkata seperlunya, dan ia lebih banyak mendengarkan. Bila bicara selalu bersungguh-sungguh, tapi sungguhpun begitu ia sesekali membuat humor dan bersenda-gurau. Sifatnya yang jujur tersebut juga sangat berbeda dengan kebanyakan orang Makkah yang suka berbohong, membual, dan sulit dipercaya. Setiap bertemu orang Muhammad selalu tersenyum. Pada saat-saat tertentu juga bercanda dan terkadang tertawa sampai terlihat gerahamnya. Bila ia marah tidak pernah sampai tampak kemarahannya, hanya antara kedua keningnya tampak sedikit berkeringat, hal ini disebabkan ia menahan rasa amarah dan tidak mau menampakkannya keluar. Semua itu terbawa oleh kodratnya yang selalu lapang dada, berkemauan baik dan menghargai orang lain. Ia Bijaksana, murah hati dan mudah bergaul. Tapi ia juga mempunyai tujuan pasti, berkemauan kuat, tegas dan tak pernah ragu-ragu dalam tujuannya. Sifat-sifat demikian ini berpadu dalam dirinya dan meninggalkan pengaruh yang dalam sekali pada orang-orang yang bergaul dengan dia. Bagi orang yang melihatnya tiba-tiba, sekaligus akan timbul rasa hormat, dan bagi orang yang terbiasa bergaul dengannya akan timbul rasa cinta kepadanya.
Muhammad menjalin hubungan baik kepada penduduk Makkah. Ia juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial dalam kehidupan masyarakat hari-hari. Pada waktu itu masyarakat sedang sibuk karena bencana banjir besar yang turun dari gunung kemudian menimpa dan meretakkan dinding-dinding Ka’bah yang memang sudah rapuh. Sebelum itupun masyarakat suku Quraisy memang sudah memikirkannya. Ka’bah yang tidak beratap itu menjadi sasaran pencuri mengambil barang-barang berharga di dalamnya. Hanya saja masyarakat suku Quraisy merasa takut kalau bangunannya diperkuat, pintunya ditinggikan dan diberi atap, dewa Ka’bah yang suci itu akan menurunkan bencana kepada mereka. Sepanjang zaman Jahiliyyah keadaan mereka diliputi oleh berbagai macam legenda yang mengancam bagi siapapun yang berani mengadakan sesuatu perubahan terhadap Ka’bah. Dengan demikian perbuatan itu dianggap tidak umum.
Tetapi sesudah mengalami bencana banjir tindakan demikian itu adalah suatu keharusan, walaupun masih diliputi rasa takut dan ragu-ragu. Bertepatan dengan kejadian itu, kapal milik seorang pedagang Romawi bernama Baqum yang datang dari Mesir terhempas di laut dan pecah. Sebenarnya Baqum adalah seorang ahli bangunan yang mengetahui masalah perdagangan. Sesudah suku Quraisy mengetahui hal ini, maka berangkatlah al-Walid bin al-Mughira dengan beberapa orang dari Quraisy ke Jeddah menemui Baqum. Kapal itu kemudian dibelinya, kemudian diajaknya berunding supaya sama-sama datang ke Makkah guna membantu mereka membangun Ka’bah kembali. Baqum menyetujui permintaan itu. Pada waktu itu di Makkah ada seorang Kopti yang mempunyai keahlian sebagai tukang kayu. Persetujuan tercapai bahwa diapun akan bekerja dengan mendapat bantuan Baqum.
Sudut-sudut Ka’bah oleh suku Quraisy dibagi empat bagian tiap kabilah mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Sebelum bertindak melakukan perombakan itu mereka masih ragu-ragu dan khawatir akan mendapat bencana. Kemudian al-Walid bin al-Mughira tampil ke depan dengan merasa sedikit takut. Setelah berdoa kepada dewa-dewanya, ia mulai merombak bagian sudut selatan. Orang-orang menunggu apa yang akan dilakukan Tuhan terhadap al-Walid. Tetapi setelah sampai pagi hari tak terjadi apa-apa, mereka pun beramai-ramai merombaknya dan memindahkan batu-batu yang ada. Muhammad pun ikut dalam kerja bakti itu.
Sesudah bangunan itu setinggi orang berdiri dan tiba saatnya meletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya semula di sudut timur, maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy, siapa yang seharusnya mendapat kehormatan meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Demikian memuncaknya perselisihan itu sehingga hampir saja timbul perang saudara. Keluarga Abdud Dar dan keluarga ‘Adi bersepakat takkan membiarkan kabilah yang manapun campur tangan dalam kehormatan yang besar ini. Untuk itu mereka mengangkat sumpah bersama. Keluarga Abdud Dar membawa sebuah baki berisi darah. Tangan mereka dimasukkan ke dalam baki itu guna memperkuat sumpah mereka. Karena itu lalu diberi nama La’aqatud Dam, yakni ‘jilatan darah.’ Abu Umayyah bin al-Mughira dari Bani Makhzum, adalah orang yang tertua di antara mereka. Ia dihormati dan dipatuhi. Setelah melihat keadaan serupa itu ia berkata kepada mereka:
"Serahkanlah putusan kamu ini di tangan orang yang pertama sekali memasuki pintu Shafa ini."
Tatkala mereka melihat Muhammad adalah orang pertama memasuki tempat itu, mereka berseru: "Ini al-Amin (orang yang terpercaya) ; kami dapat menerima keputusannya." Lalu mereka menceritakan peristiwa itu kepada Muhammad. Iapun mendengarkan dan sudah melihat di mata mereka betapa berkobarnya api permusuhan itu. Ia berpikir sebentar, lalu katanya: "Kemarikan sehelai kain," katanya. Setelah kain dibawakan dihamparkannya dan diambilnya batu itu lalu diletakkannya dengan tangannya sendiri, kemudian katanya; "Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini." Mereka bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu itu akan diletakkan. Lalu Muhammad mengeluarkan batu itu dari kain dan meletakkannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihan itu berakhir dan bencana dapat dihindarkan. Quraisy menyelesaikan bangunan Ka’bah sampai setinggi delapanbelas hasta (± 11 meter), dan ditinggikan dari tanah sedemikian rupa, sehingga mereka dapat menyuruh atau melarang orang masuk. Di dalam Ka’bah itu mereka membuat enam batang tiang dalam dua deretan dan di sudut barat sebelah dalam dipasang sebuah tangga naik sampai ke teras di atas lalu meletakkan Hubal di dalam Ka’bah. Juga di tempat itu diletakkan barang-barang berharga lainnya, yang sebelum dibangun dan diberi beratap menjadi sasaran pencurian.
Kejadian ini berlangsung saat Muhammad berusia 35 tahun, dan keputusannya mengambil batu dan diletakkan di atas kain lalu mengambilnya dari kain dan diletakkan di tempatnya dalam Ka’bah, menunjukkan betapa tingginya kedudukannya dimata penduduk Makkah, betapa besarnya penghargaan mereka kepadanya sebagai orang yang berjiwa besar. Pada tahun 611 M, waktu itu Muhammad berusia 40 tahun beliau menerima wahyu yang pertama. Di puncak Gunung Hira, – sejauh dua farsakh sebelah utara Makkah – terletak sebuah gua yang sangat kondusif untuk tempat menyendiri (berkhalwat). Sepanjang bulan Ramadan tiap tahun Muhammad pergi ke sana dan berdiam di tempat itu. Ia tekun dalam merenung dan beribadah, menjauhkan diri dari segala kesibukan hidup dan keributan manusia. Ia mencari Kebenaran tentang keberadaan Tuhan dan merenungkan keboborokan perilaku sehari-hari masyarakat Arab saat itu. Demikian kuatnya ia merenung mencari hakikat kebenaran itu, sehingga lupa ia akan dirinya, lupa makan, lupa segala yang ada dalam hidup ini. Sebab, segala yang dilihatnya dalam kehidupan manusia sekitarnya, bukanlah suatu kebenaran.
Ia merenung untuk mencari jawaban mengenai perilaku masyarakat dalam masalah-masalah hidup. Apa yang disajikan sebagai kurban-kurban untuk tuhan-tuhan mereka itu, bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan menurut rasio dan nurani yang jernih. Berhala-berhala yang tidak berguna, tidak menciptakan dan tidak pula mendatangkan rejeki, tak dapat memberi perlindungan kepada siapapun yang ditimpa bahaya tidak selayaknya dipuja dan disembah. Hubal, Lata dan ‘Uzza, dan semua patung-patung dan berhala-berhala yang terpancang di dalam dan di sekitar Ka’bah, tak pernah menciptakan seekor lalat sekalipun, atau akan mendatangkan suatu kebaikan bagi Makkah. Ketika itulah ia percaya bahwa masyarakatnya telah tersesat, jauh dari kebenaran.Keyakinan mereka terhadap keberadaan Tuhan telah rusak karena tunduk kepada khayal berhala-berhala serta kepercayaan-kepercayaan semacamnya. Kebenaran itu ialah Allah, Khalik seluruh alam, tak ada tuhan selain Dia. Kebenaran itu ialah Allah Pemelihara semesta alam. Dialah Maha Rahman dan Maha Rahim.
Kebenaran itu ialah bahwa manusia dinilai berdasarkan perbuatannya. "Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat atompun akan dilihatNya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat atompun akan dilihatNya pula." (Qur’an, 99:7-8) Dan bahwa surga itu benar adanya dan neraka juga benar adanya. Mereka yang menyembah tuhan selain Allah mereka itulah menghuni neraka, tempat tinggal dan kediaman yang paling durhaka. Tatkala ia sedang bertahanuth, ketika itulah datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya berkata kepadanya: "Bacalah!" Dengan terkejut Muhammad menjawab: "Saya tak dapat membaca". Ia merasa seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya katanya lagi: "Bacalah!" Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi Muhammad menjawab: "Apa yang akan saya baca."
Seterusnya malaikat itu berkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya …" Lalu ia mengucapkan bacaan itu. Malaikatpun pergi, setelah kata-kata itu terpateri dalam kalbunya.
Setelah menerima wahyu yang pertama itu maka Muhammad menjadi seorang utusan (rasul), sehingga dia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umat manusia. Setelah menjadi rasul, maka sifat-sifat mulia yang dimilikinya tdak hanya dimilikinya sendiri, namun dia harus mengajarkan dan memberi teladan kepada umat manusia untuk berakhlak yang mulia. Nabi Muhammad bersabda :
Artinya : “Diriwayatkan dari Abi Hurairah, Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak)” (HR Ahmad).
Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya”. (QS Fathir : 10)
Nabi Muhammad mengajarkan bahwa kemuliaan manusia tidak diukur dari harta, keturunan, suku, keindahan tubuh, kekuatan, maupun pangkat dan jabatannya dalam masyarakat.
Namun kemuliaan manusia terletak pada ketaatannya kepada Allah SWT dan kemuliaan akhlaknya, baik berupa sikap, perkataan, maupun perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal ketika itu masayarakat Arab sangat menonjolkan keturunan dan sukunya. Mereka sering berselisih, bertengkar bahkan berperang agar sukunya menjadi yang paling terhormat diantara yang lain. Mereka juga sangat membanggakan harta dan kedudukan. Semakin banyak harta dan memiliki banyak budak, maka mereka merasa menjadi mulia. Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad SAW memberikan ajaran yang sangat mulia bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Padahal perilaku masyarakat Quraisy saat itu seringkali menyengsarakan orang lain,, mereka semena-mena terhadap orang-orang miskin apalagi terhadap budak-budak mereka. Betapa beratnya tugas Nabi Muhammad SAW untuk membina manusia agar berakhlak mulia ketika kondisi akhlaknya sudah buruk. Namun semua itu dilakukan beliau dengan penuh kesabaran dan dengan cara memberi teladan.
B. Nabi Muhammad Sebagai Rahmat bagi Alam Semesta
Bagi orang-orang yang merasakan bahwa kehidupan para pembesar dan bangsawan Makkah yang sudah sesat dan keterlaluan, namun mereka tidak mampu berbuat apa-apa, maka kehadiran Nabi Muhammad saw. seperti seteguk air saat mereka merasakan dahaga yang sudah sangat lama. Nabi Muhammad saw. mengajarkan tentang persamaan derajat manusia. Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan agar penyelesaian masalah tidak boleh dilakukan dnegan cara kekerasan, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang damai dan beradab. Hal ini tercermin dalam tindakan Nabi Muhammad ketika mendamaikan masyarakat Makkah saat akan meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.
Nabi Muhammad mengajarkan agar manusia bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhannya, namun ketika menjadi kaya maka dia harus mengasihi yang miskin dengan cara menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka. Orang yang kuat harus mengasihi yang lemah. Orang tua harus menyayangi anaknya baik anak itu laki-laki maupun perempuan, sebaliknya anak harus menghormati dan berbakti kepada orang tuanya walaupun mereka sudah sangat tua. Ketika antar anggota masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya, saling menghormati, menghargai, dan mengasihi, maka akan menjadi masyarakat yang damai, aman, tenteram dan sejahtera. Terbukti, saat ini keadaan Masyarakat Makkah dan Madinah menjadi masyarakat yang sangat beradab, damai, sejahtera dan mengalami kemajuan yang pesat. Semua itu diawali dengan ketakwaan mereka kepada Allah dan senantiasa berpegang teguh kepada ajaran Nabi Muhammad saw. Dengan demikian sesungguhnya Nabi Muhammad ditus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam. Nabi tidak hanya diutus untuk penduduk Makkah saja, atau bagi bangsa Arab saja, namun nilai-nilai yang dibawanya adalah nilai-nilai universal yang dapat meningkatkan martabat umat manusia sehingga berbeda dengan binatang.
Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QَS Al Anbiya : 107}
C. Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat di Makkah
Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak keluarga dan kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di rumah salah seorang sahabat yang bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan Islam, semuanya dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat yang masuk Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah. Khadijah, istri nabi, orang yang cukup terpandang dan kaya raya. Abu Bakar, seorang dermawan yang kaya raya. Ali bin Abi Tholib, seorang pemuda yang cukup cerdas dan dihormati. Dengan masuk Islamnya orang-orang tersebut membawa pengaruh besar pada dakwah nabi sampai masa berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di kalangan orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah binti Khatab serta suaminya (Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah. Mereka termasuk “Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Dakwah secara terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. mendapat reaksi cukup keras dari para pemuka dan tokoh Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar ibnu Khatab (sebelum masuk Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam bin Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (istri Abu Lahab). Reaksi keras yang dilakukan oleh para tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan kepada orang-orang Quraisy sendiri, agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun, Rasulullah tetap tabah dan sabar, dakwah pun tetap dijalankan. Bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke wilayah lain.
Menghadapi sikap Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah marah, bahkan pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad. Rencana tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah ke Madinah. Atas pertolongan Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Kemudian bisa hijrah ke Madinah. Meskipun Nabi Muhammad saw. dengan susah payah dalam berdakwah karena mendapat tantangan dari Kaum Quraisy, tetapi makin hari makin didengar orang sehingga makin banyak pengikutnya. Dakwah Nabi Muhammad di Makah dilakukan kurang lebih selama 13 tahun, dan selebihnya selama 10 tahun Nabi Muhammad berada di Madinah. Ketika berdakwah di Makkah, tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan para sahabat begitu besar. Dari uraian sejarah di atas dapat diambil pelajaran yang sangat berharga dari cara cara dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara lain adalah :
1. Nabi Muhammad berdakwah dengan keeladanan. Sebelum beliau menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
3. Rasulullah saw. memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan ‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.
4. Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat. Dalam berdakwah Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak, Rasulullah saw hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan pemahaman secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau tidak hal itu menjadi hak pribadi masing-masing. Dengan kata lain, dalam berdakwah Rasulullah saw tidak pernah menggunakan cara-cara kekerasan.
Setelah Nabi Miuhammad SAW menerima wahyu, maka secara resmi beliau telah diangkat menjadi Rasul oleh Allah SWT. Beliau mempunyai kewajiban untuk membina umat yang telah berada dalam kesesatan untuk menuju jalan yang lurus. Dakwah Nabi Muhammad SAW dimulai dari wilayah Makkah di jazirah Arab, walaupun pada akhirnya ajaran beliau adalah untuk seluruh umat manusia. Jauh sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW, sebenarnya Allah SWT juga telah mengutus nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Kedua Rasul ini telahberhasil membina bangsa Arab dan masyarakat makkah menjadi orang yang beriman dan henya menyembah kepada Allah SWT. Bahkan kedua Rasul tersebut juga diperintah Allah SWT untuk membangun Ka’bah di Makkah. Namun dengan berjalanya waktu, keimanan masyarakat Makkah menjadi luntur dan berubah menjadi kemusyrikan dengan menyembah patung dan berhala. Mereka tidak hanya mengalami kerusakan dalam hal aqidah, bahkan akhlaknya juga rusak.
Nabi Muhammad SAW sebagai rasul tidak henti-hentinya berusaha memperbaiki akhlak masyarakat yang sudah rusak tersebut. Untuk memperbaiki akhlak, maka Allah SWT telah mengutus rasul yang memang semenjak kecil dikenal oleh masyarakat sebagai orang yang sangat mulia akhlaknya. Sejak masih kecil, remaja, sampai dewasa Nabi Muhammad sudah dikenal oleh masayarakat Makkah sebagai orang yang mempunyai kepribadian baik, berbeda dengan kebanyakan orang saat itu. Penampilannya pun sederhana, bersahaja, dan berwibawa. Ketika ia berjalan badannya agak condong kedepan, melangkah sigap dan pasti. Raut mukanya menunjukkan pikirannya yang cerdas, tajam, dan jernih. Pandangan matanya menunjukkan keteduhan dan kewibawaan, membuatorang patuh kepadanya. Ia juga dikenal sebagai orang yang jujur dalam setiap perkataan maupun perbuatan. Dengan sifatnya yang demikian itu tidak heran bila Khadijah, majikannya menaruh simpati kepadanya, dan tidak pula mengherankan bila Muhammad diberi keleluasaan mengurus hartanya. Khadijah juga membiarkannya menggunakan waktu untuk berpikir dan menuangkan hasil pemikirannya. Akhirnya Muhammad dan Khadijah menikah menjadi sepasang suami istri yang sangat setia dan memiliki anak-anak yang shalih.
Muhammad mendapat kurnia Tuhan dalam perkawinannya dengan Khadijah, mereka berada dalam kedudukan yang tinggi dan harta yang cukup. Seluruh penduduk Makkah memandangnya dengan rasa segan dan hormat. Mereka mensyukuri karunia Tuhan yang diberikan kepadanya serta anak dan keturunan yang baik. Semua itu tidak mengurangi pergaulannya dengan penduduk Makkah baik yang kaya maupun yang miskin. Dalam kehidupan hari-hari, Muhammad bergaul baik dengan masyarakat sekitar. Bahkan setelah menikah dengan Khadijah ia lebih dihormati di tengah-tengah masyarakat. Dengan dihormati orang Muhammad tidak menjadi tinggi hati, namun ia menjadi semakin rendah hati. Bila ada yang mengajaknya bicara ia mendengarkan dan memperhatikannya tanpa menoleh kepada orang lain. Perilakunya yang demikian sangat berbeda dengan kebanyakan orang Makkah yang menjadi sombong dan congkak ketika dihormati, dan marah-marah ketika merasa tidak dihormati. Muhammad juga bukan termasuk orang yang suka mengobral perkataan, ia berkata seperlunya, dan ia lebih banyak mendengarkan. Bila bicara selalu bersungguh-sungguh, tapi sungguhpun begitu ia sesekali membuat humor dan bersenda-gurau. Sifatnya yang jujur tersebut juga sangat berbeda dengan kebanyakan orang Makkah yang suka berbohong, membual, dan sulit dipercaya. Setiap bertemu orang Muhammad selalu tersenyum. Pada saat-saat tertentu juga bercanda dan terkadang tertawa sampai terlihat gerahamnya. Bila ia marah tidak pernah sampai tampak kemarahannya, hanya antara kedua keningnya tampak sedikit berkeringat, hal ini disebabkan ia menahan rasa amarah dan tidak mau menampakkannya keluar. Semua itu terbawa oleh kodratnya yang selalu lapang dada, berkemauan baik dan menghargai orang lain. Ia Bijaksana, murah hati dan mudah bergaul. Tapi ia juga mempunyai tujuan pasti, berkemauan kuat, tegas dan tak pernah ragu-ragu dalam tujuannya. Sifat-sifat demikian ini berpadu dalam dirinya dan meninggalkan pengaruh yang dalam sekali pada orang-orang yang bergaul dengan dia. Bagi orang yang melihatnya tiba-tiba, sekaligus akan timbul rasa hormat, dan bagi orang yang terbiasa bergaul dengannya akan timbul rasa cinta kepadanya.
Muhammad menjalin hubungan baik kepada penduduk Makkah. Ia juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial dalam kehidupan masyarakat hari-hari. Pada waktu itu masyarakat sedang sibuk karena bencana banjir besar yang turun dari gunung kemudian menimpa dan meretakkan dinding-dinding Ka’bah yang memang sudah rapuh. Sebelum itupun masyarakat suku Quraisy memang sudah memikirkannya. Ka’bah yang tidak beratap itu menjadi sasaran pencuri mengambil barang-barang berharga di dalamnya. Hanya saja masyarakat suku Quraisy merasa takut kalau bangunannya diperkuat, pintunya ditinggikan dan diberi atap, dewa Ka’bah yang suci itu akan menurunkan bencana kepada mereka. Sepanjang zaman Jahiliyyah keadaan mereka diliputi oleh berbagai macam legenda yang mengancam bagi siapapun yang berani mengadakan sesuatu perubahan terhadap Ka’bah. Dengan demikian perbuatan itu dianggap tidak umum.
Tetapi sesudah mengalami bencana banjir tindakan demikian itu adalah suatu keharusan, walaupun masih diliputi rasa takut dan ragu-ragu. Bertepatan dengan kejadian itu, kapal milik seorang pedagang Romawi bernama Baqum yang datang dari Mesir terhempas di laut dan pecah. Sebenarnya Baqum adalah seorang ahli bangunan yang mengetahui masalah perdagangan. Sesudah suku Quraisy mengetahui hal ini, maka berangkatlah al-Walid bin al-Mughira dengan beberapa orang dari Quraisy ke Jeddah menemui Baqum. Kapal itu kemudian dibelinya, kemudian diajaknya berunding supaya sama-sama datang ke Makkah guna membantu mereka membangun Ka’bah kembali. Baqum menyetujui permintaan itu. Pada waktu itu di Makkah ada seorang Kopti yang mempunyai keahlian sebagai tukang kayu. Persetujuan tercapai bahwa diapun akan bekerja dengan mendapat bantuan Baqum.
Sudut-sudut Ka’bah oleh suku Quraisy dibagi empat bagian tiap kabilah mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Sebelum bertindak melakukan perombakan itu mereka masih ragu-ragu dan khawatir akan mendapat bencana. Kemudian al-Walid bin al-Mughira tampil ke depan dengan merasa sedikit takut. Setelah berdoa kepada dewa-dewanya, ia mulai merombak bagian sudut selatan. Orang-orang menunggu apa yang akan dilakukan Tuhan terhadap al-Walid. Tetapi setelah sampai pagi hari tak terjadi apa-apa, mereka pun beramai-ramai merombaknya dan memindahkan batu-batu yang ada. Muhammad pun ikut dalam kerja bakti itu.
Sesudah bangunan itu setinggi orang berdiri dan tiba saatnya meletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya semula di sudut timur, maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy, siapa yang seharusnya mendapat kehormatan meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Demikian memuncaknya perselisihan itu sehingga hampir saja timbul perang saudara. Keluarga Abdud Dar dan keluarga ‘Adi bersepakat takkan membiarkan kabilah yang manapun campur tangan dalam kehormatan yang besar ini. Untuk itu mereka mengangkat sumpah bersama. Keluarga Abdud Dar membawa sebuah baki berisi darah. Tangan mereka dimasukkan ke dalam baki itu guna memperkuat sumpah mereka. Karena itu lalu diberi nama La’aqatud Dam, yakni ‘jilatan darah.’ Abu Umayyah bin al-Mughira dari Bani Makhzum, adalah orang yang tertua di antara mereka. Ia dihormati dan dipatuhi. Setelah melihat keadaan serupa itu ia berkata kepada mereka:
"Serahkanlah putusan kamu ini di tangan orang yang pertama sekali memasuki pintu Shafa ini."
Tatkala mereka melihat Muhammad adalah orang pertama memasuki tempat itu, mereka berseru: "Ini al-Amin (orang yang terpercaya) ; kami dapat menerima keputusannya." Lalu mereka menceritakan peristiwa itu kepada Muhammad. Iapun mendengarkan dan sudah melihat di mata mereka betapa berkobarnya api permusuhan itu. Ia berpikir sebentar, lalu katanya: "Kemarikan sehelai kain," katanya. Setelah kain dibawakan dihamparkannya dan diambilnya batu itu lalu diletakkannya dengan tangannya sendiri, kemudian katanya; "Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini." Mereka bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu itu akan diletakkan. Lalu Muhammad mengeluarkan batu itu dari kain dan meletakkannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihan itu berakhir dan bencana dapat dihindarkan. Quraisy menyelesaikan bangunan Ka’bah sampai setinggi delapanbelas hasta (± 11 meter), dan ditinggikan dari tanah sedemikian rupa, sehingga mereka dapat menyuruh atau melarang orang masuk. Di dalam Ka’bah itu mereka membuat enam batang tiang dalam dua deretan dan di sudut barat sebelah dalam dipasang sebuah tangga naik sampai ke teras di atas lalu meletakkan Hubal di dalam Ka’bah. Juga di tempat itu diletakkan barang-barang berharga lainnya, yang sebelum dibangun dan diberi beratap menjadi sasaran pencurian.
Kejadian ini berlangsung saat Muhammad berusia 35 tahun, dan keputusannya mengambil batu dan diletakkan di atas kain lalu mengambilnya dari kain dan diletakkan di tempatnya dalam Ka’bah, menunjukkan betapa tingginya kedudukannya dimata penduduk Makkah, betapa besarnya penghargaan mereka kepadanya sebagai orang yang berjiwa besar. Pada tahun 611 M, waktu itu Muhammad berusia 40 tahun beliau menerima wahyu yang pertama. Di puncak Gunung Hira, – sejauh dua farsakh sebelah utara Makkah – terletak sebuah gua yang sangat kondusif untuk tempat menyendiri (berkhalwat). Sepanjang bulan Ramadan tiap tahun Muhammad pergi ke sana dan berdiam di tempat itu. Ia tekun dalam merenung dan beribadah, menjauhkan diri dari segala kesibukan hidup dan keributan manusia. Ia mencari Kebenaran tentang keberadaan Tuhan dan merenungkan keboborokan perilaku sehari-hari masyarakat Arab saat itu. Demikian kuatnya ia merenung mencari hakikat kebenaran itu, sehingga lupa ia akan dirinya, lupa makan, lupa segala yang ada dalam hidup ini. Sebab, segala yang dilihatnya dalam kehidupan manusia sekitarnya, bukanlah suatu kebenaran.
Ia merenung untuk mencari jawaban mengenai perilaku masyarakat dalam masalah-masalah hidup. Apa yang disajikan sebagai kurban-kurban untuk tuhan-tuhan mereka itu, bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan menurut rasio dan nurani yang jernih. Berhala-berhala yang tidak berguna, tidak menciptakan dan tidak pula mendatangkan rejeki, tak dapat memberi perlindungan kepada siapapun yang ditimpa bahaya tidak selayaknya dipuja dan disembah. Hubal, Lata dan ‘Uzza, dan semua patung-patung dan berhala-berhala yang terpancang di dalam dan di sekitar Ka’bah, tak pernah menciptakan seekor lalat sekalipun, atau akan mendatangkan suatu kebaikan bagi Makkah. Ketika itulah ia percaya bahwa masyarakatnya telah tersesat, jauh dari kebenaran.Keyakinan mereka terhadap keberadaan Tuhan telah rusak karena tunduk kepada khayal berhala-berhala serta kepercayaan-kepercayaan semacamnya. Kebenaran itu ialah Allah, Khalik seluruh alam, tak ada tuhan selain Dia. Kebenaran itu ialah Allah Pemelihara semesta alam. Dialah Maha Rahman dan Maha Rahim.
Kebenaran itu ialah bahwa manusia dinilai berdasarkan perbuatannya. "Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat atompun akan dilihatNya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat atompun akan dilihatNya pula." (Qur’an, 99:7-8) Dan bahwa surga itu benar adanya dan neraka juga benar adanya. Mereka yang menyembah tuhan selain Allah mereka itulah menghuni neraka, tempat tinggal dan kediaman yang paling durhaka. Tatkala ia sedang bertahanuth, ketika itulah datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya berkata kepadanya: "Bacalah!" Dengan terkejut Muhammad menjawab: "Saya tak dapat membaca". Ia merasa seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya katanya lagi: "Bacalah!" Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi Muhammad menjawab: "Apa yang akan saya baca."
Seterusnya malaikat itu berkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya …" Lalu ia mengucapkan bacaan itu. Malaikatpun pergi, setelah kata-kata itu terpateri dalam kalbunya.
Setelah menerima wahyu yang pertama itu maka Muhammad menjadi seorang utusan (rasul), sehingga dia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umat manusia. Setelah menjadi rasul, maka sifat-sifat mulia yang dimilikinya tdak hanya dimilikinya sendiri, namun dia harus mengajarkan dan memberi teladan kepada umat manusia untuk berakhlak yang mulia. Nabi Muhammad bersabda :
Artinya : “Diriwayatkan dari Abi Hurairah, Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak)” (HR Ahmad).
Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya”. (QS Fathir : 10)
Nabi Muhammad mengajarkan bahwa kemuliaan manusia tidak diukur dari harta, keturunan, suku, keindahan tubuh, kekuatan, maupun pangkat dan jabatannya dalam masyarakat.
Namun kemuliaan manusia terletak pada ketaatannya kepada Allah SWT dan kemuliaan akhlaknya, baik berupa sikap, perkataan, maupun perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal ketika itu masayarakat Arab sangat menonjolkan keturunan dan sukunya. Mereka sering berselisih, bertengkar bahkan berperang agar sukunya menjadi yang paling terhormat diantara yang lain. Mereka juga sangat membanggakan harta dan kedudukan. Semakin banyak harta dan memiliki banyak budak, maka mereka merasa menjadi mulia. Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad SAW memberikan ajaran yang sangat mulia bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Padahal perilaku masyarakat Quraisy saat itu seringkali menyengsarakan orang lain,, mereka semena-mena terhadap orang-orang miskin apalagi terhadap budak-budak mereka. Betapa beratnya tugas Nabi Muhammad SAW untuk membina manusia agar berakhlak mulia ketika kondisi akhlaknya sudah buruk. Namun semua itu dilakukan beliau dengan penuh kesabaran dan dengan cara memberi teladan.
B. Nabi Muhammad Sebagai Rahmat bagi Alam Semesta
Bagi orang-orang yang merasakan bahwa kehidupan para pembesar dan bangsawan Makkah yang sudah sesat dan keterlaluan, namun mereka tidak mampu berbuat apa-apa, maka kehadiran Nabi Muhammad saw. seperti seteguk air saat mereka merasakan dahaga yang sudah sangat lama. Nabi Muhammad saw. mengajarkan tentang persamaan derajat manusia. Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan agar penyelesaian masalah tidak boleh dilakukan dnegan cara kekerasan, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang damai dan beradab. Hal ini tercermin dalam tindakan Nabi Muhammad ketika mendamaikan masyarakat Makkah saat akan meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.
Nabi Muhammad mengajarkan agar manusia bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhannya, namun ketika menjadi kaya maka dia harus mengasihi yang miskin dengan cara menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka. Orang yang kuat harus mengasihi yang lemah. Orang tua harus menyayangi anaknya baik anak itu laki-laki maupun perempuan, sebaliknya anak harus menghormati dan berbakti kepada orang tuanya walaupun mereka sudah sangat tua. Ketika antar anggota masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya, saling menghormati, menghargai, dan mengasihi, maka akan menjadi masyarakat yang damai, aman, tenteram dan sejahtera. Terbukti, saat ini keadaan Masyarakat Makkah dan Madinah menjadi masyarakat yang sangat beradab, damai, sejahtera dan mengalami kemajuan yang pesat. Semua itu diawali dengan ketakwaan mereka kepada Allah dan senantiasa berpegang teguh kepada ajaran Nabi Muhammad saw. Dengan demikian sesungguhnya Nabi Muhammad ditus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam. Nabi tidak hanya diutus untuk penduduk Makkah saja, atau bagi bangsa Arab saja, namun nilai-nilai yang dibawanya adalah nilai-nilai universal yang dapat meningkatkan martabat umat manusia sehingga berbeda dengan binatang.
Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QَS Al Anbiya : 107}
C. Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat di Makkah
Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak keluarga dan kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di rumah salah seorang sahabat yang bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan Islam, semuanya dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat yang masuk Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah. Khadijah, istri nabi, orang yang cukup terpandang dan kaya raya. Abu Bakar, seorang dermawan yang kaya raya. Ali bin Abi Tholib, seorang pemuda yang cukup cerdas dan dihormati. Dengan masuk Islamnya orang-orang tersebut membawa pengaruh besar pada dakwah nabi sampai masa berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di kalangan orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah binti Khatab serta suaminya (Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah. Mereka termasuk “Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Dakwah secara terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. mendapat reaksi cukup keras dari para pemuka dan tokoh Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar ibnu Khatab (sebelum masuk Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam bin Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (istri Abu Lahab). Reaksi keras yang dilakukan oleh para tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan kepada orang-orang Quraisy sendiri, agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun, Rasulullah tetap tabah dan sabar, dakwah pun tetap dijalankan. Bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke wilayah lain.
Menghadapi sikap Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah marah, bahkan pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad. Rencana tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah ke Madinah. Atas pertolongan Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Kemudian bisa hijrah ke Madinah. Meskipun Nabi Muhammad saw. dengan susah payah dalam berdakwah karena mendapat tantangan dari Kaum Quraisy, tetapi makin hari makin didengar orang sehingga makin banyak pengikutnya. Dakwah Nabi Muhammad di Makah dilakukan kurang lebih selama 13 tahun, dan selebihnya selama 10 tahun Nabi Muhammad berada di Madinah. Ketika berdakwah di Makkah, tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan para sahabat begitu besar. Dari uraian sejarah di atas dapat diambil pelajaran yang sangat berharga dari cara cara dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara lain adalah :
1. Nabi Muhammad berdakwah dengan keeladanan. Sebelum beliau menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
3. Rasulullah saw. memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan ‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.
4. Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat. Dalam berdakwah Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak, Rasulullah saw hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan pemahaman secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau tidak hal itu menjadi hak pribadi masing-masing. Dengan kata lain, dalam berdakwah Rasulullah saw tidak pernah menggunakan cara-cara kekerasan.
Diposting oleh
abdi arip budiman
di
09.01
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
SEJARAH YAHUDI DI NEGARA2 ARAB, SEBELUM DAN SESUDAH 1948
PENINDASAN YAHUDI PRIBUMI DI MESIR
SEBELUM 1948
Yahudi tinggal di Mesir sejak ribuan tahun. Suku2 Israel pertama pindah ke Tanah Goshen (tepi utara Delta Nil) selama kekuasaan Faraoh Amenhotep IV (1375-1358SM).
Selama kekuasaan Ramses II (1298-1232 SM), mereka diperbudak bagi proyek2 pembangunan Faraoh. Penerusnya, Merneptah, melanjutkan kebijakan anti-Yahudi yg sama dan pada sekitar th 1220 SM, mereka berontak dan melarikan diri melewati Sinai ke Kanaan. Inilah Exodus yg diceritakan dlm Injil yg selalu diperingati Yahudi pd Hari Passover. Bertahun2 kemudian, banyak Yahudi di Eretz, Israel, yg tidak dideportasi ke Babylon (Irak sekarang) mencari perlindungan di Mesir, diantaranya nabi Jeremiah. Thn 1897 terdapat lebih dari 25.000 Yahudi di Mesir, yg berpusat di Kairo dan Alexandria. Th 1937 penduduk mencapai 63,500.
Friedman menulis dalam "The Myth of Arab Tolerance/Mitos Toleransi Arab";
"Seorang kalif, Al-Hakim dari kerajaan Fatimid menciptakan bentuk2 penghinaan berat terhdp yahudi dlm upayanya memainkan perannya sbg "Penyelamat Umat Manusia". Pertama, Yahudi dipaksa mengenakan gambar2 kepala anak sapi emas dileher mereka, seakan mereka masih berhala. Mereka juga dipaksa utk mengenakan bel dan batang2 kayu seberat 3 kg digantung dileher mereka. Mereka tetap tidak mau masuk Islam dan dlm kemarahannya, sang Kalif menghancurkan seluruh kawasan tempat tinggal Yahudi di Kairo.
Th 1945, dgn meningkatnya nasionalisme Mesir dan suburnya sentimen anti-Barat dan anti-Yahudi, pecahlah kerusuhan. 10 Yahudi tewas, 350 luka2 dan sebuah sinagog, rumah sakit Yahudi dan kawasan pemukiman yg berusia ratusan tahun dibakar habis. Berdirinya Negara Israel semakin meningkatkan rasa anti Yahudi: antara Juni dan November 1948, sejumlah bom meledak di kawasan Yahudi yg menewaskan 70 Yahudi dan melukai 200. 2.000 Yahudi ditangkap dan harta benda mereka disita.
Lihat : Penjara Abu Za'abal
http://www.hsje.org/THE%20ABU-ZA'ABAL%20PRISON.htm
My life in Abu Za'abal Prison:
http://www.hsje.org/mylife.htm
Pictures from prison:
http://www.hsje.org/marc_kheder_memories.htm
SESUDAH 1948
Th 1956: pemerintah Mesir menggunakan kampanye Sinai sbg alasan mengusir ke 25.000 penduduk pribumi Yahudi Mesir dan menyita harta benda mereka. Sekitar 1.000 Yahudi dipenjara. Dan tgl 23 November, 1956, dikeluarkan sebuah proklamasi oleh Menteri Agama yg dibacakan di mesjid2 diseluruh Mesir bahwa "semua Yahudi adalah Zionis dan musuh negara," dan menjanjikan pengusiran mereka.
Ribuan Yahudi diperintahkan meninggalkan negara mereka. Mereka diijinkan utk membawa hanya satu kopor saja dng jumlah uang recehan dan dipaksa menandatangani deklarasi ‘menyumbang’ harta benda mereka ke pemerintah Mesir. Harta yg ditinggalkan diperkirakan US$ 30 milyar !! Lihat : http://www.hsje.org/Never_to_return.htm
Sejumlah anggota keluarga Yahudi disandera utk memastikan bahwa mereka yg meninggalkan negara tidak melakukan sesuatu yg dapat merugikan pemerintah Mesir - AP, November 26 and 29th 1956; New York World Telegram.
Th 1979, masy Yahudi Mesir menjadi masy pertama didunia Arab yg mengadakan hubungan dgn Israel. Israel kini memiliki kedutaan di Kairo dan sebuah Konsulat Jendral di Alexandria. Pada saat ini, segelintir Yahudi yg masih tersisa di Mesir bebas mempraktekkan agama mereka. Shaar Hashamayim adalah satu2nya sinagog yg beroperasi di Kairo. Namun dari sekian banyak sinagog di Alexandria, hanya sinagog Eliahu Hanabi boleh dipakai.
Th 1957, penduduk Yahudi mencapai angka 15.000. Th 1967, setelah Perang Enam Hari, muncul kembali penindasan dan Yahudi tinggal 2.500. Th 1970an, setelah Yahudi2 yg tersisa diijinkan imigrasi (alias ditendang keluar), hanya segelintir Yahudi masih tersisa. Hak2 Yahudi dipulihkan kembali pada thn 1979 setelah Presiden Anwar Sadat menandatangani Perjanjian Camp David dgn Israel. Kini, masy Yahudi di Mesir berusia lanjut dan hampir punah.
Egypt's National Heritage Disappearing
http://www.hsje.org/Egypt%20Jewish%20He ... aring.html
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN TERHDP YAHUDI PRIBUMI DI IRAQ
SEBELUM 1948
Lihat juga :
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jso ... ijews.html
1948 Jewish population: 150,000
2004: Approximately 351
Yahudi pribumi Irak merupakan masyarakat tersendiri dgn sejarah keilmuan dan prestasi tinggi. Mereka makmur di Babylonia selama 1200 tahun sebelum perebutan Muslim th 634AD; dan pada abad ke 9 diberlakukanlah Aturan2 Dhimmi spt pengenaan sepotong kain kuning, pajak per kepala yg sangat tinggi (jizyah) dan pembatasan pemukiman. Penindasan ekstrim oleh kalif2 Arab dan Mameluk memberlakukan pajak yg sama saja dgn penyitaan harta pd th 1000AD. Th 1333, penindasan berpuncak pada penjarahan dan penghancuran pemukiman Yahudi pribumi di Bagdad. Thn 1776, terjadi pembantaian Yahudi di Bosra oleh tentara Ottoman yg mengakibatkan banyak Yahudi mengungsi.
Nabi Ibraham, bapak orang Yahudi, lahir di Ur di Chaldees, di Irak Selatan, sekitar 2.000 SM. Masy itu bisa dilacak sampai abad 6M ketika Nebuchadnezzar merebut Judea dan mengirim seluruh penduduk ke pengasingan ke Babylonia.
(Ingat lagu Boney M : By the Rivers of Babylon … there we sat down … and there we were, when we remember Zion …Lagu itu mengibaratkan Yahudi pada masa pengasingan itu.)
Masyarakat Yahudi pribumi Timur Tengah juga membina hubungan kuat dgn tanah Israel dan dgn bantuan rabbi2 dari Israel, berhasil mendirikan akademi2 Rabbi ternama. Pada abad ke 3M, Babylon menjadi pusat pendidikan Yahudi, dgn penciptaan mereka yg paling terkenal : Talmud Babylon. Dibawah kekuasaan Muslim yg dimulai pada abad 7, keadaan mereka kembang kempis. Yahudi pribumi boleh memegang jabatan dlm pemerintahan dan dlm bidang perdagangan mereka maju tetapi pada saat bersamaan mereka dikenakan pajak2 khusus, pembatasan aktivitas bisnis dan (spt yg dialami golongan Cina di Indonesia) permusuhan luas.
Dibawah jajahan Inggris, yg dimulai th 1917, nasib Yahudi pribumi secara ekonomis membaik dan mereka kembali memegang jabatan pemerintahan. Mereka malah diijinkan utk mendirikan organisasi2 Zionis dan meneruskan studi2 Ibrani.
Semua ini berakhir saat Irak merdeka pd th 1932. Juni 1941, kudeta pro-Nazi pimpinan Rashid Ali mengakibatkan POGROM di Baghdad. Massa Irak yg bersenjata, dgn bantuan polisi dan tentara, membunuh 180 Yahudi dan melukai sekitar 1.000. (Persis spt peristiwa Mei 1998)
Walaupun emigrasi dilarang, banyak Yahudi berhasil melarikan diri ke Israel dgn bantuan gerakan bawah tanah. Namun kerusuhan anti-Yahudi terus berlangsung antara 1946-49. Setelah pembentukan Israel th 1948, Zionisme diancam hukuman mati.
SETELAH 1948
Thn 1950, parlemen Iraq menyetujui emigrasi ke Israel, satu tahun setelah mereka melepaskan kewargaan mereka.
Setahun kemudian, harta benda Yahudi yg beremigrasi dibekukan dan pembatasan ekonomi diberlakukan bagi mereka yg memilih utk tinggal di negara itu.
Mei 1950 - Agustus 1951, badan2 Yahudi dan pemerintah Israel berhasil menerbangkan 110.000 Yahudi ke Israel dlm Operasi Ezra dan Nehemiah. Ini termasuk ke-18.000 Kurdi Yahudi. Sekitar 20.000 diselundupkan keluar lewat Iran.
Jadi, masy berjumlah 150.000 pd th 1947 berkurang sampai berjumlah 6.000 setelah 1951.
Th 1952, pemerintah Iraq melarang Yahudi utk beremigrasi dan menggantung dua orang Yahudi dimuka umum setelah dikenakan tuduhan palsu melemparkan bom kpd kantor Bagdad di Badan Informasi AS.
Th 1963, dgn meningkatnya faksi2 Ba'ath yg berkompetisi, pembatasna berikutnya diterapkan pada Yahudi2 Irak yg masih tersisa. Penjualan harta benda dilarang dan semua Yahudi disyaratkan agar selalu membawa KTP berwarna kuning.
1967, setelah Perang 6 Hari, harta benda Yahudi disita, tabungan di bank dibekukan; mereka dipecat dari jabatan pemerintahan; bisnis2 ditutup; ijin dagang dibatalkan, sambungan telfon dihentikan. Yahudi dikenakan tahanan rumah selama waktu panjang atau dibatasi gerakan hanya dlm kota2. Ke 3.000 Yahudi yg tersisa juga dipecat dari pekerjaan.
Th 1968, penindasan mencapai puncaknya. Puluhan ditahan setelah ditemukannya "jaringan mata2" yg terdiri dari tokoh2 bisnis. 14 lelaki – 11 dari mereka Yahudi- dikenakan hukuman mati dlm pengadilan asalan dan DIGANTUNG DIDEPAN MASSA di lapangan2 di Baghdad; yg lainnya mati disiksa.
January 27, 1969, Radio Baghdad memanggil semua orang Iraq "utk datang dan menikmati pesta." Sekitar 500.000 lelaki, wanita dan anak2 berbaris dan menari2 melewati panggung tempat bergantungnya mayat2 Yahudi ; dan massa dgn harmonis meneriakkan "Death to Israel" dan "Death to all traitors." Ini mengakibatkan kemarahan dunia yg ditanggapi Radio Baghdad dgn mengatakan: "Kami menggantung mata2, tetapi Yahudi menyalibkan Kristus." (Judith Miller and Laurie Mylroie, Saddam Hussein and the Crisis in the Gulf, p. 34).
(???? O yah ? Sejak kapan Muslim percaya Kristus disalib ? Sejak kapan Muslim peduli pada Kristus/Kristen ? Saat mereka mencari muka Barat ! Bangsat munafik …)
Yahudi terus dimata2i oleh intel pemerintah Irak. Max Sawadayee, dlm "All Waiting to be Hanged"(Semua Menunggu Giliran Digantung) menulis kesaksian seorang Yahudi Irak: "Dehumanisasi Yahudi oleh penghinaan dan siksaan terus menerus ... menghancurkan total kemampuan fisik dan mental kami utk pulih kembali."
Thn 70-an, karena tekanan internasional, Baghdad diam2 mengijinkan Yahudi yg masih ada di negara mereka utk beremigrasi (secara diam2 pula). Kebanyakan dari mereka pada saat itu sudah terlalu tua utk emigrasi. Mereka ditekan pemerintah utk menyerahkan hak kepemilikan, tanpa kompensasi, atas tanah Yahudi senilai lebih dari
$200 juta. (New York Times, February 18, 1973).
Hanya satu sinagog beroperasi di Iraq, di Bataween – yg pernah merupakan pemukiman utama Yahudi di Baghdad.
Rabbi mereka wafat th 1996 dan tidak ada dari mereka yg dapat melaksanakan liturgi. Menurut administrator sinagog, mereka diijinkan mempraktekkan agama mereka, tetapi tidak boleh memegang jabatan pemerintahan atau menjadi anggota angkatan bersenjata. (New York Times Magazine, February 3, 1985).Hanya satu pasangan masih mengenal bahasa Ibrani. (Associated Press, March 28, 1998).
Selama berabad2, Yahudi ditindas di semua negara berbahasa Arab. Bagdad pernah mencapai 1/5 Yahudi dan tinggal di Irak selama 2.500 tahun. Kini, hanya tersisa 61 Yahudi di Baghdad dan sekitar 200 di daerah2 Kurdi di bagian utara.
Lagi2 bukti akan toleransi dan kedamaian Muslim ! :twisted: :twisted:
---------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI YAMAN
Sebelum 1948
Di Yaman, dari abad ke 7, populasi Yahudi mengalami penindasan yg paling parah akibat Pakta Umar.
The Pact of UMAR; status Yahudi/Kristen dibawah Islam
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2046
Selama 4 abad, Yahudi menderita akibat peraturan Islam yg paling intoleran, ekstrim dan fanatik. Thn 1724, penguasa memerintahkan penghancuran semua sinagog dan pelarangan tempat2 doa umum.
Yahudi didepak, kebanyakan mati karena kelaparan dan mereka yg selamat dipaksa utk menetap di Mausa, namun kemudian, perintah ini dibatalkan th 1781 karena negara kekurangan ahli kerajinan tangan.
Jacob Sappir, penulis Yerusalem, menggambarkan nasib Yahudi Yaman di thn 1886:
"Penduduk Arab dari dulu menganggap Yahudi NAJIS, namun harta mereka tidak dianggap najis. Mereka menuntut segala kepemilikannya, dan jika si Yahudi menolak, mereka akan menggunakan cara2 paksa...Karena ketakutan, Yahudi tinggal diluar kota ditempat2 gelap spt sel penjara atau goa2 ... kesalahan yg paling kecilpun akan menyebabkan mereka didenda yg tidak masuk akal tingginya, dan jelas tidak dapat mereka bayar. Kalau mereka tidak sanggup bayar, mereka akan dirantai dan dipukuli secara kejam setiap hari. Sebelum hukuman itu dilaksanakan, sang Khadi (hakim Syariah) akan memintanya utk mengganti agamanya dan mendapatkan segala kejayaan duniawi dan akhirat Islam. Kalau ia menolak, ini akan dikenakan hukuman. Dilain pihak, seorang Yahudi tidak dapat menuntut seorang Muslim, karena
seorang Muslim, secara hukum bisa merampas nyawa dan kekayaan Yahudi, dan kalau Yahudi diijinkan utk hidup, ini dianggap sbg kebesaran hati Muslim. Yahudi tidak boleh menjadi saksi, sumpahnya tidak dianggap sah."
Eksplorer Denmark-Jerman, Garsten Neibuhr mengunjungi YAMAN th 1762 dan menggambarkan kehidupan Yahudi di Yaman:
"DI pagi hari mereka kerja di toko2 mereka di San'a, tetapi pada malam hari mereka harus mundur ke tempat2 tinggal mereka yg terpencil. Persis sebelum kedatangan saya, 12 dari ke 14 synagog dihancurkan dan semua rumah2 indah mereka diratakan."
Nasib Yahudi agak membaik setelah Yaman menjadi Protektorat Perancis di thn 1912, ketika mereka diberikan persamaan hak dan otonomi religius. Namun selama PD II, ketika Perancis dikuasai pemerintahan Vichy (pro NAZI) yg anti-Semitik, Raja Muhamad V menghalangi deportasi Yahudi dari Maroko. Th 1922, Yemen memberlakukan kembali hukum Islam yg menuntut agar setiap anak yaktim piatu Yahudi dibawah usia 12 masuk Islam.
Th 1947, setelah pengambilan suara ttg partisi, massa Muslim, bersama dgn polisi melakukan pogrom berdarah di Aden yg membunuh 82 Yahudi dan menghancurkan ratusan rumah2 Yahudi. Ekonomi komunitas Yahudi di Aden luluh lantah, sebgm toko2 dan bisnis2 Yahudi. Permulaan thn 1948, terjadi penjarahan setelah enam orang Yahudi dituduh secara palsu telah membunuh dua gadis Arab dlm pembunuhan ritual. (Howard Sachar, A History of Israel). Th 1948, ada sekitar 270.000 Yahudi di Maroko. Dlm ketidakpastian dan kemiskinan melarat, kebanyakan Yahudi mengungsi ke Israel, Perancis, AS & Canada.
AKhirnya, hampir 50.000 Yahudi Yaman, yg belum pernah melihat pesawat terbang, diberangkatkan lewat udara ke Israel th 1949 dan th 1950 dlm Operasi "Magic Carpet." Seperti yg dijanjikan Buku Yesaya,
"Mereka akan diangkat dgn sayap, spt burung elang."
---------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN TERHDP YAHUDI PRIBUMI DI SYRIA
SEBELUM 1948
Yahudi terakhir yg meninggalkan Syria berangkat dgn kepala Rabbi pd bulan Oktober 1994. Padahal sebelum 1947, ada kira-kira 30,000 Yahudi di Syria, yg terdiri dari 3 macam masyarakat, masing2 dgn tradisi sendiri : Yahudi berbahasa Kurdi di Kamishli, Yahudi dari Aleppo dgn nenek moyang di Spanyol, dan Yahudi2 pribumi asli Damascus, yg disebut Must'arab. Kini hanya segelintir dari mereka masih tersisa di negara itu.
Kehadiran Yahudi di Syria berasal dari jaman injil dan berhubungan erat dgn sejarah Yahudi di wilayah tetangga, Eretz, di Israel. Dgn munculnya agama Kristen, Yahudi disana mengalami pembatasan. Namun perebutan Arab pd th 636 AD, sedikit memperbaiki nasib mereka. Kerusuhan di Irak pada abad 10M mengakibatkan migrasi Yahudi ke Syria dan mengakibatkan majunya ekonomi, perbankan dan kerajinan tangan.
Selama kekuasaan Kalifah Fatimid, Yahudi bernama Menashe Ibrahim El-Kazzaz menjalankan administrasi Syria, dan Yahudi diijinkan memegang posisi dlm pemerintahan.
Yahudi Syria mendukung aspirasi nasionalisme Arab dan Zionisme, dan mereka Syria percaya bahwa keduanya bisa hidup berdampingan dan konflik di Palestina bisa diatasi. Namun, menyusul kemerdekaan Syria dari Perancis th 1946, serangan terhdp Yahudi dan harta benda mereka meningkat dan berakhir dgn POGROM (pembantaian dan pengusiran Yahudi) th 1947, yg membumi ratakan toko2 dan sinagog2 di Aleppo. Ribuan Yahudi melarikan diri dan rumah2 dan tanah2 mereka diambil alih oleh Muslim2 setempat.
Selama beberapa dekade kemudian, Yahudi Syria pribumi dimusuhi rejim yg biadab. Mereka dapat meninggalkan Syria dgn syarat anggota keluarga mereka tidak dibawa. Jadi mereka terus hidup dlm ketakutan, diawasi polisi rahasia 24/7.
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN DI ALJAZAIR
SEBELUM 1948
Daerah2 Yahudi di Aljazair bisa ditelusuri sampai abad pertama Masehi.
Dlm abad 14, dng memburuknya keadaan di Spanyol, banyak Yahudi Spanyol pindah ke Aljazair. Diantara mereka adalah akademis2 ternama, kaum Ribash dan Rashbatz.
Setelah kependudukan Perancis atas Aljazair di thn 1830, Yahudi pelan2 menerima budaya Perancis dan diberi kewarganegaraan Perancis.
Pada malam perang saudara yg pecah pd akhir thn 50an, kira2 ada
130.000 Yahudi di Aljazair, kira2 30.000 tinggal di ibukota. Hampir semua Yahudi Aljazair melarikan diri dari negara itu setelah merdeka dari Perancis thn 1962.
Th 1934, pogrom yg dilatarbelakangi NAZI di Constantine mengakibatkan 25 Yahudi tewas dan puluhan luka2. Setelah kemerdekaan th 1962, pemerintah Aljazair memperlakukan komunitas Yahudi dgn keji dan mencabut hak2 ekonomi mereka. Akibatnya, hampir ke semua 130.000 Yahudi Aljazair mengibrit ke Perancis. Sejak 1948, 25.681 Yahudi Aljazair emigrasi ke Israel.
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI MAROKO SEBELUM 1948
Rakyat Yahudi di Maroko sekarang ini bisa ditelusuri sampai lebih dari 2000 tahun yg lalu. Yahudi sudah tinggal di daerah itu, sebelum daerah itu menjadi provinsi kerajaan Romawi. Thn 1032 SM, 6000 Yahudi dibunuh. Memang, penindasan terbesar oleh ARab terhdp Yahudi terjadi di Fez, Maroko. TIdak ada yg lebih parah dari pembantaian 120.000 Yahudi pd th 1146.
Dan th 1160, Maimonides dlm Epistle-nya mengenai murtad/rida menulis kpd sesama Yahudi: "Sekarang kami diminta utk memberi pujaan kpd agama kosong, tetapi hanya dgn cara mengulang2 syahadat kosong yg Muslim sendiri tahu bahwa kami mengucapkannya secara tidak rela demi menghindari (Muslim) fanatik ... memang, setiap Yahudi yg, setelah mengucapkan syahadat Muslim, menjalankan ke 613 aturan (Yahudi) dlm rumahnya, dan bisa melakukannya tanpa gangguan. ... Jika seseorang bertanya kpd saya, "Apakah saya akan rela dibunuh atau lebih baik mengucapkan syahadat Islam?" Jawab saya, "ucapkan syahadat dan pertahankan hidupmu ... "".
Th 1391, arus pengungsi Yahudi diusir dari Spanyol, menghidupkan kembali masyarakat tsb, spt juga pengungsi dari Portugal di thn 1492 & 1497. Dari thn 1438, Yahudi dari Fez dipaksa utk hidup di tempat2 khusus yg dinamakan mellah, nama Arab bagi 'garam' karena Yahudi Maroko dipaksa utk menggarami (agar tahan lama) kepala2 tahanan2 yg dipenggal sebelum dipertontonkan kpd umum.
Chouraqui menulis: "pembatasan dan penghinaan terhdp Yahudi (dinegara Muslim) melebihi apapun (penindasan terhdp Yahudi) yg terjadi di Eropa."
Charles de Foucauld th 1883 yg biasanya tidak terlalu simpati kpd Yahudi menulis: "Mereka orang2 yg sangat celaka, setiap Yahudi, jasmani dan rohaninya adalah milik tuannya, sang sid[tuan Arab]".
Th 1465, massa Arab di Fez MEMBANTAI RIBUAN YAHUDI, dan hanya meninggalkan hidup 11 orang, setelah seorang petinggi Yahudi memperlakukan seorang wanita Muslim "secara menghina." Pembunuhan ini memicu gelombang pembunuhan lainnya diseantero Maroko.
Persis spt cara Muhamad memperlakukan Bani Qaynuqa !
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 200#156200
INVASI terhdp BANI QAYNUQA:
Saifur Rahman al-Mubarakpuri dlm Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis;
"Mereka (Banu Qaynuqa) memulai mencari kerusuhan, meledek Muslim, melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan bahkan mengintimidasi para wanita. Hal2 ini semakin meruncing keadaan shg nabi (SAW) mengumpulkan mereka, menegur mereka dan menyerukan agar mereka bertindak secara rasional, dewasa dan diperingatkan agar tidak lagi melakukan pelanggaran. Tetapi mereka tetap bersikeras dan tidak mempedulikan peringatannya ...
Apapun yg dikatakan sejumlah Yahudi itu kdp Muhamad, itu bukan merupakan pernyataan resmi penduduk. Ini hanyalah alasan yg dicari2 Muhamad utk dapat kesempatan emas utk berperang. Maududi mengatakan, “Ini kata2 jelas sbg deklarasi perang.”
Ini omong kosong. Kata2 ini tidak datang dari kepala Bani Qainuqa dan kata2 ini bukan ancaman. Muslim diteriaki oleh sejumlah hooligan karena Muslim mencoba memaksakan Islam. Hanya orang yg otaknya penuh dgn fanatisme agama bisa menafsirkan olokan beberapa pemuda Yahudi sbg pernyataan perang oleh seluruh penduduk Yahudi melawan Muslim. Menghukum seluruh penduduk dng beringas karena alasan beberapa dari mereka membunuh seorang Muslim karena ia membunuh Yahudi sungguh tidak masuk akal.
SETELAH 1948
Juni 1948, huru hara berdarah di Oujda dan Djerada membunuh 44 Yahudi dan melukai banyak lagi. Pada tahun yg sama itu, sebuah boikot ekonomi diresmikan atas Yahudi Maroko.
Th 1956, Maroko menyatakan diri merdeka dan emigrasi Yahudi ke Israel ditunda. Th 1963, emigrasi diijinkan dan lebih dari 100.000 Yahudi Maroko mencapai Israel. Th 1965, penulis Maroko, Said Ghallab menggambarkan sikap Muslim terhdp tetangga Yahudinya : penghinaan paling parah yg bisa dilakukan oran Maroko adalah memperlakukan orang lain sbg Yahudi .... teman2 saya sejak kanak masih bersikap
anti-Yahudi. Mereka menyembunyikan sikap anti-Semitik mereka dgn alasan bahwa Negara Israel adalah ciptaan imperialisme Barat .... Mitos2 khas Hitler berkembang dlm masyarakat. Pembantaian Yahudi oleh Hitler dibesar2kan. Malah dikatakan bahwa Hitler tidak mati, namun sehat walafiat, dan kedatangannya ditunggu utk menyelamatkan Arab dari
Israel. (Said Ghallab, "Les Juifs sont en enfer," in Les Temps Modernes, (April 1965), pp. 2247-2251. ).
-----------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI TUNISIA SEBELUM 1948
Kehadian Yahudi di daerah ini bisa ditelusuri sampai lebih dari thn 200M. Selama masa Byzantin, kondisi Yahudi memburu. Kaisar Justin, th 535 menyingkirkan Yahudi dari pekerjaan sbg pegawai negeri dan sinagog2 dirubah menjadi gereja2. Banyak melarikan diri kpd masy Badui di pegunungan dan gurun pasir.
Setelah invasi Arab terhdp Tunisia pd abad 7, nasib Yahudi agak lebih baik, walau tetap didiskriminasi dgn pajak Jizyah. Dari abad 7 invasi Arab sampai jaman kekejian Almahdiyin, nasib Tunisia masih agak lebih baik dari tetangga2nya. Pengusiran total Yahudi dari Kairouan dekat Tunis terjadi setelah kesengsaraan bertahun2, dlm abad 13 ketika Kairouan dinyatakan sbg tempat suci Islam.
Di abad 16, Yahudi Tunis yg "dibenci dan dilaknati" sering diserang dan dijadikan sasaran "kebijakan anti Yahudi keras" selama perjuangan2 politik berikutnya. Th 1869, Muslim membantai Yahudi tidak berdaya di
ghetto2.
Keadaan semakin memburuk selama invasi Spanyol th 1535-1574, dan mengakibatkan larinya Yahudi ke daerah2 pelabuhan. Situasi mereka agak membaik dibawah kekuasaan Ottoman. Juga selama kekuasaan Ahmed Bey, th 1837. Ia dan pengikutnya memberlakukan UU liberal dan sejumlah besar Yahudi menempati jabatan tinggi. Dibawah Perancis, Yahudi mendpt emansipasi. Namun, November 1940, ketika negara itu jatuh ketangan penguasa proNazi Vichy, lagi2 Yahudi kena UU anti-
Semitik. Dari November 1942 - Mei 1943, negara itu dijajah Jerman.
Dan sejak itu, kondisi Yahudi semakin ringsek, kebanyakan dikirim ke kamp2 kerja paksa dan harta mereka disita. Thn 1956, ketika negara itu mendapatkan kemerdekaan, Yahudi tidak juga membaik nasibnya.
Tribunal rabbi dihapus th 1957, dan satu tahun kemudian, dewan2 masyarakat Yahudi dibubarkan. Tambahan, tempat tinggal Yahudi di Tunis dihancurkan pemerintah.
Huru hara anti-Yahudi menyusul setelah pecahnya Perang ENAM HARI ; Muslim membakar Sinagog Agung di Tunis. Walau mereka akhrinya mendapat kompensasi, peristiwa2 ini mengakibatkan arus pengungsi ke Barat.
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI LIBYA
SEBELUM 1948
Masy Yahudi di Libya bisa ditelusuri sampai abad 3 SM.
Th 1785, Burzi Pasha membunuh ratusan Yahudi.
1911, Libya dijajah Italia. Situasi yahudi membaik. Saat itu ada 21.000 Yahudi di negara itu, mayoritas di Tripoli. Akhir thn 1930an, UU anti Yahudi Fascis diberlakukan, dan Yahudi mengalami penindasan keji.
Th 1941, Yahudi masih merupakan 1/4 jumah penduduk dan memiliki
44 synagog. Th 1942, NAZI menduduki tempat pemukiman Yahudi, menjarah toko2, dan mendeportasi lebih dari 2.000 Yahudi ke gurun pasir, 1/5 dari mereka mati.
Banyak Yahudi Tripoli juga dikirim ke kamp2 kerja paksa. Setelah merdeka, keadaan mereka tidak juga membaik. Selama penjajahan Inggris, terjadi serangkaian pogrom, yg paling parah adalah th 1945, yg menewaskan 100 Yahudi Tripoli dan kota2 lainnya dan hancurnya 5 sinagog. Pembentukan negara Israel, mengakibatkan banyak Yahudi meninggalkan Libya. Satu lagi pogrom biadab terjadi di Tripoli tgl November 5, 1945 dimana 140 Yahudi dibantai dan setiap sinagog dijarah. (Howard Sachar, A History of Israel).
Juni 1948, massa membunuh 12 Yahudi dan menghancurkan 280 rumah Yahudi. Ribuan Yahudi melarikan diri setelah Libya diberikan kemerdekaan dan keanggota Liga Arab pd th 1951. (Norman Stillman, The Jews of Arab Lands in Modern Times). Setelah Perang Enam Hari, penduduk Yahudi yg 7.000 orang lagi2 kena pogrom yg menewaskan
18 orang dan banyak lagi luka2, shg mengakibatkan exodus yg hanya meninggalkan kurang dari 100 Yahudi di Libya.
Ketika Col. Qaddafi berkuasa th 1969, SEMUA harta Yahudi disita, dan semua hutang pada Yahudi dibatalkan. Kini, tidak ada seorang Yahudi yg tinggal di Libya. Th 1974, Yahudi di Libya hanya tinggal 20 orang, dan dipercaya bahwa kehadiran Yahudi disana sudah punah.
Last edited by ali5196 on Tue Apr 17, 2007 3:10 am, edited 36 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby ali5196 » Wed Aug 09, 2006 5:32 am
Menyusutnya Jumlah Yahudi Pribumi dari dunia Arab : penduduk asli Bagdad menceritakan pengalamannya sbg Pengungsi Timur Tengah
http://www.sfgate.com/cgi-bin/article.c ... BJH7U1.DTL
Semha Alwaya
Sunday, March 6, 2005
Setiap pembahasan mengenai masalah pengungsi di Timur Tengah sering secara tidak sadar menghindari satu bagian sejarah yang tidak kalah penting. Saya Yahudi dan saya pula seorang pengungsi. Sebagian masa kecil saya dihabiskan dalam kamp pengungsi di Israel (ya, Israel !). Dan saya tidak sendirian.
Ratusan ribu penduduk Yahudi pribumi dari Timur Tengah memiliki pengalaman yg sama. Tetapi, berbeda dgn kaum Arab Palestina, cerita kami tidak dipedulikan karena cerita kami – ke 900.000 pengungsi dari negara2 Arab yg dicampakkan oleh pemerintah2 Arab – merupakan duri di mata mereka yg lebih senang menyalahkan Israel bagi semua masalah di Timur Tengah.
Kehidupan kami di Israel th 1950an sangat sulit. Kami tidak memiliki uang, tanah; kami sering kelaparan tanpa prospek pekerjaan. Israel ketika itu hanyalah negara miskin dgn sumber2 yg sangat terbatas. Israel tidak hanya menampung ratusan ribu pengungsi pribumi Timur Tengah spt kami, tetapi juga ratusan ribu orang Yahudi yg selamat dari genocide Hitler di Eropa. Kami tinggal di tenda2 berdebu di “kamp2 transit."
Akhirnya, kami diberikan perumahan, menjadi warga Israel dan tidak lagi menyandang status pengungsi. Israel melakukan ini semua TANPA menerima sepeser bantuanpun dari masyarakat internasional. Kami sepenuhnya menggantungkan diri dari diri sendiri dan sumbangan dari masyarakat2 Yahudi dlm Diaspora. Kini, kebanyakan pemimpin2 top Israel datang dari keluarga2 yg terpaksa melarikan diri dari negara2 Arab-tempat tinggal nenek moyang mereka-dan kami ini (Yahudi dari negara Arab) merupakan setengah dari seluruh jumlah penduduk Israel.
Saya lahir di Baghdad, dan spt orang Irak lainnya, bahasa ibu saya adalah Arab. Makanan, tata cara dan cara berpikir kami sangat dipengaruhi budaya Yudeo-Arab.
Pernah kaum Yahudi mencapai 1 juta penduduk di 10 negara2 Arab. Budaya Timur Tengah kami eksis JAUH sebelum dunia Arab mendominasi dan menuliskan kembali sejarah Timur Tengah (dgn kebohongan). Kini, kurang dari 12.000 Yahudi tersisa di wilayah2 ini – hampir tidak ada lagi di Iraq.
Apa yg terjadi pada penduduk pribumi Yahudi di dunia Arab ? Mengapa 150. 000 Yahudi Irak – termasuk keluarga saya – didepak dari Iraq? Mengapa ke 800.000 Yahudi pribumi dari 9 negara Arab diusir setelah 1948 ?
Ini cerita singkatnya.
Pd thn 30 & 40an, ketika dunia terbelah kedalam kekuatan Sekutu yg demokratik dan Axis Fasis, kaum nasionalis Arab di Iraq dan Palestina memilih utk berpihak pada Nazi Jerman. Bapak nasionalisme Palestina yg juga mufti Yerusalem, Haji Amin al-Husseini, memulai bekerja sama erat dgn Nazi Jerman pd pertengahan thn 30-an.
Inggris mengeluarkan perintah penangkapan sang mufti saat pecahnya perang di Eropa thn 1939. Tetapi tahun itu juga, ia nongol di Baghdad dan bergabung dgn nasionalis Irak yg pro-Nazi, Rashid Ali al-Gaylani. Th 1941, al-Husseini dan al-Gaylani merencanakan kudeta pro- Jerman terhdp pemerintah Irak yg pro-Inggris. Pertentangan ini mengakibatkan masa terror bagi Yahudi. Ini berpuncak pada apa yg kami sebut sbg ‘Farhud’, atau kata Arab bagi "pogrom."
Selama dua hari, massa2 Arab mengobrak-abrik Bagdad dan ditempat2 lain di Iraq, MEMBUNUH, MEMPERKOSA, MENJARAH pemukiman pribumi Yahudi. Sekitar 200 Yahudi tewas, lebih dari 2.000 luka2; sekitar 900 rumah Yahudi dan ratusan toko Yahudi dihancurkan dan dijarah. Ayah saya selamat dari kerusuhan biadab itu. Ia menyembunyikan diri di sebuah lobang tanah. Ia melihat tentara2 Irak menarik anak2 kecil dari orang tua mereka dan MEMUTUSKAN TANGAN2 GADIS2 KECIL utk mencabut gelang2 mereka. Ia melihat WANITA2 HAMIL
DIPERKOSA DAN DIBELAH PERUTNYA.
Inggris pada akhirnya menguasai keadaan tetapi si bajingan al-Husseini dan konco2 Palestina-nya sudah melarikan diri ke Berlin dimana mereka menjadi tamu agung pemerintah Nazi. Hitler mengatakan kpd al-Husseini bahwa "Satu2nya tujuan Jerman di Timur Tengah adalah ANIHILASI YAHUDI yg hidup dibawah perlindungan Inggris di wilayah2 Arab."
Kemudian, dalam pidato lewat Radio Berlin Siaran Bahasa Arab, al-Husseini menyatakan dukungan bagi program "Final Solution" Nazi dan menjadi pemimpin Arab pertama yg menyerukan secara terbuka diusirnya pribumi2 Yahudi dari tanah2 Arab – 8 tahun sebelum adanya satupun pengungsi Palestina.
Walau Hitler kalah perang, seruan al-Husseini ditanggapi. Th 1948, Iraq memenjarakan ratusan Yahudi pribumi. Yg lainnya dicabut dari pekerjaan mereka di pemerintahan ataupun swasta, ijin2 dagang dicabut, SMA dan Sekolah Jurusan Yahudi dikenakan quota. Kemudian diterapkan pembatasan bepergian ke luar negeri dan pembelian atau penjualan tanah. Jadi, bahkan kalau Yahudi2 pribumi ini ingin melarikan diri dari Irak, mereka tidak dapat melakukannya secara legal, dan mereka tidak dapat me-likwidasi aset.
Th 1950, parlemen Iraq menetapkan UU yg disebut dgn Ordinansi bagi Pembatalan Kebangsaan Irak bagi Yahudi, shg Yahudi pribumi Irak kemudian kehilangan kewarganegaraan mereka. Thn 1951, parlemen Iraq menetapkan UU berikutnya, menyita semua harta Yahudi pribumi. Akhirnya, menghadapi keadaan menyakitkan itu, dlm waktu satu tahun, penduduk pribumi yg paling lama di Irak, termasuk keluarga saya, lari ke Israel.
Dibagian2 lain didunia Arab, Yahudi menghadapi situasi serupa. Di Libya, th 1945, sekitar 100 Yahudi dibantai. Th 1948, masy2 Yahudi pribumi dari Aden dan Aljazair diserang secara bertubi2 yg mengakibatkan ratusan mati dan banyak lagi luka2.
UU diskriminatif terhdp Yahudi pribumi juga dikeluarkan di negara2 Arab lainnya. Dalam satu dekade, exodus Yahudi pribumi dari negara2 Arab hampir rampung sudah, dan kebanyakan pindah ke negara baru, Israel.
Pemaksaan Yahudi pribumi, dari tanah yg mereka tinggali selama ribuan tahun sebelum kedatangan Arab/Islam, dilakukan rapih secara hukum.
Sejak 1949, PBB mengeluarkan lebih dari 100 resolusi ttg pengungsi Palestina. Tapi bagi pengungsi Yahudi pribumi dari negara2 Arab tidak ada satupun resolusi yg menuntut keadilan bagi mereka. Ketimpangan ini sendiri adalah ketidakadilan.
Pemerintah2 Arab yg mengakibatkan 900.000 Yahudi pribumi dari Timur Tengah menjadi ‘stateless refugees’ ini jugalah.yg mengakibatkan 750.000 pengungsi Palestina tinggal dalam kamp2 pengungsi kumuh dan menolak memberikan mereka kewarganegaraan dan secuil harapan.
Kedamaian antara Israel dan dunia Arab menuntut diakuinya KEDUA kelompok pengungsi. Pengakuan atas hak2 Yahudi pribumi dari negara2 Arab hanya akan
membawa keadilan, perdamaian dan rekonsiliasi sejati.
--------------------------
Semha Alwaya adalah pengacara di the Bay Area dan pendiri ‘Jews Indigenous to the Middle East and North Africa’ (www.jimena-justice.org). E-mail : insight@sfchronicle.com.
http://www.aish.com/jewishissues/middle ... _Forgotten _Refugees.asp
--------------------------------------------------------------------
http://en.wikipedia.org/wiki/Farhud
Farhud (kata Arab dari kata : "pogrom", atau "perebutan hak dgn kekerasan") adalah pogrom terhdp Yahudi di Baghdad, Iraq pd tgl 1-2 Juni, 1941. Peristiwa ini terjadi ketika kota itu tidak memiliki pemimpin politik setelah larinya Rashid Ali al-Kaylani (pemimpin pro-Nazi Irak) tetapi sebelum masuknya pasukan Inggris dan Transyordania. Ini satu2nya pogrom dlm sejarah Yahudi Iraq, walau penindasan dan kekerasan terhdp Yahudi terjadi jauh sebelum sejarah panjang mereka di Irak.
Latar Belakang Sejarah
Orang Yahudi tinggal di tanah Babylon selama lebih dari 2.500 tahun setelah direbutnya Babylon oleh kerajaan Romawi. Th 1941, ke 150.000 Yahudi Iraq memainkan peranan penting dlm pertanian, perbankan, perdagangan dan pemerintahan.
Setelah kalahnya Turki Ottoman dlm Perang Dunia I, Liga Bangsa2 memberikan mandat kpd Inggris utk mengatur Irak. Setelah Raja Ghazi mewarisi tahta Faisal I, mati dlm kecelakaan mobil th 1939, Inggris menunjuk 'Abd al-Ilah sbg regen pemerintah.
Kudeta "Persegi Emas"
Michael Eppel, dlm bukunya "The Palestinian Conflict in Modern Iraq" menganggap Farhud terjadi karena pengaruh ideologi Nazi terhdp rakyat Iraq, bersamaan dgn nasionalisme ekstrim, yg diperuncing oleh kudeta Persegi Emas :
Thn 1940, sekelompok pejabat pro-Nazi Iraq, yg dikenal sbg "Persegi Emas" yg dipimpin Jendral Rashid Ali, mendepak sang regen.
Tgl 1 April, 1941, kelompok "Persegi Emas" mengadakan kudeta dan memaksa sang regen utk mengungsi. Pemerintah baru Irak ini lalu terlibat konfrontasi dgn Inggris akibat perjanjian militer yg dipaksakan pada Irak saat kemerdekaan. Perjanjian itu memberikan Inggris hak tidak terbatas utk menempatkan pasukan di Irak dan pasukan transit melewati Iraq. Inggris menempatkan sejumlah besar tentara dari India di Iraq utk menunjukkan keteguhan mereka. Iraq menolak dan terjadilah konfrontasi disekitar Basra dan di selatan dan barat Baghdad. Pihak Jerman mengirimkan 26 pesawat utk menyerang markas udara Inggris di Habbaniya.
Winston Churchill mengirim telegram kpd President Franklin D. Roosevelt, memperingatkan bahwa jika Timur Tengah jatuh ke tangan Jerman, kemenangan atas Nazi akan menjadi kemungkinan yang "sulit dan panjang" mengingat bahwa Hitler akan mendapatkan akses atas persediaan minyak !!
Tgl 25 Mei, Hitler mengeluarkan perintahnya, Orde 30, meningkatkan operasi ofensif Jerman: "Gerakan Kemerdekaan Arab di Timur Tengah adalah sekutu kami melawan England. Hubungan ini sangat penting bagi pembebasan Irak … oleh karena itu saya memutuskan utk mendukung Iraq."
Tgl 30 Mei, pasukan yg dipimpin Inggris, bernama Kingcol yg dipimpin Brigadir J.J. Kingstone mencapai Baghdad, mengakibatkan "Persegi Emas" dan pendukung mereka melarikan diri ke Jerman via Iran.
Tgl 31 Mei, Regent Illah mempersiapkan diri utk terbang ke Baghdad utk menduduki kembali jabatannya. Utk menghindari kudeta Inggris, sang regent memasuki Baghdad tanpa pengawalan Inggris. Pada saat bersamaan beredar berita palsu bahwa "Yahudi" mengirimkan informasi rahasia kpd Inggris.
Tgl 1-2 Juni, delegasiYahudi Irak yg datang utk bertemu sang Regent tiba di airport Baghdad dan diserang oleh massa saat mereka menyeberang Jembatan Al Khurr. Kekerasan langsung menjalar ke distrik2 Al Rusafa dan Abu Sifyan dan semakin parah keesokan harinya, ketika polisi Iraq turut menyerang masyarakat Yahudi.
Toko2 milik Yahudi dibakar dan sinagog dihancurkan.
Tgl 2 Juni, pasukan Inggris mengatasi huru hara ini dgn memberlakukan jam malam dan menembaki mereka yg melanggar.
Akibat Farhud ini, sekitar 180 Yahudi tewas dan sekitar 240 luka-luka, 586 toko Yahudi dijarah dan 99 rumah Yahudi dihancurkan. Farhud ini merupakan titik tolak mulainya kekerasan, penindasan, boikot, penyitaan harta Yahudi yg berakhir dgn pengusiran mereka pd thn 1951.
Diperkirakan bahwa pada thn 2003, penduduk Yahudi Irak berjumlah kurang dari 100. Jumlah total penduduk Yahudi di Timur Tengah dan Afrika Utara berkurang dari 900.000 pd thn 1948 menjadi kurang dari 8.000 sekarang.//
Last edited by ali5196 on Tue Apr 17, 2007 12:39 am, edited 3 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby ali5196 » Wed Aug 09, 2006 6:21 pm
More Personal Stories:
http://jimena.org/personal_stories.htm
Please read our personal stories of life as dhimmi (outsiders) in the Middle East and North Africa:
Egypt
David Hamaoui
http://jimena.org/Hamaoui.htm
Sebelum thn 1948, Yahudi di Mesir sangat makmur. Mereka memiliki kebanyakan toko2 mall besar, badan2 finansial dan bisnis2 maju.
Saya sedang tidur dan tiba2 mendengarkan gedoran bertubi2 di pintu. Tahun itu 1948, dan saya hanya berusia 6 tahun. Intel Mesir [el mokhabarat] datang utk menyelidiki rumah kami di Kairo. Mereka berenam. Kami semuanya takut, apalagi ayah saya yg jantungnya lemah itu. Saya ingat wajahnya seputih tembok dibelakangnya.”
Beberapa hari sebelumnya, rumah itu ramai dgn perayaan pertunangan adik saya, Rosette. Tapi seorang tetangga menelpon intel dan mengatakan bahwa keluarga saya mengadakan pertemuan Zionis. Oleh karena itu polisi datang utk mencari bukti2 dan senjata.
Mereka mengobrak abrik se-isi rumah. Mereka sampai merobek kasus dan melemparkan isi laci2 ke lantai sementara kami sekeluarga berpelukan ketakutan di sofa.
dst ...
Last edited by ali5196 on Thu Aug 10, 2006 3:07 am, edited 2 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby ali5196 » Wed Aug 09, 2006 7:10 pm
http://www.hsje.org/antisemitsa.htm
Anti Semitisme di San Francisco
By Joseph Abdel Wahed
Saya hadir di demo anti-Israel didepan konsulat Israel di San Francisco tgl July 12, 2006, yg diorganisasikan kelompok Palestina yg disebut Al Awda. Demo ini berisik dan meluap2. Tiba, saya kaget mendengar mereka berseru dlm bahasa Arab, AL YAHUDI KELABNA, “YAHUDI ANJING KAMI.”
Reaksi pertama saya adalah : tidak percaya, lalu timbul rasa takut, marah dan sesak nafas. Memori2 menakutkan kembali membanjiri benak saya, membawa saya kembali kpd masa kecil di Mesir. Memori ini termasuk massa Mesir histeris yg menyerang tempat2 pemukiman Yahudi di Kairo sambil meneriakkan ‘Al Yahud Kelab al Arab’ (Yahudi anjingnya Arab), yg kemudian disusul dgn kekerasan yg mengakibatkan kematian, pemerkosaan dan luka2 Yahudi.
Bayangkan Peristiwa Mei 1998 di Jakarta dgn frekwensi yang lebih sering.
Kini Massa2 Muslim Mesir tidak lagi melakukan ini, karena memang tidak ada lagi masyarakat Yahudi disana utk dibantai. Dulu kami masih berjumlah 80,000. Kini kurang dari 50 Yahudi masih tinggal di Mesir, tanah air yg sudah kami tinggali selama berabad2-bahkan sebelum munculnya Islam. Memang, masyarakat2 Yahudi yg dulu subur di 10 negara Arab, kini sudah mengalami ethnic cleansing. Kini, hampir tidak ada lagi Yahudi ug tinggal di negara Arab atau dunia Muslim.
Juru bicara Arab selalu menuding penciptaan negara Israel, tetapi faktanya, situasi Yahudi di Timur Tengah bahkan sudah sangat sengsara, bahkan jauh sebelum dibentuknya Israel.
Pada permulaan abad ke 20, Mesir merupakan tempat yg jauh lebih cosmopolitan dari sekarang. Dibawah kekuasaan Inggris, Mesir adalah tempat dimana Muslim, Yahudi dan Kristen bergaul dgn harmonis. Ini semua berubah saat Jemaah Islamiyah, yg cabangnya di Palestina, Hamas, mulai memanas2i keadaan melawan Inggris DAN Yahudi. Bersamaan dgn meningkatnya nasionalisasi dan kemerdekaan Arab, kehidupan bagi Yahudi di Mesir dan negara2 Arab lainnya sungguh semakin sengsara. Semua ini berpuluh2 tahun sebelum didirikannya Israel.
Pada akhirnya, dlm 20 tahun sejak 1945, hampir 1 juta Yahudi dipaksa keluar dari negara2 Arab. Di Mesir, di akhir thn 1940an, keberadaan sbg Yahudi dikriminalisasi. Di negara2 Arab lain spt Iraq, Libya, Syria, dsb. Undang2 yg sama diberlakukan. Yahudi mulai menghadapi tembok2 besi berupa diskriminasi dan pelecehan hak. Semua sekolah, rumah, sinagog, bisnis, ladang, ternak, rumah sakit kami disita pemerintah2 Arab. Budaya dan warisan kami yg berusia lebih dari 2.000 tahun dihancur leburkan. Tidak ada pengadilan, tidak ada juri, tidak ada keadilan.
Di demo anti Israel di San Francisco ini kami juga mendengar seruan2 spt “Hitam, merah, coklat dan putih ! Kami dukung Hezbollah ! Hitam, merah, hijau, biru, kami juga dukung Hamas !” Ironis sekali ketika para demonstran berteriak2 kpd saya “Balik ke Eropa.” Ketololan demonstran ini sungguh merasuk : mayoritas penduduk Yahudi dari Israel adalah dari negara2 yg kemudian diduduki Arab dan Muslim.
(Ingat bahwa sebelum Muhamad membantai, mengusir Yahudi dari Medinah, tanah Arabia adalah milik Yahudi.)
Demonstran di San Francisco ini menyerang Yahudi, BUKAN Israel. Mereka begitu yakin bahwa kami adalah anjing ‘mereka.’ Dlm budaya Arab/Muslim, anjing dianggap najis dan bernegosiasi dgn anjing tidak mungkin. Selama berabad2 Yahudi, dimanapun ada budaya Arab yg dominan, disitulah kami dianggap sbg warga kelas dua. Kami dianggap dzimmi, minoritas yg “dilindungi” dibawah sistim kasta dimana kami harus mengenakan baju tertentu, membayar pajak khusus, dan tidak diijinkan menaiki kuda, dipaksa hidup dlm ghetto2 dan menelan bermacam hinaan lain.
Pembantaian Yahudi oleh Arab bukan hal yg aneh. Banyak orang yg mengenal penderitaan Yahudi di Eropa, tapi tidak banyak yg diketahui oleh Yahudi di dunia Arab.
Kini, dunia Arab dan Muslim adalah yang paling anti-Semitik di dunia. Media mereka, TV, kartun, editorial – mempromosikan semacam anti-Semitisme yang bahkan akan membuat takut Hitler. Kartun2 yg menghina dan melecehkan Yahudi secara teratur memupuk perasaan anti Yahudi. Dampak ‘pendidikan’ ini sangat nampak bahkan di San Francisco ini, dimana sekelompok lelaki dan wanita Arab tidak sungkan2 dan malah bebas menyerukan ‘Al Yahud Kelabna’ !
Selama anak2 Palestina dan Arab diajarkan kebencian yg sangat besar dan mendalam terhdp Yahudi, tidak ada harapan bagi mereka dan tidak ada harapan bagi kami. Damai di Timur Tengah bukan tergantung pada gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah. Tetapi hanya pada saat toleransi, cinta kasih, pengertian dan rasa hormat menjadi nilai yg dominan di masyarakat Arab. Selama anak2 muda Arab tidak merasa malu atau risih menyebut Yahudi sbg ‘anjing kami, di Barat pula (!), maka sampai kapanpun tidak akan ada kedamaian.
-----------------------------------------
Penulis adalah pendiri organisasi ‘Penduduk Asli Yahudi Timur Tengah dan Afrika Utara.’ www.jimena.org
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby nokiah » Fri Sep 15, 2006 3:45 pm
Arab dengan Yahudi telah bermusuhan sejak sekian lama. Kalau dikaji dari sudut sejarah, asal usul keturunan mereka ini dari Sam bin Noh (semitik). Nabi Ibrahim mempunyai dua orang anak lelaki iaitu, Ismail dan Ishak. dari keturunan Ismail - ialah Nabi akhir zaman, Muhammad s.a.w. Manakala dari keturunan Ishak lahirnya ramai dari kalangan Nabi Bani Israil, antaranya Nabi Yaakob (nama gelarannya, Israil - kerana suka mengembara di waktu malam), Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa etc.
Ismail dan Ishak walaupun mereka bersaudara, tetapi mengikut sejarahnya hubungan mereka tidaklah begitu mesra. Ini memandangkan mereka tinggal berjauhan Sejak kecil lagi. Mereka juga mempunyai ibu yang berlainan – ibu Ismail ialah Siti Hajar, seorang dayang Raja Mesir yang diserahkan kepada Ibrahim sebagai isteri. dan ibu Ishak , ialah Siti Hajar isteri pertama Ibrahim. Pada mulanya Siti Sarah dan Hajar mempunyai hubungan yang baik – namun ianya berubah sebaik sahaja Hajar mengandungkan Ismail, sedangakan Sarah yang telah lama berkahwin dengan Ibrahim masih belum dikurniakan anak. Timbullah rasa cemburu dihati Sarah terhadap Hajar, semakin hari semakin membuak. Maka Hajar meminta Ibrahim membawa Hajar jauh-jauh dari hidupnya. Ibrahim telah membawa Hajar ke Mekah dan ditinggalkan di sana (ini hidayah dari tuhan supaya Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di Mekah). Sarah kemudiannya dikurniakan juga dengan seorang anak lelaki, iaitu Ishak.
Diriwayatkan Ismail pernah datang berjumpa saudaranya Ishak untuk menuntut bahagian harta pusaka setelah kemangkatan Ibrahim. Ishak tidak mempedulikan permintaan Ismail. Walaupun kedua-dua mereka ini (Ismail dan Ishak) merupakan nabi dan rasul, tetapi sebagai manusia mereka seolah-olah ada ‘permusuhan’ peribadi.
Dari keturunan Ismail dan Ishak ini lahirlah dua bangsa yang dikenali sebagai Bangsa Arab dan Yahudi. (adalah dimaklumkan Ibrahim, Ishak dan Ismail bukan orang Arab ataupun Yahudi). Orang-orang Arab telah ujud ketika itu di sekitar Jazirah Arab. Di mana Ismail telah berkahwin dengan Arab suku Jurhum yang datang tinggal di Mekah setelah ada sumber air dari telaga zam-zam. Keturunan dari Ismail diistilahkan Musta’rabah (المستعربة) atau di’Arabkan secara asimilasi. Nabi Muhammad S.A.W adalah dari keturunan ini.
Dari keturunan Ishak pula, lahir Yaakob, yang juga dikenali sebagai Israil (إسرائيل), dari turunan Yaakob ini ramai dilahirkan nabi dan rasul utusan tuhan. Antaranya Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahia, Isa dan ramai lagi, sesetengahnya kita tidak ketahui atau tidak begitu terkenal.. Walaupun dikalangan Nabi dan Rasul majoritinya bangsa Yahudi, tetapi ramai dari kalangan mereka yang sangat keras penentangannya terhadap Nabi tersebut. Contohnya di zaman Nabi Musa A.S., kaum Yahudi amat ingkar kepada arahan Nabi. Ketika Nabi Musa meninggalkan kaumnya untuk pergi ke Bukit Thursina berjumpa tuhan, baginda telah meamanahkan kepada saudaranya Harun untuk menjaga kaum Yahudi. Sekembalinaya Musa kepada kaumnya beliau telah melihat ramai dari kalangan mereka telah kembali menyembah berhala, patung2 anak kambing dsb. Ini menyebabkan Musa naik marah.
Begitu juga ketika Musa mengarahkan kaumnya pindah ke Palestin dari Mesir, ramai yang tidak mahu ikut – ada diantara mereka yang tersesat bertahun-tahun. Begitu juga dengan peristiwa Black Sabbath – kerana keingkaran melanggari perintah tuhan.
Keingkaran Yahudi terhadap perintah tuhan yang diwahyukan kepada Nabi bukan setakat enggan mengikut, hatta sehingga membunuh nabi utusan Tuhan, antara nabi yang dibunuh Yahudi ialah Nabi Yahya anak kepada Zakariya yang menjaga Maryam. Kemudiannya mereka membunuh pula Nabi Isa A.S. ( ada pendapat Isa diselamatkan tuhan dan naik ke sorga).
Begitu juga dengan Nabi Muhammad S.A.W, walaupun ada perjanjian untuk mendiami secara aman di Madinah, tetapi Yahudi ini bersetongkol dengan Musyrikin untuk memerangi Muhammad. Amat patut mereka ini dihukum.
Untuk me’legal’kan perampasan tanah Palestin, mereka berhujjah, Negara Israil telah ujud 2000 tahun lampau di situ, dan dengan bersandarkan ajaran agama dan kitab Taurat tanah itu milik mereka.. Memang benar tuhan pernah janjikan tanah itu untuk kaum Musa (yahudi), tapi itu dulu dan yahudi itu pun bukannya patuh kepada ajaran Taurat. Mereka yang datang merampas Palestin bukannya dari yang tahu agama- mereka ini sekularis, komunis, atheis dan entahkan mereka ini penjahat2 dari Pernacis Rusia, Jerman Poland, US dsb. Mereka ini tidak percayakan Kitab – mereka sepatutnya malu untuk mendakwa sebagai pewaris kerajaan dari nabi Sulaiman kerana ketika baginda wafat tiada siapa yang pedulikannya (diriwayatkan Nabi Sulaiman A.S. wafat ketika berdiri dan ditahan oleh tongkatnya dari jatuh – sehingga tongkat itu buruk dimakan anai-anai baharulah tubuhnya jatuh di mehrabnya. Mungkin juga baginda sedang berkhalwat untuk beribadah ketika itu ditempat yang agak terasing dari orang ramai).
Persengketaan Arab-Yahudi ini akan berterusan sehingga kiamat kerana factor sejarah tersebut. Oleh itu sebagai bangsa yang non –Arab& Yahudi kita tunggu dan lihatlah sahaja ( orang Yahudi kata Arab kejam kepada mereka dan sebaliknya Arab pula kata Yahudi tu Jahat) yang mudahnya kita kena ambil jalan tengah, iaitu kedua-dua bangsa tu memang jahat dan ganas – degil –dungu – walaupun telah beratus nabi dan rasul diturunkan mereka tetap …………………..Ramai di kalangan Yahudi (terutamanya) dan Arab tu orang Fasiq - yang berimannya cuma minority. (orang kita pun begitu juga- ramai yang fasiq ....)
nokiah
Pandangan Pertama
Pandangan Pertama
Posts: 35
Joined: Thu Sep 14, 2006 7:20 am
Location: temerloh, malaysia
* ICQ
Top
Postby nokiah » Fri Sep 22, 2006 11:28 pm
(Ingat bahwa sebelum Muhamad membantai, mengusir Yahudi dari Medinah, tanah Arabia adalah milik Yahudi.)
Bohong!!! 100% bohong - Yahudi ni dakwa Haq kepunyaan orang itu hak dia? memang dasar imperialis mengaku sedemikian. Apabila bangsa yang ditindas itu bangun menentang, mereka akan COP mereka sebagai pengganas/ terrorist. Imperialis ini pula dengan bebas dan sewenang2nya boleh membunuh, menangkap, menyiksa dengan alasan mempertahankan diri (defend).
Yahudi tidak memiliki semenanjung Arab - Madinah di zaman Nabi Muhammad - memang ada Yahudi - tapi mereka bukan Yahudi tulin, mereka ini hanya penganut Agama Yahudi. Cakap Yahudi/Ibrani pun mereka tak pandai. Mereka ini pecahan dari Suku Arab (Jurhum) - di mana Muhammad juga dari suku tersebut juga. Mereka beribadat dengan membaca doa2 di dalam bahasa arab juga. Sebab itu nama mereka sama saja dengan nama orang Arab, contohnya Ubayy b. Kaab ketua Bani Nadhir.
nokiah
Pandangan Pertama
Pandangan Pertama
Posts: 35
Joined: Thu Sep 14, 2006 7:20 am
Location: temerloh, malaysia
* ICQ
Top
Postby ali5196 » Tue Mar 06, 2007 3:51 am
Maaf Bro, kenyataan memang pahit bukan ? :cry: :cry:
Nih, berita bagus bagi www.justiceforjews.org
http://islam-watch.org/Letters/jew_refu ... ntries.htm
Resolusi Sangat Penting bagi Hak2 Yahudi yg ditendang dari Negara2 Arab
23 Feb, 2007
Senat dan Dewan Perwakilan AS Mengakui Hak Yahudi dari Negara2 Arab sbg Pengungsi Timur Tengah
WASHINGTON, DC (February 20, 2007) - Jarang sekali tercapai sebuah konsensus ttg isu2 menyangkut TImur Tengah. Namun dng luar biasa, pemimpin2 Kongres AS setuju atas hak2 pengungsi Yahudi yg ditendang dari tanah air mereka di Timur Tengah.
Dgn semangat bi-partisan, empat Senator dan empat anggota Kongres, yg mewakili kedua partai, menghasilkan keputusan yg menyerukan perhatian pada fakta bahwa Yahudi yg tinggal di negara2 Arab menderita pelanggaran HAM, didepak dari tanah air nenek moyang mereka, dan dijadikan pengungsi. Resolusi2 ini mengatakan bahwa "tidak pantas dan tidak adil bagi AS utk mengakui hak2 pengungsi Palestina tanpa mengakui hak2 sederajad pengungsi Yahudi, Kristen dan pengungsi lainnya dari negara2 Arab."
Tgl February 16, 2007, Resolusi Senat 85 dan Resolusi DPR 185 mengatakan bahwa semua korban konflik Arab-Israel harus diperlakukan dgn adil, termasuk pengugngsi2 Yahudi, Kristen dll di Timur Tengah, Afrika Utara dan Teluk Persia.
Resolusi2 ini mendesak agar Presiden memastikan bahwa dlm semua forum internasional ttg Timur Tengah : "Bahwa setiap rujukan eksplisit pada pengungsi Palestina harus dibarengi dgn rujukan eksplisit yg serupa bagi pengungsi Yahudi dll, sbg dasar keadilan dan persamaan hak."
Resolusi2 ini adalah deklarasi paling kuat yg diadopsi Kongres AS ata hak Yahudi dll pengungsi TImur Tengah.
"Setiap kali proses perdamaian Timur Tengah dibahas, pengungsi Palestina sering dibahas. PADAHAL PENGUNGSI YAHUDI JAUH MELEBIHI PENGUNGSI PALESTINA, dan pengusiran mereka secara paksa dari tanah mereka yg kini dikuasai Arah tidak boleh dikesampingkan dari pembahasan umum ttg proses perdamaian. Tidak benar bahwa kita harus mengakui hak2 pengungsi Palestina tanpa mengakui hak2 pengungsi Yahudi," kata Rep. Jerrold Nadler (D-NY).
Additional information and materials can be found at: www.justiceforjews.com
Last edited by ali5196 on Tue Apr 17, 2007 12:21 am, edited 2 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
SEBELUM 1948
Yahudi tinggal di Mesir sejak ribuan tahun. Suku2 Israel pertama pindah ke Tanah Goshen (tepi utara Delta Nil) selama kekuasaan Faraoh Amenhotep IV (1375-1358SM).
Selama kekuasaan Ramses II (1298-1232 SM), mereka diperbudak bagi proyek2 pembangunan Faraoh. Penerusnya, Merneptah, melanjutkan kebijakan anti-Yahudi yg sama dan pada sekitar th 1220 SM, mereka berontak dan melarikan diri melewati Sinai ke Kanaan. Inilah Exodus yg diceritakan dlm Injil yg selalu diperingati Yahudi pd Hari Passover. Bertahun2 kemudian, banyak Yahudi di Eretz, Israel, yg tidak dideportasi ke Babylon (Irak sekarang) mencari perlindungan di Mesir, diantaranya nabi Jeremiah. Thn 1897 terdapat lebih dari 25.000 Yahudi di Mesir, yg berpusat di Kairo dan Alexandria. Th 1937 penduduk mencapai 63,500.
Friedman menulis dalam "The Myth of Arab Tolerance/Mitos Toleransi Arab";
"Seorang kalif, Al-Hakim dari kerajaan Fatimid menciptakan bentuk2 penghinaan berat terhdp yahudi dlm upayanya memainkan perannya sbg "Penyelamat Umat Manusia". Pertama, Yahudi dipaksa mengenakan gambar2 kepala anak sapi emas dileher mereka, seakan mereka masih berhala. Mereka juga dipaksa utk mengenakan bel dan batang2 kayu seberat 3 kg digantung dileher mereka. Mereka tetap tidak mau masuk Islam dan dlm kemarahannya, sang Kalif menghancurkan seluruh kawasan tempat tinggal Yahudi di Kairo.
Th 1945, dgn meningkatnya nasionalisme Mesir dan suburnya sentimen anti-Barat dan anti-Yahudi, pecahlah kerusuhan. 10 Yahudi tewas, 350 luka2 dan sebuah sinagog, rumah sakit Yahudi dan kawasan pemukiman yg berusia ratusan tahun dibakar habis. Berdirinya Negara Israel semakin meningkatkan rasa anti Yahudi: antara Juni dan November 1948, sejumlah bom meledak di kawasan Yahudi yg menewaskan 70 Yahudi dan melukai 200. 2.000 Yahudi ditangkap dan harta benda mereka disita.
Lihat : Penjara Abu Za'abal
http://www.hsje.org/THE%20ABU-ZA'ABAL%20PRISON.htm
My life in Abu Za'abal Prison:
http://www.hsje.org/mylife.htm
Pictures from prison:
http://www.hsje.org/marc_kheder_memories.htm
SESUDAH 1948
Th 1956: pemerintah Mesir menggunakan kampanye Sinai sbg alasan mengusir ke 25.000 penduduk pribumi Yahudi Mesir dan menyita harta benda mereka. Sekitar 1.000 Yahudi dipenjara. Dan tgl 23 November, 1956, dikeluarkan sebuah proklamasi oleh Menteri Agama yg dibacakan di mesjid2 diseluruh Mesir bahwa "semua Yahudi adalah Zionis dan musuh negara," dan menjanjikan pengusiran mereka.
Ribuan Yahudi diperintahkan meninggalkan negara mereka. Mereka diijinkan utk membawa hanya satu kopor saja dng jumlah uang recehan dan dipaksa menandatangani deklarasi ‘menyumbang’ harta benda mereka ke pemerintah Mesir. Harta yg ditinggalkan diperkirakan US$ 30 milyar !! Lihat : http://www.hsje.org/Never_to_return.htm
Sejumlah anggota keluarga Yahudi disandera utk memastikan bahwa mereka yg meninggalkan negara tidak melakukan sesuatu yg dapat merugikan pemerintah Mesir - AP, November 26 and 29th 1956; New York World Telegram.
Th 1979, masy Yahudi Mesir menjadi masy pertama didunia Arab yg mengadakan hubungan dgn Israel. Israel kini memiliki kedutaan di Kairo dan sebuah Konsulat Jendral di Alexandria. Pada saat ini, segelintir Yahudi yg masih tersisa di Mesir bebas mempraktekkan agama mereka. Shaar Hashamayim adalah satu2nya sinagog yg beroperasi di Kairo. Namun dari sekian banyak sinagog di Alexandria, hanya sinagog Eliahu Hanabi boleh dipakai.
Th 1957, penduduk Yahudi mencapai angka 15.000. Th 1967, setelah Perang Enam Hari, muncul kembali penindasan dan Yahudi tinggal 2.500. Th 1970an, setelah Yahudi2 yg tersisa diijinkan imigrasi (alias ditendang keluar), hanya segelintir Yahudi masih tersisa. Hak2 Yahudi dipulihkan kembali pada thn 1979 setelah Presiden Anwar Sadat menandatangani Perjanjian Camp David dgn Israel. Kini, masy Yahudi di Mesir berusia lanjut dan hampir punah.
Egypt's National Heritage Disappearing
http://www.hsje.org/Egypt%20Jewish%20He ... aring.html
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN TERHDP YAHUDI PRIBUMI DI IRAQ
SEBELUM 1948
Lihat juga :
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jso ... ijews.html
1948 Jewish population: 150,000
2004: Approximately 351
Yahudi pribumi Irak merupakan masyarakat tersendiri dgn sejarah keilmuan dan prestasi tinggi. Mereka makmur di Babylonia selama 1200 tahun sebelum perebutan Muslim th 634AD; dan pada abad ke 9 diberlakukanlah Aturan2 Dhimmi spt pengenaan sepotong kain kuning, pajak per kepala yg sangat tinggi (jizyah) dan pembatasan pemukiman. Penindasan ekstrim oleh kalif2 Arab dan Mameluk memberlakukan pajak yg sama saja dgn penyitaan harta pd th 1000AD. Th 1333, penindasan berpuncak pada penjarahan dan penghancuran pemukiman Yahudi pribumi di Bagdad. Thn 1776, terjadi pembantaian Yahudi di Bosra oleh tentara Ottoman yg mengakibatkan banyak Yahudi mengungsi.
Nabi Ibraham, bapak orang Yahudi, lahir di Ur di Chaldees, di Irak Selatan, sekitar 2.000 SM. Masy itu bisa dilacak sampai abad 6M ketika Nebuchadnezzar merebut Judea dan mengirim seluruh penduduk ke pengasingan ke Babylonia.
(Ingat lagu Boney M : By the Rivers of Babylon … there we sat down … and there we were, when we remember Zion …Lagu itu mengibaratkan Yahudi pada masa pengasingan itu.)
Masyarakat Yahudi pribumi Timur Tengah juga membina hubungan kuat dgn tanah Israel dan dgn bantuan rabbi2 dari Israel, berhasil mendirikan akademi2 Rabbi ternama. Pada abad ke 3M, Babylon menjadi pusat pendidikan Yahudi, dgn penciptaan mereka yg paling terkenal : Talmud Babylon. Dibawah kekuasaan Muslim yg dimulai pada abad 7, keadaan mereka kembang kempis. Yahudi pribumi boleh memegang jabatan dlm pemerintahan dan dlm bidang perdagangan mereka maju tetapi pada saat bersamaan mereka dikenakan pajak2 khusus, pembatasan aktivitas bisnis dan (spt yg dialami golongan Cina di Indonesia) permusuhan luas.
Dibawah jajahan Inggris, yg dimulai th 1917, nasib Yahudi pribumi secara ekonomis membaik dan mereka kembali memegang jabatan pemerintahan. Mereka malah diijinkan utk mendirikan organisasi2 Zionis dan meneruskan studi2 Ibrani.
Semua ini berakhir saat Irak merdeka pd th 1932. Juni 1941, kudeta pro-Nazi pimpinan Rashid Ali mengakibatkan POGROM di Baghdad. Massa Irak yg bersenjata, dgn bantuan polisi dan tentara, membunuh 180 Yahudi dan melukai sekitar 1.000. (Persis spt peristiwa Mei 1998)
Walaupun emigrasi dilarang, banyak Yahudi berhasil melarikan diri ke Israel dgn bantuan gerakan bawah tanah. Namun kerusuhan anti-Yahudi terus berlangsung antara 1946-49. Setelah pembentukan Israel th 1948, Zionisme diancam hukuman mati.
SETELAH 1948
Thn 1950, parlemen Iraq menyetujui emigrasi ke Israel, satu tahun setelah mereka melepaskan kewargaan mereka.
Setahun kemudian, harta benda Yahudi yg beremigrasi dibekukan dan pembatasan ekonomi diberlakukan bagi mereka yg memilih utk tinggal di negara itu.
Mei 1950 - Agustus 1951, badan2 Yahudi dan pemerintah Israel berhasil menerbangkan 110.000 Yahudi ke Israel dlm Operasi Ezra dan Nehemiah. Ini termasuk ke-18.000 Kurdi Yahudi. Sekitar 20.000 diselundupkan keluar lewat Iran.
Jadi, masy berjumlah 150.000 pd th 1947 berkurang sampai berjumlah 6.000 setelah 1951.
Th 1952, pemerintah Iraq melarang Yahudi utk beremigrasi dan menggantung dua orang Yahudi dimuka umum setelah dikenakan tuduhan palsu melemparkan bom kpd kantor Bagdad di Badan Informasi AS.
Th 1963, dgn meningkatnya faksi2 Ba'ath yg berkompetisi, pembatasna berikutnya diterapkan pada Yahudi2 Irak yg masih tersisa. Penjualan harta benda dilarang dan semua Yahudi disyaratkan agar selalu membawa KTP berwarna kuning.
1967, setelah Perang 6 Hari, harta benda Yahudi disita, tabungan di bank dibekukan; mereka dipecat dari jabatan pemerintahan; bisnis2 ditutup; ijin dagang dibatalkan, sambungan telfon dihentikan. Yahudi dikenakan tahanan rumah selama waktu panjang atau dibatasi gerakan hanya dlm kota2. Ke 3.000 Yahudi yg tersisa juga dipecat dari pekerjaan.
Th 1968, penindasan mencapai puncaknya. Puluhan ditahan setelah ditemukannya "jaringan mata2" yg terdiri dari tokoh2 bisnis. 14 lelaki – 11 dari mereka Yahudi- dikenakan hukuman mati dlm pengadilan asalan dan DIGANTUNG DIDEPAN MASSA di lapangan2 di Baghdad; yg lainnya mati disiksa.
January 27, 1969, Radio Baghdad memanggil semua orang Iraq "utk datang dan menikmati pesta." Sekitar 500.000 lelaki, wanita dan anak2 berbaris dan menari2 melewati panggung tempat bergantungnya mayat2 Yahudi ; dan massa dgn harmonis meneriakkan "Death to Israel" dan "Death to all traitors." Ini mengakibatkan kemarahan dunia yg ditanggapi Radio Baghdad dgn mengatakan: "Kami menggantung mata2, tetapi Yahudi menyalibkan Kristus." (Judith Miller and Laurie Mylroie, Saddam Hussein and the Crisis in the Gulf, p. 34).
(???? O yah ? Sejak kapan Muslim percaya Kristus disalib ? Sejak kapan Muslim peduli pada Kristus/Kristen ? Saat mereka mencari muka Barat ! Bangsat munafik …)
Yahudi terus dimata2i oleh intel pemerintah Irak. Max Sawadayee, dlm "All Waiting to be Hanged"(Semua Menunggu Giliran Digantung) menulis kesaksian seorang Yahudi Irak: "Dehumanisasi Yahudi oleh penghinaan dan siksaan terus menerus ... menghancurkan total kemampuan fisik dan mental kami utk pulih kembali."
Thn 70-an, karena tekanan internasional, Baghdad diam2 mengijinkan Yahudi yg masih ada di negara mereka utk beremigrasi (secara diam2 pula). Kebanyakan dari mereka pada saat itu sudah terlalu tua utk emigrasi. Mereka ditekan pemerintah utk menyerahkan hak kepemilikan, tanpa kompensasi, atas tanah Yahudi senilai lebih dari
$200 juta. (New York Times, February 18, 1973).
Hanya satu sinagog beroperasi di Iraq, di Bataween – yg pernah merupakan pemukiman utama Yahudi di Baghdad.
Rabbi mereka wafat th 1996 dan tidak ada dari mereka yg dapat melaksanakan liturgi. Menurut administrator sinagog, mereka diijinkan mempraktekkan agama mereka, tetapi tidak boleh memegang jabatan pemerintahan atau menjadi anggota angkatan bersenjata. (New York Times Magazine, February 3, 1985).Hanya satu pasangan masih mengenal bahasa Ibrani. (Associated Press, March 28, 1998).
Selama berabad2, Yahudi ditindas di semua negara berbahasa Arab. Bagdad pernah mencapai 1/5 Yahudi dan tinggal di Irak selama 2.500 tahun. Kini, hanya tersisa 61 Yahudi di Baghdad dan sekitar 200 di daerah2 Kurdi di bagian utara.
Lagi2 bukti akan toleransi dan kedamaian Muslim ! :twisted: :twisted:
---------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI YAMAN
Sebelum 1948
Di Yaman, dari abad ke 7, populasi Yahudi mengalami penindasan yg paling parah akibat Pakta Umar.
The Pact of UMAR; status Yahudi/Kristen dibawah Islam
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2046
Selama 4 abad, Yahudi menderita akibat peraturan Islam yg paling intoleran, ekstrim dan fanatik. Thn 1724, penguasa memerintahkan penghancuran semua sinagog dan pelarangan tempat2 doa umum.
Yahudi didepak, kebanyakan mati karena kelaparan dan mereka yg selamat dipaksa utk menetap di Mausa, namun kemudian, perintah ini dibatalkan th 1781 karena negara kekurangan ahli kerajinan tangan.
Jacob Sappir, penulis Yerusalem, menggambarkan nasib Yahudi Yaman di thn 1886:
"Penduduk Arab dari dulu menganggap Yahudi NAJIS, namun harta mereka tidak dianggap najis. Mereka menuntut segala kepemilikannya, dan jika si Yahudi menolak, mereka akan menggunakan cara2 paksa...Karena ketakutan, Yahudi tinggal diluar kota ditempat2 gelap spt sel penjara atau goa2 ... kesalahan yg paling kecilpun akan menyebabkan mereka didenda yg tidak masuk akal tingginya, dan jelas tidak dapat mereka bayar. Kalau mereka tidak sanggup bayar, mereka akan dirantai dan dipukuli secara kejam setiap hari. Sebelum hukuman itu dilaksanakan, sang Khadi (hakim Syariah) akan memintanya utk mengganti agamanya dan mendapatkan segala kejayaan duniawi dan akhirat Islam. Kalau ia menolak, ini akan dikenakan hukuman. Dilain pihak, seorang Yahudi tidak dapat menuntut seorang Muslim, karena
seorang Muslim, secara hukum bisa merampas nyawa dan kekayaan Yahudi, dan kalau Yahudi diijinkan utk hidup, ini dianggap sbg kebesaran hati Muslim. Yahudi tidak boleh menjadi saksi, sumpahnya tidak dianggap sah."
Eksplorer Denmark-Jerman, Garsten Neibuhr mengunjungi YAMAN th 1762 dan menggambarkan kehidupan Yahudi di Yaman:
"DI pagi hari mereka kerja di toko2 mereka di San'a, tetapi pada malam hari mereka harus mundur ke tempat2 tinggal mereka yg terpencil. Persis sebelum kedatangan saya, 12 dari ke 14 synagog dihancurkan dan semua rumah2 indah mereka diratakan."
Nasib Yahudi agak membaik setelah Yaman menjadi Protektorat Perancis di thn 1912, ketika mereka diberikan persamaan hak dan otonomi religius. Namun selama PD II, ketika Perancis dikuasai pemerintahan Vichy (pro NAZI) yg anti-Semitik, Raja Muhamad V menghalangi deportasi Yahudi dari Maroko. Th 1922, Yemen memberlakukan kembali hukum Islam yg menuntut agar setiap anak yaktim piatu Yahudi dibawah usia 12 masuk Islam.
Th 1947, setelah pengambilan suara ttg partisi, massa Muslim, bersama dgn polisi melakukan pogrom berdarah di Aden yg membunuh 82 Yahudi dan menghancurkan ratusan rumah2 Yahudi. Ekonomi komunitas Yahudi di Aden luluh lantah, sebgm toko2 dan bisnis2 Yahudi. Permulaan thn 1948, terjadi penjarahan setelah enam orang Yahudi dituduh secara palsu telah membunuh dua gadis Arab dlm pembunuhan ritual. (Howard Sachar, A History of Israel). Th 1948, ada sekitar 270.000 Yahudi di Maroko. Dlm ketidakpastian dan kemiskinan melarat, kebanyakan Yahudi mengungsi ke Israel, Perancis, AS & Canada.
AKhirnya, hampir 50.000 Yahudi Yaman, yg belum pernah melihat pesawat terbang, diberangkatkan lewat udara ke Israel th 1949 dan th 1950 dlm Operasi "Magic Carpet." Seperti yg dijanjikan Buku Yesaya,
"Mereka akan diangkat dgn sayap, spt burung elang."
---------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN TERHDP YAHUDI PRIBUMI DI SYRIA
SEBELUM 1948
Yahudi terakhir yg meninggalkan Syria berangkat dgn kepala Rabbi pd bulan Oktober 1994. Padahal sebelum 1947, ada kira-kira 30,000 Yahudi di Syria, yg terdiri dari 3 macam masyarakat, masing2 dgn tradisi sendiri : Yahudi berbahasa Kurdi di Kamishli, Yahudi dari Aleppo dgn nenek moyang di Spanyol, dan Yahudi2 pribumi asli Damascus, yg disebut Must'arab. Kini hanya segelintir dari mereka masih tersisa di negara itu.
Kehadiran Yahudi di Syria berasal dari jaman injil dan berhubungan erat dgn sejarah Yahudi di wilayah tetangga, Eretz, di Israel. Dgn munculnya agama Kristen, Yahudi disana mengalami pembatasan. Namun perebutan Arab pd th 636 AD, sedikit memperbaiki nasib mereka. Kerusuhan di Irak pada abad 10M mengakibatkan migrasi Yahudi ke Syria dan mengakibatkan majunya ekonomi, perbankan dan kerajinan tangan.
Selama kekuasaan Kalifah Fatimid, Yahudi bernama Menashe Ibrahim El-Kazzaz menjalankan administrasi Syria, dan Yahudi diijinkan memegang posisi dlm pemerintahan.
Yahudi Syria mendukung aspirasi nasionalisme Arab dan Zionisme, dan mereka Syria percaya bahwa keduanya bisa hidup berdampingan dan konflik di Palestina bisa diatasi. Namun, menyusul kemerdekaan Syria dari Perancis th 1946, serangan terhdp Yahudi dan harta benda mereka meningkat dan berakhir dgn POGROM (pembantaian dan pengusiran Yahudi) th 1947, yg membumi ratakan toko2 dan sinagog2 di Aleppo. Ribuan Yahudi melarikan diri dan rumah2 dan tanah2 mereka diambil alih oleh Muslim2 setempat.
Selama beberapa dekade kemudian, Yahudi Syria pribumi dimusuhi rejim yg biadab. Mereka dapat meninggalkan Syria dgn syarat anggota keluarga mereka tidak dibawa. Jadi mereka terus hidup dlm ketakutan, diawasi polisi rahasia 24/7.
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN DI ALJAZAIR
SEBELUM 1948
Daerah2 Yahudi di Aljazair bisa ditelusuri sampai abad pertama Masehi.
Dlm abad 14, dng memburuknya keadaan di Spanyol, banyak Yahudi Spanyol pindah ke Aljazair. Diantara mereka adalah akademis2 ternama, kaum Ribash dan Rashbatz.
Setelah kependudukan Perancis atas Aljazair di thn 1830, Yahudi pelan2 menerima budaya Perancis dan diberi kewarganegaraan Perancis.
Pada malam perang saudara yg pecah pd akhir thn 50an, kira2 ada
130.000 Yahudi di Aljazair, kira2 30.000 tinggal di ibukota. Hampir semua Yahudi Aljazair melarikan diri dari negara itu setelah merdeka dari Perancis thn 1962.
Th 1934, pogrom yg dilatarbelakangi NAZI di Constantine mengakibatkan 25 Yahudi tewas dan puluhan luka2. Setelah kemerdekaan th 1962, pemerintah Aljazair memperlakukan komunitas Yahudi dgn keji dan mencabut hak2 ekonomi mereka. Akibatnya, hampir ke semua 130.000 Yahudi Aljazair mengibrit ke Perancis. Sejak 1948, 25.681 Yahudi Aljazair emigrasi ke Israel.
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI MAROKO SEBELUM 1948
Rakyat Yahudi di Maroko sekarang ini bisa ditelusuri sampai lebih dari 2000 tahun yg lalu. Yahudi sudah tinggal di daerah itu, sebelum daerah itu menjadi provinsi kerajaan Romawi. Thn 1032 SM, 6000 Yahudi dibunuh. Memang, penindasan terbesar oleh ARab terhdp Yahudi terjadi di Fez, Maroko. TIdak ada yg lebih parah dari pembantaian 120.000 Yahudi pd th 1146.
Dan th 1160, Maimonides dlm Epistle-nya mengenai murtad/rida menulis kpd sesama Yahudi: "Sekarang kami diminta utk memberi pujaan kpd agama kosong, tetapi hanya dgn cara mengulang2 syahadat kosong yg Muslim sendiri tahu bahwa kami mengucapkannya secara tidak rela demi menghindari (Muslim) fanatik ... memang, setiap Yahudi yg, setelah mengucapkan syahadat Muslim, menjalankan ke 613 aturan (Yahudi) dlm rumahnya, dan bisa melakukannya tanpa gangguan. ... Jika seseorang bertanya kpd saya, "Apakah saya akan rela dibunuh atau lebih baik mengucapkan syahadat Islam?" Jawab saya, "ucapkan syahadat dan pertahankan hidupmu ... "".
Th 1391, arus pengungsi Yahudi diusir dari Spanyol, menghidupkan kembali masyarakat tsb, spt juga pengungsi dari Portugal di thn 1492 & 1497. Dari thn 1438, Yahudi dari Fez dipaksa utk hidup di tempat2 khusus yg dinamakan mellah, nama Arab bagi 'garam' karena Yahudi Maroko dipaksa utk menggarami (agar tahan lama) kepala2 tahanan2 yg dipenggal sebelum dipertontonkan kpd umum.
Chouraqui menulis: "pembatasan dan penghinaan terhdp Yahudi (dinegara Muslim) melebihi apapun (penindasan terhdp Yahudi) yg terjadi di Eropa."
Charles de Foucauld th 1883 yg biasanya tidak terlalu simpati kpd Yahudi menulis: "Mereka orang2 yg sangat celaka, setiap Yahudi, jasmani dan rohaninya adalah milik tuannya, sang sid[tuan Arab]".
Th 1465, massa Arab di Fez MEMBANTAI RIBUAN YAHUDI, dan hanya meninggalkan hidup 11 orang, setelah seorang petinggi Yahudi memperlakukan seorang wanita Muslim "secara menghina." Pembunuhan ini memicu gelombang pembunuhan lainnya diseantero Maroko.
Persis spt cara Muhamad memperlakukan Bani Qaynuqa !
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 200#156200
INVASI terhdp BANI QAYNUQA:
Saifur Rahman al-Mubarakpuri dlm Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis;
"Mereka (Banu Qaynuqa) memulai mencari kerusuhan, meledek Muslim, melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan bahkan mengintimidasi para wanita. Hal2 ini semakin meruncing keadaan shg nabi (SAW) mengumpulkan mereka, menegur mereka dan menyerukan agar mereka bertindak secara rasional, dewasa dan diperingatkan agar tidak lagi melakukan pelanggaran. Tetapi mereka tetap bersikeras dan tidak mempedulikan peringatannya ...
Apapun yg dikatakan sejumlah Yahudi itu kdp Muhamad, itu bukan merupakan pernyataan resmi penduduk. Ini hanyalah alasan yg dicari2 Muhamad utk dapat kesempatan emas utk berperang. Maududi mengatakan, “Ini kata2 jelas sbg deklarasi perang.”
Ini omong kosong. Kata2 ini tidak datang dari kepala Bani Qainuqa dan kata2 ini bukan ancaman. Muslim diteriaki oleh sejumlah hooligan karena Muslim mencoba memaksakan Islam. Hanya orang yg otaknya penuh dgn fanatisme agama bisa menafsirkan olokan beberapa pemuda Yahudi sbg pernyataan perang oleh seluruh penduduk Yahudi melawan Muslim. Menghukum seluruh penduduk dng beringas karena alasan beberapa dari mereka membunuh seorang Muslim karena ia membunuh Yahudi sungguh tidak masuk akal.
SETELAH 1948
Juni 1948, huru hara berdarah di Oujda dan Djerada membunuh 44 Yahudi dan melukai banyak lagi. Pada tahun yg sama itu, sebuah boikot ekonomi diresmikan atas Yahudi Maroko.
Th 1956, Maroko menyatakan diri merdeka dan emigrasi Yahudi ke Israel ditunda. Th 1963, emigrasi diijinkan dan lebih dari 100.000 Yahudi Maroko mencapai Israel. Th 1965, penulis Maroko, Said Ghallab menggambarkan sikap Muslim terhdp tetangga Yahudinya : penghinaan paling parah yg bisa dilakukan oran Maroko adalah memperlakukan orang lain sbg Yahudi .... teman2 saya sejak kanak masih bersikap
anti-Yahudi. Mereka menyembunyikan sikap anti-Semitik mereka dgn alasan bahwa Negara Israel adalah ciptaan imperialisme Barat .... Mitos2 khas Hitler berkembang dlm masyarakat. Pembantaian Yahudi oleh Hitler dibesar2kan. Malah dikatakan bahwa Hitler tidak mati, namun sehat walafiat, dan kedatangannya ditunggu utk menyelamatkan Arab dari
Israel. (Said Ghallab, "Les Juifs sont en enfer," in Les Temps Modernes, (April 1965), pp. 2247-2251. ).
-----------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI TUNISIA SEBELUM 1948
Kehadian Yahudi di daerah ini bisa ditelusuri sampai lebih dari thn 200M. Selama masa Byzantin, kondisi Yahudi memburu. Kaisar Justin, th 535 menyingkirkan Yahudi dari pekerjaan sbg pegawai negeri dan sinagog2 dirubah menjadi gereja2. Banyak melarikan diri kpd masy Badui di pegunungan dan gurun pasir.
Setelah invasi Arab terhdp Tunisia pd abad 7, nasib Yahudi agak lebih baik, walau tetap didiskriminasi dgn pajak Jizyah. Dari abad 7 invasi Arab sampai jaman kekejian Almahdiyin, nasib Tunisia masih agak lebih baik dari tetangga2nya. Pengusiran total Yahudi dari Kairouan dekat Tunis terjadi setelah kesengsaraan bertahun2, dlm abad 13 ketika Kairouan dinyatakan sbg tempat suci Islam.
Di abad 16, Yahudi Tunis yg "dibenci dan dilaknati" sering diserang dan dijadikan sasaran "kebijakan anti Yahudi keras" selama perjuangan2 politik berikutnya. Th 1869, Muslim membantai Yahudi tidak berdaya di
ghetto2.
Keadaan semakin memburuk selama invasi Spanyol th 1535-1574, dan mengakibatkan larinya Yahudi ke daerah2 pelabuhan. Situasi mereka agak membaik dibawah kekuasaan Ottoman. Juga selama kekuasaan Ahmed Bey, th 1837. Ia dan pengikutnya memberlakukan UU liberal dan sejumlah besar Yahudi menempati jabatan tinggi. Dibawah Perancis, Yahudi mendpt emansipasi. Namun, November 1940, ketika negara itu jatuh ketangan penguasa proNazi Vichy, lagi2 Yahudi kena UU anti-
Semitik. Dari November 1942 - Mei 1943, negara itu dijajah Jerman.
Dan sejak itu, kondisi Yahudi semakin ringsek, kebanyakan dikirim ke kamp2 kerja paksa dan harta mereka disita. Thn 1956, ketika negara itu mendapatkan kemerdekaan, Yahudi tidak juga membaik nasibnya.
Tribunal rabbi dihapus th 1957, dan satu tahun kemudian, dewan2 masyarakat Yahudi dibubarkan. Tambahan, tempat tinggal Yahudi di Tunis dihancurkan pemerintah.
Huru hara anti-Yahudi menyusul setelah pecahnya Perang ENAM HARI ; Muslim membakar Sinagog Agung di Tunis. Walau mereka akhrinya mendapat kompensasi, peristiwa2 ini mengakibatkan arus pengungsi ke Barat.
-------------------------------------------------------------------------------
PENINDASAN YAHUDI DI LIBYA
SEBELUM 1948
Masy Yahudi di Libya bisa ditelusuri sampai abad 3 SM.
Th 1785, Burzi Pasha membunuh ratusan Yahudi.
1911, Libya dijajah Italia. Situasi yahudi membaik. Saat itu ada 21.000 Yahudi di negara itu, mayoritas di Tripoli. Akhir thn 1930an, UU anti Yahudi Fascis diberlakukan, dan Yahudi mengalami penindasan keji.
Th 1941, Yahudi masih merupakan 1/4 jumah penduduk dan memiliki
44 synagog. Th 1942, NAZI menduduki tempat pemukiman Yahudi, menjarah toko2, dan mendeportasi lebih dari 2.000 Yahudi ke gurun pasir, 1/5 dari mereka mati.
Banyak Yahudi Tripoli juga dikirim ke kamp2 kerja paksa. Setelah merdeka, keadaan mereka tidak juga membaik. Selama penjajahan Inggris, terjadi serangkaian pogrom, yg paling parah adalah th 1945, yg menewaskan 100 Yahudi Tripoli dan kota2 lainnya dan hancurnya 5 sinagog. Pembentukan negara Israel, mengakibatkan banyak Yahudi meninggalkan Libya. Satu lagi pogrom biadab terjadi di Tripoli tgl November 5, 1945 dimana 140 Yahudi dibantai dan setiap sinagog dijarah. (Howard Sachar, A History of Israel).
Juni 1948, massa membunuh 12 Yahudi dan menghancurkan 280 rumah Yahudi. Ribuan Yahudi melarikan diri setelah Libya diberikan kemerdekaan dan keanggota Liga Arab pd th 1951. (Norman Stillman, The Jews of Arab Lands in Modern Times). Setelah Perang Enam Hari, penduduk Yahudi yg 7.000 orang lagi2 kena pogrom yg menewaskan
18 orang dan banyak lagi luka2, shg mengakibatkan exodus yg hanya meninggalkan kurang dari 100 Yahudi di Libya.
Ketika Col. Qaddafi berkuasa th 1969, SEMUA harta Yahudi disita, dan semua hutang pada Yahudi dibatalkan. Kini, tidak ada seorang Yahudi yg tinggal di Libya. Th 1974, Yahudi di Libya hanya tinggal 20 orang, dan dipercaya bahwa kehadiran Yahudi disana sudah punah.
Last edited by ali5196 on Tue Apr 17, 2007 3:10 am, edited 36 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby ali5196 » Wed Aug 09, 2006 5:32 am
Menyusutnya Jumlah Yahudi Pribumi dari dunia Arab : penduduk asli Bagdad menceritakan pengalamannya sbg Pengungsi Timur Tengah
http://www.sfgate.com/cgi-bin/article.c ... BJH7U1.DTL
Semha Alwaya
Sunday, March 6, 2005
Setiap pembahasan mengenai masalah pengungsi di Timur Tengah sering secara tidak sadar menghindari satu bagian sejarah yang tidak kalah penting. Saya Yahudi dan saya pula seorang pengungsi. Sebagian masa kecil saya dihabiskan dalam kamp pengungsi di Israel (ya, Israel !). Dan saya tidak sendirian.
Ratusan ribu penduduk Yahudi pribumi dari Timur Tengah memiliki pengalaman yg sama. Tetapi, berbeda dgn kaum Arab Palestina, cerita kami tidak dipedulikan karena cerita kami – ke 900.000 pengungsi dari negara2 Arab yg dicampakkan oleh pemerintah2 Arab – merupakan duri di mata mereka yg lebih senang menyalahkan Israel bagi semua masalah di Timur Tengah.
Kehidupan kami di Israel th 1950an sangat sulit. Kami tidak memiliki uang, tanah; kami sering kelaparan tanpa prospek pekerjaan. Israel ketika itu hanyalah negara miskin dgn sumber2 yg sangat terbatas. Israel tidak hanya menampung ratusan ribu pengungsi pribumi Timur Tengah spt kami, tetapi juga ratusan ribu orang Yahudi yg selamat dari genocide Hitler di Eropa. Kami tinggal di tenda2 berdebu di “kamp2 transit."
Akhirnya, kami diberikan perumahan, menjadi warga Israel dan tidak lagi menyandang status pengungsi. Israel melakukan ini semua TANPA menerima sepeser bantuanpun dari masyarakat internasional. Kami sepenuhnya menggantungkan diri dari diri sendiri dan sumbangan dari masyarakat2 Yahudi dlm Diaspora. Kini, kebanyakan pemimpin2 top Israel datang dari keluarga2 yg terpaksa melarikan diri dari negara2 Arab-tempat tinggal nenek moyang mereka-dan kami ini (Yahudi dari negara Arab) merupakan setengah dari seluruh jumlah penduduk Israel.
Saya lahir di Baghdad, dan spt orang Irak lainnya, bahasa ibu saya adalah Arab. Makanan, tata cara dan cara berpikir kami sangat dipengaruhi budaya Yudeo-Arab.
Pernah kaum Yahudi mencapai 1 juta penduduk di 10 negara2 Arab. Budaya Timur Tengah kami eksis JAUH sebelum dunia Arab mendominasi dan menuliskan kembali sejarah Timur Tengah (dgn kebohongan). Kini, kurang dari 12.000 Yahudi tersisa di wilayah2 ini – hampir tidak ada lagi di Iraq.
Apa yg terjadi pada penduduk pribumi Yahudi di dunia Arab ? Mengapa 150. 000 Yahudi Irak – termasuk keluarga saya – didepak dari Iraq? Mengapa ke 800.000 Yahudi pribumi dari 9 negara Arab diusir setelah 1948 ?
Ini cerita singkatnya.
Pd thn 30 & 40an, ketika dunia terbelah kedalam kekuatan Sekutu yg demokratik dan Axis Fasis, kaum nasionalis Arab di Iraq dan Palestina memilih utk berpihak pada Nazi Jerman. Bapak nasionalisme Palestina yg juga mufti Yerusalem, Haji Amin al-Husseini, memulai bekerja sama erat dgn Nazi Jerman pd pertengahan thn 30-an.
Inggris mengeluarkan perintah penangkapan sang mufti saat pecahnya perang di Eropa thn 1939. Tetapi tahun itu juga, ia nongol di Baghdad dan bergabung dgn nasionalis Irak yg pro-Nazi, Rashid Ali al-Gaylani. Th 1941, al-Husseini dan al-Gaylani merencanakan kudeta pro- Jerman terhdp pemerintah Irak yg pro-Inggris. Pertentangan ini mengakibatkan masa terror bagi Yahudi. Ini berpuncak pada apa yg kami sebut sbg ‘Farhud’, atau kata Arab bagi "pogrom."
Selama dua hari, massa2 Arab mengobrak-abrik Bagdad dan ditempat2 lain di Iraq, MEMBUNUH, MEMPERKOSA, MENJARAH pemukiman pribumi Yahudi. Sekitar 200 Yahudi tewas, lebih dari 2.000 luka2; sekitar 900 rumah Yahudi dan ratusan toko Yahudi dihancurkan dan dijarah. Ayah saya selamat dari kerusuhan biadab itu. Ia menyembunyikan diri di sebuah lobang tanah. Ia melihat tentara2 Irak menarik anak2 kecil dari orang tua mereka dan MEMUTUSKAN TANGAN2 GADIS2 KECIL utk mencabut gelang2 mereka. Ia melihat WANITA2 HAMIL
DIPERKOSA DAN DIBELAH PERUTNYA.
Inggris pada akhirnya menguasai keadaan tetapi si bajingan al-Husseini dan konco2 Palestina-nya sudah melarikan diri ke Berlin dimana mereka menjadi tamu agung pemerintah Nazi. Hitler mengatakan kpd al-Husseini bahwa "Satu2nya tujuan Jerman di Timur Tengah adalah ANIHILASI YAHUDI yg hidup dibawah perlindungan Inggris di wilayah2 Arab."
Kemudian, dalam pidato lewat Radio Berlin Siaran Bahasa Arab, al-Husseini menyatakan dukungan bagi program "Final Solution" Nazi dan menjadi pemimpin Arab pertama yg menyerukan secara terbuka diusirnya pribumi2 Yahudi dari tanah2 Arab – 8 tahun sebelum adanya satupun pengungsi Palestina.
Walau Hitler kalah perang, seruan al-Husseini ditanggapi. Th 1948, Iraq memenjarakan ratusan Yahudi pribumi. Yg lainnya dicabut dari pekerjaan mereka di pemerintahan ataupun swasta, ijin2 dagang dicabut, SMA dan Sekolah Jurusan Yahudi dikenakan quota. Kemudian diterapkan pembatasan bepergian ke luar negeri dan pembelian atau penjualan tanah. Jadi, bahkan kalau Yahudi2 pribumi ini ingin melarikan diri dari Irak, mereka tidak dapat melakukannya secara legal, dan mereka tidak dapat me-likwidasi aset.
Th 1950, parlemen Iraq menetapkan UU yg disebut dgn Ordinansi bagi Pembatalan Kebangsaan Irak bagi Yahudi, shg Yahudi pribumi Irak kemudian kehilangan kewarganegaraan mereka. Thn 1951, parlemen Iraq menetapkan UU berikutnya, menyita semua harta Yahudi pribumi. Akhirnya, menghadapi keadaan menyakitkan itu, dlm waktu satu tahun, penduduk pribumi yg paling lama di Irak, termasuk keluarga saya, lari ke Israel.
Dibagian2 lain didunia Arab, Yahudi menghadapi situasi serupa. Di Libya, th 1945, sekitar 100 Yahudi dibantai. Th 1948, masy2 Yahudi pribumi dari Aden dan Aljazair diserang secara bertubi2 yg mengakibatkan ratusan mati dan banyak lagi luka2.
UU diskriminatif terhdp Yahudi pribumi juga dikeluarkan di negara2 Arab lainnya. Dalam satu dekade, exodus Yahudi pribumi dari negara2 Arab hampir rampung sudah, dan kebanyakan pindah ke negara baru, Israel.
Pemaksaan Yahudi pribumi, dari tanah yg mereka tinggali selama ribuan tahun sebelum kedatangan Arab/Islam, dilakukan rapih secara hukum.
Sejak 1949, PBB mengeluarkan lebih dari 100 resolusi ttg pengungsi Palestina. Tapi bagi pengungsi Yahudi pribumi dari negara2 Arab tidak ada satupun resolusi yg menuntut keadilan bagi mereka. Ketimpangan ini sendiri adalah ketidakadilan.
Pemerintah2 Arab yg mengakibatkan 900.000 Yahudi pribumi dari Timur Tengah menjadi ‘stateless refugees’ ini jugalah.yg mengakibatkan 750.000 pengungsi Palestina tinggal dalam kamp2 pengungsi kumuh dan menolak memberikan mereka kewarganegaraan dan secuil harapan.
Kedamaian antara Israel dan dunia Arab menuntut diakuinya KEDUA kelompok pengungsi. Pengakuan atas hak2 Yahudi pribumi dari negara2 Arab hanya akan
membawa keadilan, perdamaian dan rekonsiliasi sejati.
--------------------------
Semha Alwaya adalah pengacara di the Bay Area dan pendiri ‘Jews Indigenous to the Middle East and North Africa’ (www.jimena-justice.org). E-mail : insight@sfchronicle.com.
http://www.aish.com/jewishissues/middle ... _Forgotten _Refugees.asp
--------------------------------------------------------------------
http://en.wikipedia.org/wiki/Farhud
Farhud (kata Arab dari kata : "pogrom", atau "perebutan hak dgn kekerasan") adalah pogrom terhdp Yahudi di Baghdad, Iraq pd tgl 1-2 Juni, 1941. Peristiwa ini terjadi ketika kota itu tidak memiliki pemimpin politik setelah larinya Rashid Ali al-Kaylani (pemimpin pro-Nazi Irak) tetapi sebelum masuknya pasukan Inggris dan Transyordania. Ini satu2nya pogrom dlm sejarah Yahudi Iraq, walau penindasan dan kekerasan terhdp Yahudi terjadi jauh sebelum sejarah panjang mereka di Irak.
Latar Belakang Sejarah
Orang Yahudi tinggal di tanah Babylon selama lebih dari 2.500 tahun setelah direbutnya Babylon oleh kerajaan Romawi. Th 1941, ke 150.000 Yahudi Iraq memainkan peranan penting dlm pertanian, perbankan, perdagangan dan pemerintahan.
Setelah kalahnya Turki Ottoman dlm Perang Dunia I, Liga Bangsa2 memberikan mandat kpd Inggris utk mengatur Irak. Setelah Raja Ghazi mewarisi tahta Faisal I, mati dlm kecelakaan mobil th 1939, Inggris menunjuk 'Abd al-Ilah sbg regen pemerintah.
Kudeta "Persegi Emas"
Michael Eppel, dlm bukunya "The Palestinian Conflict in Modern Iraq" menganggap Farhud terjadi karena pengaruh ideologi Nazi terhdp rakyat Iraq, bersamaan dgn nasionalisme ekstrim, yg diperuncing oleh kudeta Persegi Emas :
Thn 1940, sekelompok pejabat pro-Nazi Iraq, yg dikenal sbg "Persegi Emas" yg dipimpin Jendral Rashid Ali, mendepak sang regen.
Tgl 1 April, 1941, kelompok "Persegi Emas" mengadakan kudeta dan memaksa sang regen utk mengungsi. Pemerintah baru Irak ini lalu terlibat konfrontasi dgn Inggris akibat perjanjian militer yg dipaksakan pada Irak saat kemerdekaan. Perjanjian itu memberikan Inggris hak tidak terbatas utk menempatkan pasukan di Irak dan pasukan transit melewati Iraq. Inggris menempatkan sejumlah besar tentara dari India di Iraq utk menunjukkan keteguhan mereka. Iraq menolak dan terjadilah konfrontasi disekitar Basra dan di selatan dan barat Baghdad. Pihak Jerman mengirimkan 26 pesawat utk menyerang markas udara Inggris di Habbaniya.
Winston Churchill mengirim telegram kpd President Franklin D. Roosevelt, memperingatkan bahwa jika Timur Tengah jatuh ke tangan Jerman, kemenangan atas Nazi akan menjadi kemungkinan yang "sulit dan panjang" mengingat bahwa Hitler akan mendapatkan akses atas persediaan minyak !!
Tgl 25 Mei, Hitler mengeluarkan perintahnya, Orde 30, meningkatkan operasi ofensif Jerman: "Gerakan Kemerdekaan Arab di Timur Tengah adalah sekutu kami melawan England. Hubungan ini sangat penting bagi pembebasan Irak … oleh karena itu saya memutuskan utk mendukung Iraq."
Tgl 30 Mei, pasukan yg dipimpin Inggris, bernama Kingcol yg dipimpin Brigadir J.J. Kingstone mencapai Baghdad, mengakibatkan "Persegi Emas" dan pendukung mereka melarikan diri ke Jerman via Iran.
Tgl 31 Mei, Regent Illah mempersiapkan diri utk terbang ke Baghdad utk menduduki kembali jabatannya. Utk menghindari kudeta Inggris, sang regent memasuki Baghdad tanpa pengawalan Inggris. Pada saat bersamaan beredar berita palsu bahwa "Yahudi" mengirimkan informasi rahasia kpd Inggris.
Tgl 1-2 Juni, delegasiYahudi Irak yg datang utk bertemu sang Regent tiba di airport Baghdad dan diserang oleh massa saat mereka menyeberang Jembatan Al Khurr. Kekerasan langsung menjalar ke distrik2 Al Rusafa dan Abu Sifyan dan semakin parah keesokan harinya, ketika polisi Iraq turut menyerang masyarakat Yahudi.
Toko2 milik Yahudi dibakar dan sinagog dihancurkan.
Tgl 2 Juni, pasukan Inggris mengatasi huru hara ini dgn memberlakukan jam malam dan menembaki mereka yg melanggar.
Akibat Farhud ini, sekitar 180 Yahudi tewas dan sekitar 240 luka-luka, 586 toko Yahudi dijarah dan 99 rumah Yahudi dihancurkan. Farhud ini merupakan titik tolak mulainya kekerasan, penindasan, boikot, penyitaan harta Yahudi yg berakhir dgn pengusiran mereka pd thn 1951.
Diperkirakan bahwa pada thn 2003, penduduk Yahudi Irak berjumlah kurang dari 100. Jumlah total penduduk Yahudi di Timur Tengah dan Afrika Utara berkurang dari 900.000 pd thn 1948 menjadi kurang dari 8.000 sekarang.//
Last edited by ali5196 on Tue Apr 17, 2007 12:39 am, edited 3 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby ali5196 » Wed Aug 09, 2006 6:21 pm
More Personal Stories:
http://jimena.org/personal_stories.htm
Please read our personal stories of life as dhimmi (outsiders) in the Middle East and North Africa:
Egypt
David Hamaoui
http://jimena.org/Hamaoui.htm
Sebelum thn 1948, Yahudi di Mesir sangat makmur. Mereka memiliki kebanyakan toko2 mall besar, badan2 finansial dan bisnis2 maju.
Saya sedang tidur dan tiba2 mendengarkan gedoran bertubi2 di pintu. Tahun itu 1948, dan saya hanya berusia 6 tahun. Intel Mesir [el mokhabarat] datang utk menyelidiki rumah kami di Kairo. Mereka berenam. Kami semuanya takut, apalagi ayah saya yg jantungnya lemah itu. Saya ingat wajahnya seputih tembok dibelakangnya.”
Beberapa hari sebelumnya, rumah itu ramai dgn perayaan pertunangan adik saya, Rosette. Tapi seorang tetangga menelpon intel dan mengatakan bahwa keluarga saya mengadakan pertemuan Zionis. Oleh karena itu polisi datang utk mencari bukti2 dan senjata.
Mereka mengobrak abrik se-isi rumah. Mereka sampai merobek kasus dan melemparkan isi laci2 ke lantai sementara kami sekeluarga berpelukan ketakutan di sofa.
dst ...
Last edited by ali5196 on Thu Aug 10, 2006 3:07 am, edited 2 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby ali5196 » Wed Aug 09, 2006 7:10 pm
http://www.hsje.org/antisemitsa.htm
Anti Semitisme di San Francisco
By Joseph Abdel Wahed
Saya hadir di demo anti-Israel didepan konsulat Israel di San Francisco tgl July 12, 2006, yg diorganisasikan kelompok Palestina yg disebut Al Awda. Demo ini berisik dan meluap2. Tiba, saya kaget mendengar mereka berseru dlm bahasa Arab, AL YAHUDI KELABNA, “YAHUDI ANJING KAMI.”
Reaksi pertama saya adalah : tidak percaya, lalu timbul rasa takut, marah dan sesak nafas. Memori2 menakutkan kembali membanjiri benak saya, membawa saya kembali kpd masa kecil di Mesir. Memori ini termasuk massa Mesir histeris yg menyerang tempat2 pemukiman Yahudi di Kairo sambil meneriakkan ‘Al Yahud Kelab al Arab’ (Yahudi anjingnya Arab), yg kemudian disusul dgn kekerasan yg mengakibatkan kematian, pemerkosaan dan luka2 Yahudi.
Bayangkan Peristiwa Mei 1998 di Jakarta dgn frekwensi yang lebih sering.
Kini Massa2 Muslim Mesir tidak lagi melakukan ini, karena memang tidak ada lagi masyarakat Yahudi disana utk dibantai. Dulu kami masih berjumlah 80,000. Kini kurang dari 50 Yahudi masih tinggal di Mesir, tanah air yg sudah kami tinggali selama berabad2-bahkan sebelum munculnya Islam. Memang, masyarakat2 Yahudi yg dulu subur di 10 negara Arab, kini sudah mengalami ethnic cleansing. Kini, hampir tidak ada lagi Yahudi ug tinggal di negara Arab atau dunia Muslim.
Juru bicara Arab selalu menuding penciptaan negara Israel, tetapi faktanya, situasi Yahudi di Timur Tengah bahkan sudah sangat sengsara, bahkan jauh sebelum dibentuknya Israel.
Pada permulaan abad ke 20, Mesir merupakan tempat yg jauh lebih cosmopolitan dari sekarang. Dibawah kekuasaan Inggris, Mesir adalah tempat dimana Muslim, Yahudi dan Kristen bergaul dgn harmonis. Ini semua berubah saat Jemaah Islamiyah, yg cabangnya di Palestina, Hamas, mulai memanas2i keadaan melawan Inggris DAN Yahudi. Bersamaan dgn meningkatnya nasionalisasi dan kemerdekaan Arab, kehidupan bagi Yahudi di Mesir dan negara2 Arab lainnya sungguh semakin sengsara. Semua ini berpuluh2 tahun sebelum didirikannya Israel.
Pada akhirnya, dlm 20 tahun sejak 1945, hampir 1 juta Yahudi dipaksa keluar dari negara2 Arab. Di Mesir, di akhir thn 1940an, keberadaan sbg Yahudi dikriminalisasi. Di negara2 Arab lain spt Iraq, Libya, Syria, dsb. Undang2 yg sama diberlakukan. Yahudi mulai menghadapi tembok2 besi berupa diskriminasi dan pelecehan hak. Semua sekolah, rumah, sinagog, bisnis, ladang, ternak, rumah sakit kami disita pemerintah2 Arab. Budaya dan warisan kami yg berusia lebih dari 2.000 tahun dihancur leburkan. Tidak ada pengadilan, tidak ada juri, tidak ada keadilan.
Di demo anti Israel di San Francisco ini kami juga mendengar seruan2 spt “Hitam, merah, coklat dan putih ! Kami dukung Hezbollah ! Hitam, merah, hijau, biru, kami juga dukung Hamas !” Ironis sekali ketika para demonstran berteriak2 kpd saya “Balik ke Eropa.” Ketololan demonstran ini sungguh merasuk : mayoritas penduduk Yahudi dari Israel adalah dari negara2 yg kemudian diduduki Arab dan Muslim.
(Ingat bahwa sebelum Muhamad membantai, mengusir Yahudi dari Medinah, tanah Arabia adalah milik Yahudi.)
Demonstran di San Francisco ini menyerang Yahudi, BUKAN Israel. Mereka begitu yakin bahwa kami adalah anjing ‘mereka.’ Dlm budaya Arab/Muslim, anjing dianggap najis dan bernegosiasi dgn anjing tidak mungkin. Selama berabad2 Yahudi, dimanapun ada budaya Arab yg dominan, disitulah kami dianggap sbg warga kelas dua. Kami dianggap dzimmi, minoritas yg “dilindungi” dibawah sistim kasta dimana kami harus mengenakan baju tertentu, membayar pajak khusus, dan tidak diijinkan menaiki kuda, dipaksa hidup dlm ghetto2 dan menelan bermacam hinaan lain.
Pembantaian Yahudi oleh Arab bukan hal yg aneh. Banyak orang yg mengenal penderitaan Yahudi di Eropa, tapi tidak banyak yg diketahui oleh Yahudi di dunia Arab.
Kini, dunia Arab dan Muslim adalah yang paling anti-Semitik di dunia. Media mereka, TV, kartun, editorial – mempromosikan semacam anti-Semitisme yang bahkan akan membuat takut Hitler. Kartun2 yg menghina dan melecehkan Yahudi secara teratur memupuk perasaan anti Yahudi. Dampak ‘pendidikan’ ini sangat nampak bahkan di San Francisco ini, dimana sekelompok lelaki dan wanita Arab tidak sungkan2 dan malah bebas menyerukan ‘Al Yahud Kelabna’ !
Selama anak2 Palestina dan Arab diajarkan kebencian yg sangat besar dan mendalam terhdp Yahudi, tidak ada harapan bagi mereka dan tidak ada harapan bagi kami. Damai di Timur Tengah bukan tergantung pada gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah. Tetapi hanya pada saat toleransi, cinta kasih, pengertian dan rasa hormat menjadi nilai yg dominan di masyarakat Arab. Selama anak2 muda Arab tidak merasa malu atau risih menyebut Yahudi sbg ‘anjing kami, di Barat pula (!), maka sampai kapanpun tidak akan ada kedamaian.
-----------------------------------------
Penulis adalah pendiri organisasi ‘Penduduk Asli Yahudi Timur Tengah dan Afrika Utara.’ www.jimena.org
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Postby nokiah » Fri Sep 15, 2006 3:45 pm
Arab dengan Yahudi telah bermusuhan sejak sekian lama. Kalau dikaji dari sudut sejarah, asal usul keturunan mereka ini dari Sam bin Noh (semitik). Nabi Ibrahim mempunyai dua orang anak lelaki iaitu, Ismail dan Ishak. dari keturunan Ismail - ialah Nabi akhir zaman, Muhammad s.a.w. Manakala dari keturunan Ishak lahirnya ramai dari kalangan Nabi Bani Israil, antaranya Nabi Yaakob (nama gelarannya, Israil - kerana suka mengembara di waktu malam), Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa etc.
Ismail dan Ishak walaupun mereka bersaudara, tetapi mengikut sejarahnya hubungan mereka tidaklah begitu mesra. Ini memandangkan mereka tinggal berjauhan Sejak kecil lagi. Mereka juga mempunyai ibu yang berlainan – ibu Ismail ialah Siti Hajar, seorang dayang Raja Mesir yang diserahkan kepada Ibrahim sebagai isteri. dan ibu Ishak , ialah Siti Hajar isteri pertama Ibrahim. Pada mulanya Siti Sarah dan Hajar mempunyai hubungan yang baik – namun ianya berubah sebaik sahaja Hajar mengandungkan Ismail, sedangakan Sarah yang telah lama berkahwin dengan Ibrahim masih belum dikurniakan anak. Timbullah rasa cemburu dihati Sarah terhadap Hajar, semakin hari semakin membuak. Maka Hajar meminta Ibrahim membawa Hajar jauh-jauh dari hidupnya. Ibrahim telah membawa Hajar ke Mekah dan ditinggalkan di sana (ini hidayah dari tuhan supaya Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di Mekah). Sarah kemudiannya dikurniakan juga dengan seorang anak lelaki, iaitu Ishak.
Diriwayatkan Ismail pernah datang berjumpa saudaranya Ishak untuk menuntut bahagian harta pusaka setelah kemangkatan Ibrahim. Ishak tidak mempedulikan permintaan Ismail. Walaupun kedua-dua mereka ini (Ismail dan Ishak) merupakan nabi dan rasul, tetapi sebagai manusia mereka seolah-olah ada ‘permusuhan’ peribadi.
Dari keturunan Ismail dan Ishak ini lahirlah dua bangsa yang dikenali sebagai Bangsa Arab dan Yahudi. (adalah dimaklumkan Ibrahim, Ishak dan Ismail bukan orang Arab ataupun Yahudi). Orang-orang Arab telah ujud ketika itu di sekitar Jazirah Arab. Di mana Ismail telah berkahwin dengan Arab suku Jurhum yang datang tinggal di Mekah setelah ada sumber air dari telaga zam-zam. Keturunan dari Ismail diistilahkan Musta’rabah (المستعربة) atau di’Arabkan secara asimilasi. Nabi Muhammad S.A.W adalah dari keturunan ini.
Dari keturunan Ishak pula, lahir Yaakob, yang juga dikenali sebagai Israil (إسرائيل), dari turunan Yaakob ini ramai dilahirkan nabi dan rasul utusan tuhan. Antaranya Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahia, Isa dan ramai lagi, sesetengahnya kita tidak ketahui atau tidak begitu terkenal.. Walaupun dikalangan Nabi dan Rasul majoritinya bangsa Yahudi, tetapi ramai dari kalangan mereka yang sangat keras penentangannya terhadap Nabi tersebut. Contohnya di zaman Nabi Musa A.S., kaum Yahudi amat ingkar kepada arahan Nabi. Ketika Nabi Musa meninggalkan kaumnya untuk pergi ke Bukit Thursina berjumpa tuhan, baginda telah meamanahkan kepada saudaranya Harun untuk menjaga kaum Yahudi. Sekembalinaya Musa kepada kaumnya beliau telah melihat ramai dari kalangan mereka telah kembali menyembah berhala, patung2 anak kambing dsb. Ini menyebabkan Musa naik marah.
Begitu juga ketika Musa mengarahkan kaumnya pindah ke Palestin dari Mesir, ramai yang tidak mahu ikut – ada diantara mereka yang tersesat bertahun-tahun. Begitu juga dengan peristiwa Black Sabbath – kerana keingkaran melanggari perintah tuhan.
Keingkaran Yahudi terhadap perintah tuhan yang diwahyukan kepada Nabi bukan setakat enggan mengikut, hatta sehingga membunuh nabi utusan Tuhan, antara nabi yang dibunuh Yahudi ialah Nabi Yahya anak kepada Zakariya yang menjaga Maryam. Kemudiannya mereka membunuh pula Nabi Isa A.S. ( ada pendapat Isa diselamatkan tuhan dan naik ke sorga).
Begitu juga dengan Nabi Muhammad S.A.W, walaupun ada perjanjian untuk mendiami secara aman di Madinah, tetapi Yahudi ini bersetongkol dengan Musyrikin untuk memerangi Muhammad. Amat patut mereka ini dihukum.
Untuk me’legal’kan perampasan tanah Palestin, mereka berhujjah, Negara Israil telah ujud 2000 tahun lampau di situ, dan dengan bersandarkan ajaran agama dan kitab Taurat tanah itu milik mereka.. Memang benar tuhan pernah janjikan tanah itu untuk kaum Musa (yahudi), tapi itu dulu dan yahudi itu pun bukannya patuh kepada ajaran Taurat. Mereka yang datang merampas Palestin bukannya dari yang tahu agama- mereka ini sekularis, komunis, atheis dan entahkan mereka ini penjahat2 dari Pernacis Rusia, Jerman Poland, US dsb. Mereka ini tidak percayakan Kitab – mereka sepatutnya malu untuk mendakwa sebagai pewaris kerajaan dari nabi Sulaiman kerana ketika baginda wafat tiada siapa yang pedulikannya (diriwayatkan Nabi Sulaiman A.S. wafat ketika berdiri dan ditahan oleh tongkatnya dari jatuh – sehingga tongkat itu buruk dimakan anai-anai baharulah tubuhnya jatuh di mehrabnya. Mungkin juga baginda sedang berkhalwat untuk beribadah ketika itu ditempat yang agak terasing dari orang ramai).
Persengketaan Arab-Yahudi ini akan berterusan sehingga kiamat kerana factor sejarah tersebut. Oleh itu sebagai bangsa yang non –Arab& Yahudi kita tunggu dan lihatlah sahaja ( orang Yahudi kata Arab kejam kepada mereka dan sebaliknya Arab pula kata Yahudi tu Jahat) yang mudahnya kita kena ambil jalan tengah, iaitu kedua-dua bangsa tu memang jahat dan ganas – degil –dungu – walaupun telah beratus nabi dan rasul diturunkan mereka tetap …………………..Ramai di kalangan Yahudi (terutamanya) dan Arab tu orang Fasiq - yang berimannya cuma minority. (orang kita pun begitu juga- ramai yang fasiq ....)
nokiah
Pandangan Pertama
Pandangan Pertama
Posts: 35
Joined: Thu Sep 14, 2006 7:20 am
Location: temerloh, malaysia
* ICQ
Top
Postby nokiah » Fri Sep 22, 2006 11:28 pm
(Ingat bahwa sebelum Muhamad membantai, mengusir Yahudi dari Medinah, tanah Arabia adalah milik Yahudi.)
Bohong!!! 100% bohong - Yahudi ni dakwa Haq kepunyaan orang itu hak dia? memang dasar imperialis mengaku sedemikian. Apabila bangsa yang ditindas itu bangun menentang, mereka akan COP mereka sebagai pengganas/ terrorist. Imperialis ini pula dengan bebas dan sewenang2nya boleh membunuh, menangkap, menyiksa dengan alasan mempertahankan diri (defend).
Yahudi tidak memiliki semenanjung Arab - Madinah di zaman Nabi Muhammad - memang ada Yahudi - tapi mereka bukan Yahudi tulin, mereka ini hanya penganut Agama Yahudi. Cakap Yahudi/Ibrani pun mereka tak pandai. Mereka ini pecahan dari Suku Arab (Jurhum) - di mana Muhammad juga dari suku tersebut juga. Mereka beribadat dengan membaca doa2 di dalam bahasa arab juga. Sebab itu nama mereka sama saja dengan nama orang Arab, contohnya Ubayy b. Kaab ketua Bani Nadhir.
nokiah
Pandangan Pertama
Pandangan Pertama
Posts: 35
Joined: Thu Sep 14, 2006 7:20 am
Location: temerloh, malaysia
* ICQ
Top
Postby ali5196 » Tue Mar 06, 2007 3:51 am
Maaf Bro, kenyataan memang pahit bukan ? :cry: :cry:
Nih, berita bagus bagi www.justiceforjews.org
http://islam-watch.org/Letters/jew_refu ... ntries.htm
Resolusi Sangat Penting bagi Hak2 Yahudi yg ditendang dari Negara2 Arab
23 Feb, 2007
Senat dan Dewan Perwakilan AS Mengakui Hak Yahudi dari Negara2 Arab sbg Pengungsi Timur Tengah
WASHINGTON, DC (February 20, 2007) - Jarang sekali tercapai sebuah konsensus ttg isu2 menyangkut TImur Tengah. Namun dng luar biasa, pemimpin2 Kongres AS setuju atas hak2 pengungsi Yahudi yg ditendang dari tanah air mereka di Timur Tengah.
Dgn semangat bi-partisan, empat Senator dan empat anggota Kongres, yg mewakili kedua partai, menghasilkan keputusan yg menyerukan perhatian pada fakta bahwa Yahudi yg tinggal di negara2 Arab menderita pelanggaran HAM, didepak dari tanah air nenek moyang mereka, dan dijadikan pengungsi. Resolusi2 ini mengatakan bahwa "tidak pantas dan tidak adil bagi AS utk mengakui hak2 pengungsi Palestina tanpa mengakui hak2 sederajad pengungsi Yahudi, Kristen dan pengungsi lainnya dari negara2 Arab."
Tgl February 16, 2007, Resolusi Senat 85 dan Resolusi DPR 185 mengatakan bahwa semua korban konflik Arab-Israel harus diperlakukan dgn adil, termasuk pengugngsi2 Yahudi, Kristen dll di Timur Tengah, Afrika Utara dan Teluk Persia.
Resolusi2 ini mendesak agar Presiden memastikan bahwa dlm semua forum internasional ttg Timur Tengah : "Bahwa setiap rujukan eksplisit pada pengungsi Palestina harus dibarengi dgn rujukan eksplisit yg serupa bagi pengungsi Yahudi dll, sbg dasar keadilan dan persamaan hak."
Resolusi2 ini adalah deklarasi paling kuat yg diadopsi Kongres AS ata hak Yahudi dll pengungsi TImur Tengah.
"Setiap kali proses perdamaian Timur Tengah dibahas, pengungsi Palestina sering dibahas. PADAHAL PENGUNGSI YAHUDI JAUH MELEBIHI PENGUNGSI PALESTINA, dan pengusiran mereka secara paksa dari tanah mereka yg kini dikuasai Arah tidak boleh dikesampingkan dari pembahasan umum ttg proses perdamaian. Tidak benar bahwa kita harus mengakui hak2 pengungsi Palestina tanpa mengakui hak2 pengungsi Yahudi," kata Rep. Jerrold Nadler (D-NY).
Additional information and materials can be found at: www.justiceforjews.com
Last edited by ali5196 on Tue Apr 17, 2007 12:21 am, edited 2 times in total.
ali5196
Translator
Posts: 13712
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Top
Diposting oleh
abdi arip budiman
di
08.47
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)