Wilujeung sumping Dulur

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!




MANIFESTO PENDIDIKAN

Selasa, 03 Agustus 2010

Pada dasarnya pendidikan adalah manifestasi kehidupan. Proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menjunjung pemerdekaan pada tiap anak didiknya. Proses yang dilakukan dalam pendidikan bukan berrarti harus memandang atau berpandangan anak didik itu sebagai seseorang yang tidak berdaya, karena hal itulah yang akan mengasingkan kita dari keterasingan manusia sendiri. Lantas persoalan apa sehingga yang sejatinya pendidikan itu adalah manifestasi kehidupan tetapi pada kenyataanya malah hanya mampu menciptakan orang-orang yang lemah belaka, orang-orang yang selalu menggantungkan hidupnya terhadap orang yang kuat. Orang yang kuat ini bias berupa perusahaan, Negara, dll. Apakah memang ini pendidikannya yang salah atau lembaga pendidikannya yang salh?. Mari kita jawab persoalan ini secara bersama-sama dan seksama.
Ada beberapa poin persoalan yang membuat pendidikan ini terlepas pada rel sejatinya pendidikan. Pertama perkawinan elit birokrasi pendidikan dengan capital atau pemilik modal, sehingga lembaga pendidikan bukan lagi dijakan sebagi alat untuk mencerdaskan putera - puteri bangsa agar mampu untuk menghadapi tantangan jaman yang akan datang, melainkan pendidikan dijadikan alat untuk menanamkan modal (kapitalisme pendidikan). Pendidikan yang seharusnya didapatkan dengan secara geratis tetapi malah dijadikan sebagai ladang bisnis dan implikasi dari itu adalah ketidak mampuan masyarakat untuk membiayai anaknya untuk sekolah dikarenakan terlalu mahalnya biaya pendidikan yang harus dibayar. Rakyat yang seharusnya mendapatkan haknya malah terus menerus disengsarakan oleh pihak – pihak yang hanya mementingkan kelompok atau individunya.
Kedua hegemoni politik pendidikan kekuasaan. Yang dimaksud dengan hegemoni pendidikan kekuasaan yakni, turut campurtangannya pemerintah (interfensi) terhdap kurikulum pendidikan, dengan tujuan untuk meredam kekuatan perlawanan dari kaum – kaum terdidik itu sendiri. Dan tujuan yang paling terselubung atas hegemoni politik pendidikan kekuasaan sendiri adalah langgengnya kekuasaan dengan tanpa adanya perlawanan dari kaum terdidik itu sendiri.
Ketiga campurtangan pemodal terhadap metode pembelajaran yang mengasingkan manusia itu sendiri (intervensi terhadap kuruikulum). Maksud daripada itu yakni diantaranya agar proses pendewasaan dalam lembaga pendidikan berjalan dengan lamban, sehingga akan menghasilka norang – orang yang lemah dan selalu tergantung terhadap orang yang kuat. Seperti halnya yang telah disebutkan diatas bahwa metode pembelajaran yang dilakukannya yaitu S – O dengan memandang manusia ini adalah makhluk yang tidak berdaya. Sehingga manusiapun mereka anggap sebagai bolu yang
dapat dicetak dengan sedemikian rupa, dan sesuai dengan keinginan mereka. Dan ini dapat dibuktikan dengan semakin kita lama dalam mengarungi dunia pendidikan, semagin gagap juga ketika kembali kepada lingkungan kita, semakin tidak mengerti situasi sekeliling kita, atau katakanlah semakin tidak berdaya menghadapi persoalan yang ada. Seharusnya pendidikanlah yang mempersiapkan kita untuk menjawab persoalan tantangan yang ada, tetapi kenapa ini tidak terjadi?. Karena sejatinya pendidikan telah terlepas dari esensi yang sebenarnya dari pendidikan itu sendiri.
Kita sekiranya patut merefleksikan kembali atas apa yang kita lakukan di dunia pendidikan ini. Jangan - jangan kita juga termasuk korban dari tindakan pemilik moda atau kaki tangan dari pemilik modall, serta keserakahn penguasa melalui pendidikan yang selalu di politisi oleh pihak – pihak yang serakah dan tidak bertanggung jawab. Sedikit berkata bukan berarti tidak peduli terhadap kejadian nyata, sedikit tulisan bukan berarti enggan untuk menyampaikan secara lisan, tetapi yang terpenting dalam hal ini adalah bagaimana kita sharusnya dapat mengembalikan esensi pendidikan kepada jalur yang sesungguhnya, serta rakyat miskinpun dapat memperoleh haknya akan ikut berpartisipasi dalam pendidikan dengan tidak adaknya pembatasan kategori biaya (diperoleh secara gratis). Kalau bukan kita yang peduli siapa lagi. Sebab sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Sejatinya pendidikan adalah manifesto kehidupan. Proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Dan proses itu didapat karena adanya pemerdekaan dalam dalam pendidikan. “merdeka Rakyat miskin, merdeka perempuan, merdeka mahasiswa”. Salah satu alternative untuk melakukan perubahan adalah melakukan tindakan nyata. Salam pembebasan.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

1 komentar:

Anonim mengatakan...

merit casino【WG】best bitcoin slots machines
best bitcoin slots 메리트 카지노 쿠폰 machines,betvictor casino,play casino online,baccarat,wizard gold slots machine,tiger slot,super casino free,spin deccasino casino bonus. 인카지노

Posting Komentar